write.as

๐๐ž๐ง๐œ๐š๐ซ๐ข๐š๐ง ๐†๐š๐ซ๐ข๐ฌ ๐…๐ข๐ง๐ข๐ฌ๐ก


โ€œDi check lagi, sayang..โ€

Seungkwan sedang mengecek list di ponselnya sambil memperhatikan driver milik Jeonghan yang memindahkan 3 koper ke bagasinya. Siang ini, sehari setelah pernikahan Seungcheol dan Jeonghan, Seungkwan sedang bersiap untuk kepergiannya ke singapura. Sudah ada Seokmin, Seungcheol, Jeonghan dan Bunda yang sedang akan melepas Seungkwan hari itu. Di tatapnya lama rumah yang sudah di tempatinya beberapa tahun itu, juga teras tempat dia dan LeeChan mengutarakan kata putus. Terlalu banyak yang terjadi disana untuk Seungkwan, dan dia tidak pernah mengira pergi ke singapura akan sesulit ini.

โ€œBunda... peluk dulu dong..โ€ Seungkwan bersungut ke pelukan sang bunda, sambil sedikit menitikkan air mata. Jeonghan di belakangnya mengusap air mata yang jatuh ke pipinya.

โ€œHati hati ya kwanie disana? Jangan makan sembarangan, jangan jajan aneh-aneh.. perut kwanie sensitif. Jangan minum air dingin kalo baru bangun, ya?โ€

Seungkwan melepas pelukan bunda kemudian mencium pipi bundanya kanan dan kiri, mengangguk menurut pada pesannya. Kemudian beralih ke Jeonghan yang berdiri disampingnya, memeluk kakaknya dengan sangat erat.

โ€œUdah nikah, jangan berantem lagi ya kak Han, mas Cheol, minta tolong jagain kak Han ya?? Kalian kalo udah mau pulang dari keliling eropa bulan depan bisa lah mampir dulu ke singapur ya??โ€

Jeonghan mengangguk, kemudian mengecup pipi gembul Seungkwan satu persatu. Seungcheol mengusak rambut adik iparnya itu.

โ€œMaaf ya baby, kakak sama Cheol gak bisa antar kamu ke bandara?โ€

โ€œIt's okay.. kalian pasti cape banget. Aku yang ga ngapa-ngapain aja cape banget.. Lagian ada kak Seok yang nganter aku juga.โ€

Seungkwan menyerahkan tas Louis Vuitton nya ke Seokmin untuk di taruh di mobil. Saat dia akan masuk mobil, ada sebuah sepeda motor yang berhenti di depan halaman rumah mereka.

Seorang pria dengan tinggi semampai, celana jeans, dan kemeja putih turun dari ojek online itu. Yang Seungkwan sadari, itu adalah Moonbin yang memang mau ikut dengannya ke bandara.

โ€œSiang, kak, siang tante...โ€

โ€œBin! Untung gak gue tinggal lo!โ€

Dari tatapan Seokmin dan Jeonghan, kemudian mereka paham bahwa pria itu adalah Moonbin.

โ€œNah sekarang tambah Moonbin deh nganter aku! Bunda, Kak Han, Mas Cheol, kenalin ini Moonbin, temen baik aku.โ€

Moonbin tersenyum dengan mata bulan sabitnya, memperkenalkan diri. Seungkwan kemudian mendorong Seokmin untuk masuk ke mobil.

โ€œAyo cepetan, nanti takut macet di jalan nih... Bin, nanti ikut sama kak Seok pulang lagi kesini!โ€

Moonbin menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

โ€œGak apa-apa nih?โ€

โ€œGak apa-apa Bin. Yuk jalan sekarang?โ€

Seokmin mengajak Moonbin masuk ke mobil, diikuti Seungkwan setelahnya di kursi penumpang. Sementara Seokmin di kursi depan sebelah supir.

โ€œHati-hati ya Kwan di sana.. kalau ada apa-apa langsung telpon biar kakak atau kak Seok bisa langsung kesana, ya?โ€

Kekhawatiran Jeonghan kembali terdengar saat Seungkwan membuka jendela full untuk melambaikan tangan. Sangat kentara ekspresi sedih dari sulungnya dan bunda. Menutupi sedih, Seungkwan justru tersenyum lebar.

