write.as

Sang Mantan Beraksi

Hari ke 3 class meeting. Kegiatan acara yang diselenggarakan oleh SMA Nirvana guna mengisi waktu luang setelah ujian kenaikan kelas. Biasanya ada beberapa macam ekstrakulikuler yang di perlombakan seperti Bola, bulu tangkis, volly, basket, band dan lain lain.

Dari semua perlombaan, Tiara tidak mengikuti satupun karena ia hanya terdaftar sebagai anggota Club Sastra Inggris di sekolahnya. Berbeda dengan Rebecca sahabatnya yang baru saja memenangkan perlombaan Cheerlader di sekolah lain.

“Halowwww ibu Estherlina.” Rebecca datang sambil membawa minuman untuk Tiara yang sedang melihat pertunjukan band di sisi lain lapangan sekolahnya.

“Ih somse banget. Eh gimana? Bener kan pasti Reno nembak Lo? Cieeee. Gue jadi Inget waktu Reno nembak gue. Emang so sweet sih anaknya. Tapi ya gitu deh....”

“Ga. Gaada tembak tembakan. Gue berhenti berharap ke Reno.” Tiara menjawab pertanyaan dari Becca yang sebenarnya ia tidak ingin membahasnya kembali.

“Dih? Dia belum siap kali Ra. Tunggu aja.”

“Bukan belum siap. Tapi stuck.”

“Stuck? Terhambat gitu?” Tanya Rebecca yang mencoba mengerti perkataan dari sahabatnya ini

“Reno itu masih stuck di masa lalunya. Dia masih berharap sama mantannya buat balikan. Dan mantannya itu Lo.”

“EH!? DIA NGOMONG GITU!? WAH KURANG AJAR EMANG TUH COWOK. BRENGSHAKE JUGA.” Rebecca berdiri seakan akan mencari sosok Reno di lapangan

“Tapi tenang, gue emang ditembak kok. Tapi bukan sama Reno.” Tiara tersenyum setelah mengucap kalimatnya tersebut.

“Hah? Sama siapa?”

“Sama Ka Tara. Yang Lo omongin bener. Dia emang suka sama gue.”

“ACIEEEEEE. OMG GUE HAPPY BANGET!!!” Rebecca memegang pundak Tiara dan menggoyangkannya karena excited dengan kabar ini

“Awh sakit ihh.”

“Terus terus? Ah Lo harus kenalin dia secepatnya ke gue ya!!”

“Yaaaa udah, kita pacaran. Perihal ngenal ngenalin, ntar deh. Kalau dia ada waktu. Sibuk banget sama tugas dia tuh”

Tak lama kemudian sosok Reno terlihat dari kejauhan bersama team basketnya. Rebecca yang mendengar kabar bahwa Reno masih stuck dengan dirinya, walau ia sudah tidak mau, Rebecca mempunyai satu rencana terlintas diotaknya kepada Reno. Rencana untuk membalas perbuatannya yang sudah menyia-nyiakan sahabatnya ini.

“Ra, Reno. Lo liatin gue ya”

“Mau ngapain? Heh Rebecca!” Tiara meneriaki Rebecca yang berjalan ke arah Reno sambil memegang fanta merah di tangannya. Tak lama kemudian, Rebecca melakukan aksinya.

“Heh Reno!”

“Eh hi Becca?” Ucap Reno

“Nih buat Lo” Rebecca memberi botol berisi minuman soda itu kepada Reno

“Tapi gue gaminum soda Becca. Lo tau itu kan.”

“Hah? Yang nyuruh minum siapa? Maksud gue ini buat Lo!” Rebecca baru saja menumpahkan soda itu ke rambut Reno.

“Wtf!?” Reno kaget dengan perbuatan Rebecca kepadanya

“Ini buat Lo yang udah buat sahabat gue nangis! Bye!” Rebecca melempar botol yang sudah kosong itu ke badan Reno dan pergi meninggalkan nya.

Tiara yang melihat dari jauh sontak terkejut dengan aksi sahabatnya itu. Ia fikir, Rebecca akan dipihak Reno. Melainkan sebaliknya.

“Keren kan gue? Rebecca gitu!”

“Hehe Keren bestie....”