write.as

Genk Kesatria Malam Bertemu Bidadari

“PADA HARI MINGGU KU TURUT TARA KE KAMPUNG ARAB, SEMUA HOBAH”

Iya. Suara Revin yang sedari kemarin menyanyikan lagu yang ia ubah untuk perjalanan hari ini.

“Tara nya aja belum nyampe Lo udh nyanyi aja.” Ucap Daren

“Tara lama banget deh etdah, deadline gue ini ihh”

“Har, Lo serius mau bawa cupang Lo?” Tanya revin yang memandangi Hari sedang memegang toples berisi dua Cupangnya itu

“Daren, ini adalah hari penting mereka. Mereka akan melakukan ikatan sakral yang akan menghasilkan bibit bibit anak cupang yang mahal dimasa depan. Tolong jaga omongan. Nanti mereka dengar gajadi kawin”

“Iya deh Har. Paling mati diperjalanan itu. Lagian kan cupang jantan nya belum numbuh ekor itu. Belum puber anjir”

“Omongan Lo heh. Kita coba dulu. We never know kan bestie”

“Ehm.....” Jawab Daren yang sangat ingin membuang cupang milik Hari saat itu juga

Setelah penantian lama di Sabtu pagi ini, terdengar suara motor masuk ke area kostan Bu Rita. Sudah dipastikan itu motor milik Meghantara Prakasa.

“Nah itu dia bocahnya panjang umur, ayo sekalian aja kedepan. Jangan ada yang ketinggalan Har. Ini penelitian Lo!”

“Ashhhiiiiapp”

Ketiga pria ini keluar menuju halaman parkiran untuk segera berangkat ke kampung Arab yang memakan waktu 2 jam perjalanan. Ditambah lagi hari ini weekend, mungkin saja bisa lebih lama.

“Halo para pria bayaran. Lama ye hehehe?”

“Tara, selama apapun kamu, akan aku tunggu” ucap hari

“Tadi aja lo ngomel ngomel, sekarang ada orang nya malah kebalikannya. Dasar juragan cupang.” Daren menggeleng kepala

“Bohong itu, Tara, kamu percaya aku kan?” Tanya Hari

“Ehm engga....”

“HAHAHAHAHA KETAWA GEDE BANGET GUE” Revin tertawa terjungkal jungkal

“Oiya, ada capa nich, cantik banget” Revin mengalihkan pandangannya ke Tiara diikuti ke 3 sahabatnya.

“Eh iya, ini Tiara. Tiara, ini Revin, Daren, Sama Matahari.” Tara mengenalkan sahabat sahabatnya ini kepada Tiara.

“Halo kakak, salam kenal ya. Aku Tiara hehehe.”

“Pantes Tara suka, wes cakep tenan begini” ucap Revin

“Hah apaan sih Lo?” Tara menyenggol badan Revin

“Yaudah ayo berangkat, nanti macet dijalan, kasian Tiara. Kita bawa bidadari ini.” Ujar Daren

“Eh, hehehehe, apa sih ka...” Tiara tersipu malu karena kalimat Daren

Mereka ber 5 memasuki mobil milik Daren ini dengan formasi Tara dan Tiara di depan, iya Tara menyetir kali ini karena ia yang lebih tau jalannya. Di kursi tengah ada hari dengan ikan cupang nya, dan dikursi belakang terdapat Daren serta Revin.


Selama perjalanan, Tiara hanya memandangi pohon pohon tinggi sekitarnya. Karena kampung Arab terletak di atas puncak yang membutuhkan waktu 2 jam hingga sampai kesana.

Didalam mobil, Tara mencairkan suasana dengan berbincang tentang Genk Kesatria Malam, dunia perkuliahan, dan tentunya Tiara itu sendiri.

“Neng Tiara, gamau sama Abang Tara?” Tanya hari kepada Tiara di seat depan

“Iya betul, Abang Tara tuh suka tau sama Eneng” jawab Revin

“Betul” diikuti suara Revin

“Tiara udah punya pacar. Ya kan Ra?” Ucap Tara

“Hehehe iya. Bukan pacar sih tapi ada gebetan gitu...” Ujar Tiara

“Weh kok gitu... Yang sabar ya Abang Tara. Sebelum janur kuning melengkung, gaskeun!!” Hari dengan percaya dirinya mengucapkan kalimat tersebut dan membuat Tara sedikit salah tingkah

“Ini tugasnya Ka Hari kan?” Tiara mencoba mengalihkan topik pembicaraan

“Iya neng, makasih ya atas bantuan mamah mu, jadinya saya bisa ke kampung Arab”

“Hehehe iya ka. Semoga nanti hasilnya memuaskan yaaa”

“Amin neng, makasih loh. Baik juga”


Sesampainya disana, Hari melakukan tugasnya tersebut dibantu oleh genk kesatria malamnya. Tiara hanya melihat kegiatan tersebut guna pembelajaran untuknya jika berhasil masuk di universitas terbaik. Ia memerhatikan dengan sangat detail. Ternyata seperti ini kegiatan yang dimaksud oleh Hari di mobil tadi.

