It’s nice to meet you again

Setelah membuka acara di sore ini serta menyambut para tamu, Joanne barjalan mendekati temannya, Marvine.

“Vine, thanks udah dateng. Gue kira lo ga bakal dateng walau udah gue wanti wanti,” kata perempuan dengan surai terurai itu.

“Hahaha nggalah, gue tetep usahain dateng. Congratulations on Xander.Co! Tadi gue udah liat-liat, dan emang bagus-bagus bajunya. Oiya, got myself accompany,”

Joanne kemudian mengalihkan pandangannya pada seorang lelaki yang berdiri di samping Marvine.

Itu dia, Ezekiel.

Jo terdiam sebentar untuk memikirkan hal apa yang harus ia lakukan agar tidak kejadian seperti sebelumnya.

“We’ve met before, Kiel,” ucap lelaki itu dengan senyum manisnya.

“Yeah, we’ve met. Joanne,”

“Oh bay the way, thank you very much for coming,” lanjutnya.

“No problem,” jawab lelaki itu.

“Eumm guys, gue mau liat-liat dulu yah. You guys can continue the conversation,” kata Marvine.

“Eh vine-”

“Bye,”

Kemudian Marvine benar-benar meninggalkan mereka berdua.

“Gue degar tentang lo di internet and ga nyangka ternyata lo sekeren ini,” pujinya.

“Thank you for the compliment,” jawab Joanne.

“Lo suka fashion juga?” Lanjutnya.

“Prefer music. But i do looking forward to my outfit tho,” jawab Kiel.

“Ahh i see. Bay the way, kemaren gue liat lo tampil. Umm nemenin temen gue sih. Tapi lo keren. Suara lo di rekaman sama aslinya ga jauh beda,” katanya.

“Gue denger lo dateng dari Marvine. Lo ngikutin gue juga?”

“Eumm ngga. Baru-baru ini aja,” jawab Joanne.

“Bukannya gimana-gimana, gue cuma baru dengerin lagu lo aja. Tapi gue tau kok lo siapa. Jangan sakit hati,” kata Joanne dengan raut wajah panik.

“Hahaha santai, gue ga sakit hati. Ga semua orang harus dengerin lagi gue,” kata Kiel tersenyum.

“Tapi gue nyesel deh baru tau lagu-lagu lo sebagus itu,”

“Dari kapan emangnya?”

“Dari yang ga sengaja ketemu itu. Abis itu Daniela, temen gue itu maksa gue buat dengerin lagu lo. Turns out, gue suka lagu-lagunya,”

“Thanks,” katanya sembari menunjukkan lesung pipnya.

Kemudian keduanya terdiam.

“Soal yang ketemu waktu itu, sorry mungkin gue terkesan sombong-”

“Stop. Gue ga mau bahas itu lagi. Gue bener-bener malu kalau inget-inget kejadian itu,” Joanne memotong.

“Gue pasti kayak freak yah nunduk mulu?” Tanya Joanne.

“Hahaha ngga kok. Kenapa kepikiran sampe situ?”

“Soalnya ga seharusnya gue kayak gitu pas pertama kali ketemu orang. Malu banget,”

“Harusnya jadi perkenalan proper supaya first impression lo ngga mikir gue aneh. Hehe,” lanjutnya.

Kiel tersenyum mendengar Joanne.

“It’s nice to meet you again,” kata laki-laki itu.