โ€œKalo udah sampe aku kabarin yaa!! Ayo pak jalan!โ€

Jeonghan melepas adiknya dengan beberapa kali lambaian dan tidak bergeming sampai mobilnya hilang dari pandangan. Bunda mengusap punggungnya lembut.

โ€œAdikmu sudah besar, Jeonghan. Terimakasih sudah mendidik Seungkwan waktu ayahmu gak ada ya, nak?โ€

Jeonghan menatap bunda dan Seungcheol bergantian, kemudian memeluk bundanya dengan sayang.


โ€œWaaah gila berat banget!!!!โ€

Seungkwan baru selesai check in dibantu Seokmin di check in counter bersama dengan Moonbin. Di tangannya ada tas Louis Vuitton yang biasa dipakai oleh Jeonghan, dan dipinta oleh si adik malam tadi, sebagai kenang-kenangan. Kacamata hitam Gucci milik Seokmin juga dipinta, untuk menjaganya di sana, katanya.

โ€œSampe sini aja ya bisa nganternya. Kamu bisa sendiri kan? Udah pegang nomor sekretaris kak Han yang bakal jemput disana kan? Udah tau mukanya?โ€

Seungkwan mengangguk, memeluk Seokmin dengan manja.

โ€œKangen berantem nanti.. jangan putus berantemnya ya kak?โ€

Seokmin mengangguk sambil terkekeh, mengusak rambut tebal si gembul untuk yang terakhir kali.

โ€œKasih tau tanggal nikahnya nanti kalau bisa cocokin sama jadwal kuliah aku ya? Pokoknya sebulan sebelumnya aku harus udah tau! Aku mau ikut urusin ribet ribet pokoknya!โ€

Moonbin yang ada disamping Seokmin, senyum-senyum melihat crushnya yang begitu manja dengan si kakak.

โ€œIyaaa nanti kakak kasih tau. Sering telponan juga kamu, sama kak Han, sama Bunda.. jangan chat aja..โ€

Seungkwan kemudian melepas pelukannya untuk meminta ciuman pipi kanan kiri dan dahi kepada si tengah. Setelah tiga kecupan itu, Seungkwan beralih ke Moonbin.

โ€œBin...โ€ Seungkwan memeluknya erat, tanpa suara.

โ€œUdah, gak perlu ngerasa bersalah, gak usah minta maaf mulu. Ditolak mah udah biasa.. Singapur juga gak jauh. Bisa lah gue dua bulan sekali kesana kalo udah dapet kerja nanti. Yang penting, stay contact aja. Ya mbul?โ€

Mbul. Seungkwan akan kangen sekali dengan panggilan itu. Sejujurnya, Moonbin yang memaksakan diri untuk mengantarkannya ke bandara, walaupun Seungkwan bilang tidak usah. Hanya saja, Moonbin bersikeras karena kapan lagi kesempatan dia mengambil hati kakaknya, tanpa dilihat oleh LeeChan, sang rival?

โ€œIyaa gue gak minta maaf kok. Malah gue makasih, lo udah nyediain lilin aromaterapi segini banyak buat stock gue di apartemen. Padahal disana juga kan candle store banyak..โ€

Moonbin tersenyum dengan mata bulan sabitnya. Seungkwan kemudian jinjit dan menarik bahu Moonbin, mengecup pipi pria yang pernah ditolaknya itu.

โ€œMakasih ya bin, udah jadi teman terbaik gue selama disini, walaupun selama ini komunikasi kita diem-diem dan baru bisa bebas setelah gue putus. Makasih juga masih mau temenan sama gue walaupun gue udah dua kali nolak lo. Padahal pas sidang gue dibawain bunga, di traktir makan..โ€

Seungkwan menggenggam jemari Moonbin untuk yang terakhir.

โ€œSemoga lo masih mau temenan sama gue beneran ya, Bin.. gak putus sampe sini aja. However, gue harap lo bisa nemu yang lebih oke dari gue. Dan banyak yang mau juga sama lo jadi lo bisa pilih-pilih deh tuh..โ€

Moonbin tersenyum kecil.

โ€œTapi dek, Moonbin kalo mau main kesana boleh kaan?โ€ Seokmin menyela pembicaraan mereka.

โ€œBoleh doong! Boleh banget bin! Kalo emang mau main, pokoknya seminggu sebelum main ya kasih tau gue ajaa. Gue pasti kosongin jadwal buat nemenin lo deh!โ€

Si teman mengangguk seadanya.

