write.as

Impostor +-+-+-+-+-+ Zoro tersadar dari pingsannya dan melihat ruangan dia diikat, ruangan itu bercat merah entah benar-benar cat atau darah "Fosh... Fosh... Fosh... " Zoro menoleh dan mendapati seorang pria memegang pisau mendatanginya, "Orang bilang orang yang tersesat lebih baik diam di tempat" Anjing betul nih orang Zoro mencoba melepas ikatan yang mengikat tangannya tapi gagal, dan jujur rasanya sakit banget apalagi tangannya yang patah dipaksa membengkok ke belakang Pria itu -Hogback- mengangkat pisaunya hendak menusuk Zoro tapi dikagetkan dengan suara pintu yang terbuka Sanji "Membunuh orang yang terikat itu kecurangan" Sanji muncul dari depan pintu dengan rokok terselip di bibirnya "Ah putra ketiga Judge, Cindry-chan bisa atasi dia" Dari punggung Sanji muncul seorang wanita berambut pirang pendek muncul dengan pecahan piring di tangan kirinya "Ya, tuan" Tatapan matanya tampak kosong tanpa cahaya Cindry mulai mengarahkan pecahan piring itu ke Sanji sedangkan Sanji mundur perlahan, "Aku tidak bisa menyakiti wanita" Hogback hanya menertawakan mereka berdua, Zoro mengeluarkan pisau kecil yang selalu dia selipkan di jam tangannya, Jam tangan ini dibuat khusus oleh Franky agar bisa mengeluarkan pisau kecil untuk berjaga-jaga kejadian seperti ini, walaupun agak susah karena tangan Zoro yang patah Kalo gini Zoro baru rada nyesel nurutin Yonji buat berantem "T—Tunggu Cindry-chan" Sanji menghindari sabetan piring dari Cindry "Lanjutkan lanjutkan" Hogback bertepuk tangan melihat kejadian itu tapi tawanya berhenti ketika melihat sebilah pedang mengarah ke tenggorokannya, Zoro menekan pulpen yang diberi oleh Franky yang langsung berubah menjadi pedang, Zoro menaruh satu di mulutnya dan satu lagi di tangan kanannya "Oh ternyata kau sudah bebas ya Roronoa" Hogback menangkis pedang Zoro dengan pisau bedahnya Suara pedang dan pisau bedah yang beradu mulai terdengar, kemampuan Hogback dengan pisau bedahnya tidak bisa diremehkan "C—Cindry-chan.. AKhhh" Sanji terjatuh ketika piring yang dilempar oleh Cindry mengenai kepalanya Cindry mendekati Sanji dengan pecahan piring yang berlumuran, "Mati kau mati, laki-laki brengsek seperti kalian pantas mati!! " Cindry menusuk bahu dan dada Sanji berkali-kali Suara teriakan Sanji menggema membuat Zoro mulai tidak fokus hingga— CRASSS Zoro merasa penglihatan kirinya memudar ketika dia membuka mata kanannya dia melihat darah sudah berceceran di lantai tempat dia jatuh "Fosh.. Fosh..Fosh" Zoro merasa penglihatannya mulai memudar karena darah mengalir deras dari mata kirinya yang terluka "BERHENTI! " Wanita berambut pirang masuk dan tanpa aba-aba menarik Cindry hingan menabrak dinding "Sadar Cindry dia bukan pria yang mencampakkanmu! " Reiju mencekik Cindry yang berontak "Dia hanya mempengaruhi pikiranmu Cindry, pria itu adalah orang yang jahat" Hogback mulai berbalik menuju Reiju "Tidak Cindry, Hogback hanya mempengaruhimu" "Semua pria selain aku itu jahat Cindry" Cindry menatap tajam Reiju, tangannya yang masih memegang pecahan pisau berusaha melukai Reiju yang berhasil Reiju hindari walaupun pipinya terkena sabetan piring tapi Reiju tetap menahannya di dinding "Sadar! " Tatapan kosong Cindry mulai kembali bercahaya hingga akhirnya tatapan bingung terlihat "Di mana aku ? " "Sialan wanita itu" Gerutu Hogback "Diam kau lelaki sialan! " Zoro menggunakan tenaga terakhirnya untuk melukai perut Hogback membuat sang dokter bedah langsung terkapar tak berdaya "ZORO!! " Killer masuk ke ruangan itu dan melihat sekeliling dengan bingung, "Killer-san tolong tahan mereka semua" Killer menuruti Reiju, dia langsung memborgol Cindry yang langsung terduduk lemas dan bingung begitupun Hogback lalu menghampiri Zoro yang terkapar di lantai begitupun Reiju yang menghampiri Sanji Reiju mengeluarkan perban dan kapas dari tasnya lalu melemparkannya ke arah Killer agar Killer bisa membalut luka Zoro "Kakak, maaf" Sanji melihat Reiju yang membersihkan lukanya dengan kapas "Kamu sudah melakukan yang terbaik" Reiju tersenyum manis Suasana tenang itu dikagetkan dengan suara ledakan yang keras "KALIAN SEMUA KELUAR!! " "KATAKURI! "