write.as

Keseharian

“bercerita bukanlah keahlianku” ujarku sambil menyeruput teh hijau yang kuseduh untuk menemaniku hari ini.

Sebenarnya, menyeduh teh hijau bukanlah hal lumrah yang kulakukan terlebih untuk memulai aktifitas. lebih seringnya aku menyediakan botol minum ukuran 1,5 liter disebelah kananku dan setiap orang yang masuk keruangan hanya menatap heran. mungkin, hari ini aku akan memberi mereka sedikit kejutan dengan cangkir teh hijau ini.

“aku kadang heran saja kenapa aku masih menghabiskan waktuku dengan menulis sesuatu” Memberi senyum sinis sambil mengoceh sendiri sepertinya sudah biasa kulakukan, tak banyak yang mengetahui hal ini tapi hampir setiap hari ada saja sesuatu yang terucap diluar inginku disaat aku sendirian seperti ini, ah tidak sendiri juga sih. depan, belakang, kiriku banyak orang. aku diantara mereka yang sedang 'bekerja' untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. akupun demikian, bedanya aku tidak se'keras' mereka. memaksakan waktu yang mereka punya untuk menyelesaikan suatu 'perintah', sedangkan aku sedang menanti 'perintah' lanjutan yang aku sendiri tidak yakin akan diberikan hari ini.

“mau nitip apa?” akupun menoleh kearah seorang 'rekan', sepertinya dia akan pergi mencari santapan makan siang sekedar untuk mengisi energinya yang sudah terkuras, aku hanya menggelengkan kepalaku tanda menolak.

“oke, jagain kursi ya”

“iya, sono-sono”

Mendengar derap langkahnya menjauh, akupun kembali menyibukkan diriku dengan tulisan yang sedang coba kuselesaikan. bukan tulisan yang penting, tetapi cukup membuatku sedikit terhibur. aku rasa, sebuah hobi memang perlu untuk sedikit mengurai kecemasan dan rasa yang tak berujung yang kadang menyelimuti hati dan pikiran. dan hal murah yang bisa kulakukan ya dengan menulis. sesekali aku mendengar derap kaki beberapa orang yang berlalu-lalang, tapi aku memilih untuk tetap fokus dengan apa yang kukerjakan, walaupun tak melulu soal pekerjaan.