โ€œYaudah, sana gih jalan. Tuh udah ada pemberitahuan gatenya dibuka..โ€

Seungkwan melepaskan genggaman tangannya, untuk sekali lagi memeluk Seokmin dengan erat.

โ€œAku jalan dulu yaa kak Seok. Nanti aku kabarin kalo udah landed. Gue kabarin juga ke lo, Bin..โ€

Seungkwan buru-buru mengeluarkan sebuah amplop dari saku jaketnya. Amplop yang agak lusuh, kemudian diberikannya kepada Seokmin.

โ€œNanti baca chat kalo udah mau pulang ya, kak. Aku kasih pesannya di chat aja.โ€

Sejurus kemudian, Seungkwan mengangkat totebag dan tasnya untuk disampirkan di bahu, kemudian benar-benar berpamitan untuk masuk ke gerbang pemeriksaan di airport. Seokmin dan Moonbin memperhatikan Seungkwan sampai tidak terlihat lagi.

Moonbin dan Seokmin ngobrol seadanya, sampai kemudian Moonbin pamit untuk pulang ke arah yang berbeda karena masih ada urusan. Tinggallah Seokmin di mobil hanya bersama supirnya untuk kembali pulang.

Ding dong!

Sebuah notifikasi masuk ke ponselnya. Pesan dari Seungkwan.

-๐™บ๐šŠ๐š”, ๐š–๐š’๐š—๐š๐šŠ ๐š•๐šŠ๐š—๐š๐šœ๐šž๐š—๐š ๐š”๐šŠ๐šœ๐š’๐š‘ ๐šœ๐šž๐š›๐šŠ๐š ๐š’๐š๐šž ๐š”๐šŽ ๐™ฒ๐š‘๐šŠ๐š— ๐šข๐šŠ ๐š”๐šŠ๐š”. ๐™ท๐šŠ๐š›๐šž๐šœ๐š—๐šข๐šŠ ๐š‘๐šŠ๐š›๐š’ ๐š’๐š—๐š’ ๐š๐š’๐šŠ ๐šŠ๐š๐šŠ ๐š๐š’ ๐š›๐šž๐š–๐šŠ๐š‘ ๐šœ๐š’๐š‘. ๐šƒ๐šŽ๐š›๐šž๐šœ ๐š”๐šŠ๐š”๐šŠ๐š” ๐š“๐š ๐š๐šŽ๐š–๐šŽ๐š—๐š’๐š— ๐š๐š’๐šŠ, ๐š”๐šŠ๐šœ๐š’๐š‘ ๐š™๐šŽ๐š—๐š๐šŽ๐š›๐š๐š’๐šŠ๐š— ๐šข๐šŠ ๐š”๐šŠ๐š” ๐š”๐šŠ๐š•๐šŠ๐šž ๐šŠ๐š”๐šž ๐š™๐šŽ๐š›๐š๐š’ ๐š‹๐šž๐š”๐šŠ๐š— ๐š”๐šŠ๐š›๐šŽ๐š—๐šŠ ๐š–๐šŠ๐šž ๐š“๐šŠ๐šž๐š‘ ๐š๐šŠ๐š›๐š’ ๐š๐š’๐šŠ. ๐š‚๐šŠ๐šข๐šŠ๐š—๐š ๐š”๐šŠ๐š” ๐š‚๐šŽ๐š˜๐š”!

Seokmin kembali meraba sakunya yang dia jejali amplop lusuh dari Seungkwan tadi. Kemudian dia menepuk supirnya untuk mampir sebentar ke apartemen Joshua.


โ€œSeok...โ€

Joshua menyambut Seokmin dari luar pintu. Dia menerka ada wajah muram di ekspresi kekasihnya itu. Kemudian memeluknya dengan sayang.

โ€œSedih banget aku gak bisa nganter Kwan... makasih ya udah nganter suratnya ke sini. Tadi pagi Seungkwan bilang sama aku.. he would told chan but once he departed karena gak mau Chan ikut ke bandara juga..โ€

Seokmin hanya mengangguk, mengiyakan kata-kata Joshua, sambil mengajaknya masuk ke dalam. Sesampainya di dalam, ada LeeChan yang sedang menonton serial netflix di televisi sambil sedikit tertawa. Chan yang menyadari ada Seokmin, menurunkan kakinya dari sofa, ke karpet.