Waktu demi waktu dilalui, kegiatan mereka telah usai dengan target yang Hari inginkan di awal.

“Akhirnya selesai jugaaaaaa” teriak hari ditengah tengah kampung tersebut yang mengarah ke kebun teh

“Terus sekarang kita ngapain?” Tanya Daren

“Kak, disini tuh seinget aku ada yang jual makanan khas mereka gitu. Mau coba?” Tiara menunjukan satu tempat yang terkenal dengan makanan asli kampung tersebut

“MAU!” Ucap Tara, Revin, Matahari dan Daren secara bersamaan. Iya mereka belum makan lagi setelah perjalanan tersebut. Walaupun mereka sudah mengisi perut dengan roti, susu, serta kopi dimobil, tetap lah kurang kalau belum menyentuh nasi.

“Har, Lo serius abis segitu?” Tanya Tara

“Tara, Lo kaya gatau dia aja. Semua di hap” ucap Revin

“Iya juga sih...”

Suara hp Tiara berbunyi, ada pesan masuk. Setelah ia melihat dari siapa pengirim pesan tersebut, ia langsung memasukkan kembali ke saku jaket milik Tara ini.

“Siapa Ra?”

“Oh Reno kak biasa...”

“Jawab dulu aja, kan kita udah santai.”

“Gpp kak. Nanti aja gue balesnya”

Reno mengirim pesan lumayan banyak kali ini dikarenakan Tiara yang menghilang lumayan lama hari ini. Memunculkan kecurigaan tersendiri terhadap Reno.

image


“KA TARA LO KALAU LAGI MAKAN GITU LUCU BANGET!” Teriak Tiara kepada Tara Yang sedang memegang makanan ditangan nya. Dengan sigap Tiara mengeluarkan HPnya untuk mengabadikan moment tersebut.

Cekrek

image

“Heh paparazzi” teriak Tara kepada Tiara

“Eh gue lagi jelek. Siniin ga hp Lo!!!” Tara berusaha merebut hp dari tangan Tiara yang mengarahkan mereka kepada suasana canggung karena tubuh Tara sangat dekat dengan tubuh gadis tersebut.

Pandangan Tara ke wajah gadis ini sangat dalam, seperti ingin menyatakan sesuatu tapi ia belum berani mengatakan hal tersebut. Sedangkan Tiara hanya memandangi wajah tampan pria tersebut.

“KOK GUE DEG DEG AN YA!? PLEASE MAKSUD NYA APA INI!?” suara hati Tiara

“Cieeeee, sini sini mending Lo berdua foto. Gue fotoin.” Hari dengan sigap mengambil hp yang kedua insan ini malah sedang merebutkan ya.

Tara melepaskan pegangannya dari pinggang milik Tiara lalu merubah posisinya ke pundak Tiara. Tara merangkul Tiara untuk moment kali ini.


Setelah mereka menghabiskan makanannya tersebut, Tara kembali mengemudi milik Daren dan mengarab kembali ke kota. Karena jalanan cukup padat merayap, perjalanan mereka jadi lebih lama sekitar 4,5 jam.

Sesampainya di kost an milik Revin & Matahari, Tara serta Tiara berpamitan kepada pemilik kamar di kost an ini.

“Kakak, makasih banyak yaaa, hari ini seru banget nget! Banyak banget pelajaran baru gitu” ucap Tiara kepada Genk Kesatria Malam ini

“Dengan senang hati neng, kita main lagi ya kapan kapan. Kalau ingat” ujar Revin

“Tar Bae bae, bocil Lo direbut cowo bayaran”

“Selow Ren, dia udah gue jodohin kok.”

“Sama siapa Tar?”

“Tuh diatas pala Lo. Ibu Rita Hahahahaha”

“Hahahaha cocok cocok. Lumayan kan dapet aset kost kost an”

“Terus terus, hina aku sepuasnya!!”

“Gue sama Tiara balik dulu ya. Salam buat Hari tuh. Baek Baek Lo mindahin nya”

Matahari selama perjalanan pulang hanyalah mengurus perkawinan Cupangnya yang gagal tersebut. Ia juga pindah ke seat belakang karena ingin tidur sambil memeluk ikan cupang nya.

Tara menyalakan motornya dan keluar dari kost an para bujangnya dan mengantarkan Tiara pulang.

Tanpa disadari, selama perjalanan pulang, Tiara sudah tidak bersuara. Ternyata ia tertidur di pundak milik Tara. Dengan sigap Tara meraih tangan Tiara dan membuatnya memeluk tubuh pria berbadan proposional ini agar tidak terjatuh.

“Selamat tidur Peri Cantik.” Tara tersenyum sambil memegangi tangan Tiara di perutnya. Ia sangat bahagia, akhir nya gadis ini bertemu dengan sahabat sahabat nya. Tara yakin, jika ia tidak ada nanti, sahabat sahabatnya ini akan menggantikan posisi Tara selanjutnya.