write.as

Tinkerbell & Peterpan

Daren dan Tiara baru baru saja sampai pada halaman sebuah butik tempat milik Tantenya Daren. Daren mengajaknya kesini atas suruhan dari Sahabatnya Tara.

Ketika memasuki Butik tersebut, Daren menyuruh Tiara memilih gaun yang menurut nya cantik. Semua gaun disana berwarna Hijau. Salah satu permintaan Tara yang ingin mewujudkan Keinginan Tiara yaitu memakai Baju Tinkerbell & Peterpan saat malam Prom. Bukan kostum, melainkan Gaun.

“Lo pilih aja, semua disini udah disiapin buat Lo.” Ucap Daren yang menyuruh Tiara memilih gaun disana

“Buat apa sih Lo ngajak kesini?” Tiara terlihat kesal dan bingung. Karena ia baru saja dibohongi Tara

“Jangan cemberut begitu. Ini suruhan Tara. Katanya persiapan Prom Night Lo.”

“HAH!? BARU AJA TADI DIA NANYA DAN SEKARANG LANGSUNG DISURUH MILIH BAJU!?”

“Yauda Lo pilih aja. Dibantu sama Mba Rini. Gue dibelakang ya, ngopi. Ngantuk pagi pagi udah diajak ke tempat beginian.” Daren meninggalkan Tiara berdua dengan Pekerja disana

Setelah memilih Gaun Tercantik Berwarna Green Emerald, Gadis itu diajak duduk pada sebuah kursi di depan meja rias.

“Ini mau diapain ya kak?” Tanya Tiara

“Katanya mau difoto juga kak. Jadi kakaknya mau kita dandanin.” Ucap wanita berumur 26 tahun itu

Sangat aneh. Pertama, akan ada pemotretan. Tapi untuk apa ada sesi tersebut kalau hanya Tiara seorang. Ia berharap ada sosok Meghantara disana juga. Pria kesayangannya.


45 menit berlalu, gadis itu mulai berdiri, dan menghadap ke kaca. Senyum tercetak pada bibir tipis milik Tiara, tatkala mata indahnya menatap pantulan dirinya pada kaca yang berada di depan-nya itu.

“Ka Tara beneran deh. Ada ada aja sih.” Tiara memandangi dirinya dengan tatapan kesal.

“Ka Daren, ini Ka Tara Beneran ga kesini ya?” Tiara meneriaki Daren yang berada di ruangan entah berantah dibelakang pintu cokelat itu. Tak lama pintu itu terbuka dan muncul sosok Tara dengan Setelan Jas berwarna Green Emerald. Sama seperti warna gaun Tiara.

“Gue disini, Peri Cantik.” Tara mendekati Tubuh Tiara yang sangat ramping itu.

Gadis bernama Tiara itu tersenyum, senyum yang sedari awal tidak ia bawa jika akan melakukan fitting baju bersama Peterpannya.

Keduanya memasuki ruangan foto guna melakukan sesi pemotretan. Disana sudah ada Daren dan Photograper yang menunggu Tinkerbell dan Peterpan ini.

Sesi pemotretan pun dimulai. Kedua insan itu saling menatap satu sama lain, jari jemari Tiara memegang Tangan Tara yang mulai mengecil. Namun, Tara tetap memberikan senyuman nya dan menatap gadis kepunyaan nya dalam dalam.

Photographer yang sama mulai kembali bersuara, membuat kedua insan itu kembali berpose dengan senatural mungkin.

“yuk kita mulai ya.”

“Satu,”

“Dua,”

“Kak, kita jangan LDR cepet cepet ya. Gue masih mau bareng sama Lo. Jangan tinggalin gue sendiri disini. Gue masih mau dansa sama Peterpan gue dan ke Neverland Bareng.”

“Gue juga mau ngelakuin hal itu, Ra. Tapi Lo juga mau kan relain gue ke Neverland sendirian?” ucap Tara dalam Hatinya.

“Iya, gue usahain stay lebih lama ya. Doain yang terbaik ya Peri.” Tara menatap Tiara dengan matanya yang mulai sendu

“Tiga.”

Cekrek

Tawa bahagia Tiara tertangkap kamera pada hitungan ketiga. Daren yang melihat kedua insan itu memakai Gaun dan Setelan Jas layaknya orang akan melangsungkan pernikahan sakral ini, berdoa dalam hatinya. Banyak kalimat permohonan agar kedua insan itu mampu bertahan lebih lama dan juga bersama hingga tua nanti.


“Tara, lagi lagi Lo membohongi gadis kecil lo. Kapan Lo akan berhenti jadi pengecut dan memberitahu dia Tar?”

“Peri Cantik, Lo adalah alasan utama gue belum pergi ke Neverland sendirian. Gue takut. Gue gamau Lo nangisin gue nantinya. Maka dari itu, gue akan mewujudkan semua keinginan Lo dulu. Gue berdoa ke Allah, semoga gue bisa bertahan lebih lama lagi. Gue mau punya anak dari Lo dan ngeliat anak kita nanti berlarian. Gue akan usahakan itu. Doa untuk bertahan.”

“Tara, jangan nyerah dulu ya. Sahabat sahabat Lo juga belum siap kayaknya. Mereka sampai ngorbanin waktu kuliah mereka demi Lo Tar. Jadi jangan ngecewain mereka juga ya Tar.”

Meghantara Prakasa