โ€œHai kak..โ€

Seokmin lantas duduk di sebelah Chan, berdampingan dengan kakaknya mengapitnya.

โ€œDek, matiin dulu tivinya sebentar ya?โ€

Joshua mengambil remote dari tangan Chan, kemudian mematikan saluran televisinya.

โ€œAda apaan sih ini? Serius banget kalian..โ€

Seokmin memberikan amplop biru muda lusuh dari kantung jaketnya ke tangan Chan. Amplop itu bertuliskan 'Untuk Lee Chan' dengan gambar balon di samping namanya.

โ€œDari Seungkwan, Chan.. dibaca ya?โ€

LeeChan tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya sembari dibukanya amplop tersebut. Amplop yang sepertinya sedikit wangi parfum milik Seungkwan yang dikenalnya.

โ€œApaan ini? Kok tumben gak Chat aja?โ€

Perlahan di robeknya amplop tersebut, kemudian dibacanya perlahan. Sesekali LeeChan terlihat membaca baris yang sama berulang kali, kemudian menatap Seokmin dan Joshua, kemudian membaca lagi. Tidak habis sampai surat itu selesai dibacanya, dan LeeChan menatap Joshua dan Seokmin dengan air mata yang tidak terbendung.

โ€œSerius? Ini gak ngebohongin gue kan, Josh? Serius Seungkwan gak disini lagi?โ€

Joshua mengangguk, mengelus rambut adiknya dengan sayang.

โ€œI'm sorry we cannot tell you anything earlier, Chan... Seungkwan minta semuanya di rahasiain banget...โ€

LeeChan menengadahkan kepalanya ke atas, bersandar ke sofa tinggi yang menopangnya. Tidak ada suara. Hanya ada air mata yang terus mengalir tanpa kedua kakak di hadapannya bisa apa-apa.

โ€œJahat banget kwan... jahat banget segitunya gak mau aku tau ya kamu...โ€


๐˜‹๐˜ฆ๐˜ข๐˜ณ ๐˜“๐˜ฆ๐˜ฆ ๐˜Š๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ,

๐˜๐˜ข๐˜ช ๐˜ค๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ! ๐˜‰๐˜บ ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฎ๐˜ฆ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ค๐˜ข ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช, ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ญ๐˜ข๐˜จ๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ด ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ข๐˜ธ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ฉ ๐˜ค๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ. ๐˜๐˜บ๐˜ข๐˜ข... ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ข๐˜ธ๐˜ข๐˜ต. ๐˜๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช, ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฎ 2.35 ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช, ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ญ๐˜ข๐˜จ๐˜ช ๐˜ฐ๐˜ต๐˜ธ ๐˜ฌ๐˜ฆ ๐˜š๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ณ ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ฉ. ๐˜”๐˜ข๐˜ข๐˜ง ๐˜บ๐˜ข ๐˜จ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ด๐˜ช๐˜ฉ ๐˜ต๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ฉ ๐˜ข๐˜ธ๐˜ข๐˜ญ. ๐˜‘๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช, ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ค๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ถ๐˜ต ๐˜š2 ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข. ๐˜”๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜บ๐˜ข? ๐˜•๐˜จ๐˜จ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ซ๐˜ถ๐˜จ๐˜ข ๐˜ด๐˜ช๐˜ฉ. ๐˜š๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ต๐˜ถ๐˜ญ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ค๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ, ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ถ๐˜ต ๐˜š2 ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ข๐˜ณ ๐˜ฏ๐˜ฆ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช. ๐˜Š๐˜ถ๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ณ๐˜ถ ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ต๐˜ถ๐˜ด ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ, ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜บ๐˜ข.. ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ณ๐˜ข๐˜ด๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜จ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ฐ ๐˜ซ๐˜ถ๐˜จ๐˜ข ๐˜ด๐˜ฐ๐˜ข๐˜ญ ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ญ ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ ๐˜บ๐˜ข? ^^;

