write.as

🌼🌼🌼🌼 Jeffery membuka matanya, memperhatikan wajah Tanaya yang berantakan serta rambutnya yang masih basah oleh keringat. Tanaya tertidur lebih dulu setelah mereka menyelesaikan sesi panas mereka tadi dan menyisakan Jeffery yang masih betah memandangi wajah kelelahan Tanaya yang masih terlihat menawan di mata nya. Jeffery bangun dari tempat tidur nya, berjalan kearah lemari untuk mengambil sprei dan selimut baru. Jeffery harus membereskan kekacauan ini sendirian, memunguti tisu yang berceceran disekitar tempat tidur, mengganti sprei, memunguti pakaian mereka tadi dan memandikan Tanaya. Jeffery membopong tubuh telanjang Tanaya kekamar mandi, menaruhnya secara hati-hati ke dalam bath up yang sudah berisi air dan membasuh tubuh Tanaya dengan perlahan. Setelah selesai Jeffery kembali membawa tubuh Tanaya yang masih tetap tertidur itu untuk digantikan pakaian lalu membaringkannya sementara di sofa karena dia harus membereskan tempat tidur mereka. Jeffery telah selesai memasang sprei baru dan selimut kemudian membaringkan Tanaya disana dan dia sendiri pergi kekamar mandi untuk be bersih. Setelahnya Jeffery menyusul Tanaya, membaringkan tubuhnya disebelah Tanaya memeluk nya lalu tidur. 🌼🌼 Pagi harinya, Jeffery membuka matanya dan merasakan hawa panas dari samping kanan tubuhnya. Dia menoleh dan mendapati Tanaya yang masih memejamkan matanya tapi dia bernapas dengan mulut terbuka dan terlihat tidak nyaman. Jeffery mendekatkan dirinya kearah Tanaya dan terkejut ketika kulitnya bersentuhan dengan Tanaya dia merasakan tubuh Tanaya panas sepertinya dia deman tinggi. "Hey Nalesha" Jeffery bangkit sambil menggoyangkan tubuh Tanaya pelan yang disambut dengan ringisan oleh Tanaya. "Kak jangan guncang akh sakit banget badan aku" keluh Tanaya dengan mata yang masih tertutup. "Mana yang sakit sayang? Astaga gimana ini?" Jeffery panik melihat kondisi Tanaya yang lemas, pucat serta suhu tubuhnya yang tinggi. Kepanikan Jeffery membuat kasur berguncang dan Tanaya kembali meringis merasakan tubuhnya yang seperti diremukkan setiap kali ada pergerakan. "Kak please jangan guncang sakit" Jeffery langsung mematung ditempat ketika sadar pergerakannya dapat menyakiti Tanaya. Jeffery turun dari tempat tidur dengan perlahan dan meminimalisir guncangan pada kasur. "Tunggu sini ya sayang kakak cari obat dulu buat kamu" Jeffery pergi dari kamar itu untuk mencari obat atau apapun itu yang dapat mengurangi rasa sakitnya Tanaya. Tak lama kemudian Jeffery kembali kekamar diiringi dengan Abbiyu di belakang nya. "Buset Jeff lu apain adek gue anjing" Abbiyu berteriak ngilu melihat keadaan Tanaya serta area leher Tanaya yang sudah penuh oleh kissmark. "Bbiy gimana ini? Nalesha sakit Bbiy" Tanaya membuka matanya perlahan ketika mendengar suara Jeffery dan Abbiyu. "Kak aku gak papa cuma demam aja kok" ucap Tanaya pelan, dia ingin meraih tangan Jeffery tapi dia sendiri tak sanggup untuk bergerak. "Maaf ya maafin kakak padahal kakak udah janji gak bakal bikin kamu sakit" Jeffery menghampiri Tanaya dan memeluknya dengan hati-hati lalu mulai menangis menyesal. Abbiyu yang melihat itu hanya melongo, apa-apaan dia yang bersemangat semalam dan pagi ini dia menangis menyesal. "Dah mending lo kompres aja dulu deh Jeff ini juga obat penurun demamnya ntar gue buatin bubur dulu biar dia makan". Abbiyu menyerahkan alat kompresan kepada Jeffery dan menaruh obat-obatan di nanas samping tempat tidur kemudia dia keluar dari sana untuk membuatkan makanan untuk Tanaya. 🌼🌼🌼🌼