write.as

• Milkshake Vanilla • Mobil yang dikendarai Reno telah sampai di Cafe Neo 112. Cafe tempat ka Tara bekerja. Apa Tiara akan bertemu ka Tara disana? "Syampeee. Bagus ya nuansa cafe nya dari luar." "Iya Reno, bagus banget" "Tiara, are u ok? Gasuka tempatnya kah? Mau pindah aja?" Tanya Reno "Eh, I'm fine. Suka kok Reno. Gausah pindah, kan udah sampai disini." "Yaudah kalau Gpp. Bentar ya" Reno turun pertama dari mobil dan membuka pintu Tiara layaknya Cinderella di kereta kudanya. "Silahkan turun nona" "hihi, makasih tuan muda" Setelah turun dari mobil, Tiara merasakan hawa hawa Ka Tara di sekitarnya. Sontak ia melepas jaket varsity berlogo T ini karena takut ka tara melihatnya. "Eh kok dicopot, pakai dong jaketnya. Ntar kedinginan. Kan ruanganya ber AC dan baju kamu keliatan tipis banget." "Tapi Reno?" "Udah pakai. Daripada masuk angin. Lagian Bagus kok jaketnya, oversized ya di kamu." "Hehe iy-a" Bukan. Itu bukan jaket Tiara. Itu jaket milik seseorang yang bekerja disini. Apabila orang tersebut tau, bisa bisa dia mengundurkan diri menjadi guru les Tiara. ------------------------------------- Lalu mereka memasuki cafe tersebut. Cafe yang dimana memang bernuansa putih seperti kemeja yang dipakai ka Tara selekas mengantarkan Tiara pulang. Perempuan ini masuk dengan kepala yang ditundukkan kebawah. Seakan akan ia berusaha menghindari kehadiran Tara di sekitarnya. Sampailah mereka di bagian kasir, karena cafe ini menerapkan sistem pembayaran di muka lalu makanan atau minumannya diantarkan. Layaknya cafe zaman sekarang. "Selamat datang Di Cafe Neo 112, dengan saya Tara, ada yang bisa dibantu?" "Suara ini. Duh suara si om om lagi. Mati gue" isi suara hati Tiara yang tidak karuan Tiara mengangkat kepalanya perlahan dan melihat sosok Ka Tara didepannya. Lalu ia tersenyum dan berlagak salah tingkah didepan kasir. "Iya, mas, aku mau Caramel Machiato Triple Shot ya. Kamu mau apa Ra?" Tanya Reno yang tidak menyadari apa yang sedang terjadi "Sama. Ngikutin kamu aja." "Eh? Pahit Loh punya aku" "GPP. AKU SUKA KOPI" jawab Tiara dengan wajah yang mengalihkan pandangannya ke seisi cafe "Oh yaudah, 2 kalau gitu mas." "Baik. Totalnya jadi 80rb, mau dibayar pakai apa?" Ucap Tara "Cash aja mas." Reno memberikan uang pas kepada Barista sekaligus cashier ini. "Struk nya, nanti untuk kopinya kita antar ya, terima kasih" Tiara langsung membalikkan badan dan mencari tempat duduk di cafe tersebut. "Aku baru tau loh kamu suka kopi. Apalagi extra espresso gitu" "Iya Reno, aku emang suka kopi kok tapi ga sering minum aja" "Pantes hehe. Selagi pasangan muda mudi ini berbincang perihal sekolahnya, pesanan milik mereka telah jadi dan siap diantarkan ke meja mereka. "Permisi, satu Caramel Machiato dan satu milkshake vanilla" Iya, yang mengantarkan minumannya adalah Tara sendiri. "Eh kok milkshake mas? Salah meja kali?" Tanya Reno "Oh engga kak. Ternyata stock kopi kita sisa satu buat kk. Lagi di ambil stocknya di gudang. Jadinya sisanya saya buatkan milkshake vanilla aja buat mba nya. Perempuan biasanya suka yang basenya susu." Jawab Tara dengan kalimat bohongnya. Ia tau Tiara tidak suka kopi. Kenapa Tiara memesan kopi yang mungkin saja membuat perutnya sakit? "Dan sisa kelebihan uangnya ini ya. Saya gratisin untuk milkshake nya." "Eh serius mas? Wih pantes banget cafe nya terkenal begini. Pelayanan nya bagus banget, iya ga Ra?" Tanya Reno ke Tiara yang sedang melihat ke jendela. Mengalihkan pandangannya dari sosok Tara "Iya, pantes." Jawab Tiara "Pacarnya kak?" Tanya Tara kepada Reno "Bukan mas, cuma teman SMA aja. Ya tapi gatau gimana kedepannya hehehe" "Oh, langgeng langgeng deh hehe. Jaket mba nya juga bagus, pas banget di cuaca yang lagi kurang bagus begini" "Tuh Ra, kata mas nya aja bagus dan pas kok. Gausah dibuka makanya" ujar Reno "I-iya Reno hehe." Suara kecil Tiara yang terlihat salah tingkah "Yaudah kalau gitu, enjoy coffee dan milkshake nya ya. Kalau butuh apa apa tinggal panggil saya atau rekan saya." Tara meninggalkan meja Tiara dan Reno dengan keadaan yang sedikit kesal. Kenapa perempuan itu melanggar janji yang ia buat? Apalagi hari ini Tara baru saja mendaratkan bibirnya ke perempuan tersebut. "Emang goblok Lo Tar-" Suara serta langkah Tara tiba tiba terhenti dan pria ini memegang perut bagian kanannya. Sesuatu terjadi. Perut Tara sangat sakit dan dadanya terasa panas. Tara berjalan perlahan ke belakang dapur dan mencari obat penambah darah miliknya. Setelah ia minum, ternyata obat tersebut tidak mempan. Tara mengambil jaketnya dan bergegas keluar cafe karena Dia tau keadaanya sudah tidak bisa ditolong dengan obat. "Jimmy, gue nitip cafe, a-da urusan mendadak. Kalau gue gabalik, tolong kunci" "Siap Tar, ati ati" jawab Jimmy rekan kerja Tara. Meghantara Prakasa ini jalan sambil memegang perutnya dan melewati meja Tiara & Reno. "Eh mas nya lagi, sekali lagi makasih ya ma-" ucapan Reno diabaikan oleh Tara "Mas nya kenapa ya Ra?" "Gatau Reno, mungkin dia mau ngambil stock kopi yang tadi abis kali ya?" Ucapan Kebohongan baru saja terlontarkan dari mulut Tiara. Gadis ini Baru saja melihat sosok Meghantara Prakasa namun tidak seperti biasanya. Sesuatu terjadi. Apa dia marah karena janji nya dilanggar oleh Tiara? "Duh, abis gue, Ka Tara pasti gamau ketemu gue lagi abis ini" ucap Tiara dengan nada yang sangat kecil "Kenapa Ra?" "Gpp Reno hehe" Tara terlihat pergi meninggalkan cafe dengan motor xsr 155 miliknya.