write.as

Sanji ---- Zoro masuk ke kantor bareng Law setelah mereka baru balik dari lab Vegapunk dengan info penting Sanji masih ada di ruang tengah bareng sama Kid yang nyusun arsip "Sanji! " Zoro mulaj menghampiri, "Apa yang lo tau soal Judge ? " Zoro bisa ngeliat Sanji tersentak kaget, "Gue gak tau apa-apa soal Judge" Sanji menggaruk pelan lengannya yang tertutup sweater panjang "Dia ayahmu kan ? Lo tau soal experimennya kan ? Apa hubungan antara ini semua ?! " Suara Zoro naik beberapa oktaf Yang Zoro harapkan Sanji akan marah dan keceplosan semua yang dia tau tapi bukannya marah Sanji malah berteriak dan menangis "A—Aku anak baik, ayah... " Zoro menatap ngeri ketika Sanji menjambak rambutnya sampai beberapa helai tercabut Dari balik sweater panjangnya, semua bisa ngeliat banyak bekas suntikan dan lebam yang mulai memudar "A—Aku anak baik! " "LO APA-APAAN SIH, ZOR?! " Kid buru-buru ngelepasin jambakan di rambut Sanji, "Nji tenang" Tapi bukannya tenang, Sanji makin histeris, mulutnya tak berhenti berucap 'Aku anak baik, ayah'. Hingga Katakuri dan Marco turun dari lantai atas "Sanji, you okay ? " Katakuri buru-buru turun dan menghampiri adik iparnya itu, "Ayo kita pulang, Sanji" Sepeninggalnya Katakuri dan Sanji, Zoro terduduk di sofa "Gue udah bilang, jangan langsung nanyain hal sensitif kayak gitu" Kata Law tegas "Ini kenapa sih ?" Zoro hanya melirik Kid sepintas, "Gue nemuin Vegapunk karena Vegapunk yang tau soal racun dan obat-obatan yang ada di kota ini" "Vegapunk bilang kalo racun yang kita temuin mirip sama obat-obatan yang pernah dibuat Judge, tapi Judge sudah menghilang dari kota ini 10 tahun yang lalu" "Gue denger-denger Vegapunk dan Judge pernah satu organisasi sains" Marco menimpali "Ini semakin rumit, di satu sisi kita masih belum menyelesaikan masalah di Kamabakka Salon, lalu ada Ace yang tiba-tiba diracun dan Judge yang tiba-tiba muncul" Law mencoret-coret kertas arsip dengan kesimpulan yang ada "Seandainya Bang Kata mau cerita soal itu"