๐˜Š๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ, ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ด๐˜ช๐˜ฉ ๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ช๐˜ฌ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ช๐˜ข๐˜ฉ. ๐˜›๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ, ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ, ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ด๐˜ถ๐˜ฉ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ.. ๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ญ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ข๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ซ๐˜ถ๐˜จ๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช. ๐˜”๐˜ข๐˜ข๐˜ง ๐˜บ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ญ๐˜ฐ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ข๐˜ถ๐˜ฉ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต๐˜ข ๐˜จ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข-๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข. ๐˜’๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜จ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ญ๐˜ถ ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ด๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ด๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ญ๐˜ข๐˜จ๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ฏ ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ต๐˜ถ๐˜ญ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ^^; ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ด๐˜ต๐˜ช, ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜จ๐˜ช๐˜ข, ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ซ๐˜ถ๐˜จ๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜จ๐˜ช๐˜ข, ๐˜Š๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ. ๐˜‹๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ช๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ฏ ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ต๐˜ช๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข.

๐˜“๐˜ฆ๐˜ฆ๐˜Š๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ, ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ช๐˜ฌ. ๐˜‘๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ซ๐˜ข๐˜ณ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ด, ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜จ๐˜ฐ๐˜ข๐˜ญ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ต๐˜ช๐˜ข๐˜ฑ ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช. ๐˜’๐˜ข๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ค๐˜ข๐˜บ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฉ, ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ซ๐˜ข๐˜ณ, ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ต๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ด๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ง๐˜ข๐˜ข๐˜ต๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ. ๐˜‹๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ญ๐˜ข๐˜ญ๐˜ถ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ช๐˜ฌ, ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ฆ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ง๐˜ข๐˜ข๐˜ต๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ.

๐˜ˆ๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฐ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜บ๐˜ข.. ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ ^^;

๐˜Š๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ, ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜š๐˜ฆ๐˜ฐ๐˜ฌ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜’๐˜ข๐˜ฌ ๐˜š๐˜ฉ๐˜ถ๐˜ข ๐˜บ๐˜ข? ๐˜๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜จ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ด๐˜ช๐˜ฉ ๐˜ต๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ. ๐˜’๐˜ข๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ต๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ฏ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ต, ๐˜จ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ซ๐˜ข๐˜ณ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฌ๐˜ฆ ๐˜ข๐˜ช๐˜ณ๐˜ฑ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ต ๐˜ฌ๐˜ข๐˜บ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข. ๐˜—๐˜ข๐˜ด๐˜ต๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜จ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฃ๐˜ฐ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ด๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ต๐˜ถ๐˜จ๐˜ข๐˜ด๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข..

๐˜Š๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ, ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ช๐˜ฌ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ช๐˜ฌ ๐˜บ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜‘๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ณ๐˜ต๐˜ข. ๐˜š๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜จ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ด๐˜ข ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜จ๐˜ฐ๐˜ข๐˜ญ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ณ๐˜ถ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ฑ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ, ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ. ๐˜š๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜จ๐˜ข ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ด๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต๐˜ข ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ-๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ฉ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ช๐˜ฌ ๐˜ญ๐˜ข๐˜จ๐˜ช. ๐˜’๐˜ช๐˜ต๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ข๐˜ญ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ข๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ, ๐˜ต๐˜ข๐˜ฑ๐˜ช ๐˜ด๐˜ข๐˜ญ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ข๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ณ๐˜ถ๐˜ด ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข-๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ด ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ?

๐˜ˆ๐˜ฌ๐˜ถ, ๐˜š๐˜ฆ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ธ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ค๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ซ๐˜ข๐˜ณ ๐˜จ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช๐˜ด ๐˜ง๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช๐˜ด๐˜ฉ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ณ๐˜ช, ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ซ๐˜ถ๐˜จ๐˜ข ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ณ๐˜ถ๐˜ด ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜จ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ. ๐˜‰๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ณ ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ,๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ช๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ, ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ณ-๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ณ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฑ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜จ๐˜ช๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ต๐˜ช๐˜ข๐˜ฑ ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข.

๐˜ˆ๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ญ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ฆ๐˜ฆ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฏ๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ต ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ!

๐˜“๐˜ฆ๐˜ฆ๐˜Š๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ, ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ข๐˜ต ๐˜ด๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ฌ๐˜ณ๐˜ช๐˜ฑ๐˜ด๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ธ๐˜ช๐˜ด๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข!

๐˜š๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ ๐˜ด๐˜ข๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ, ๐˜‰๐˜ฐ๐˜ฐ ๐˜š๐˜ฆ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ธ๐˜ข๐˜ฏ.