write.as

People are scariest

“ada tambahan lagi, kak?” aku hanya menggelengkan kepalaku sambil menyodorkan kartu debitku kekasir, berharap uang yang ada dikartu itu cukup. aku sedikit lupa apakah kartu itu ada isinya, apalagi ini masuk akhir bulan ku. iya aku tau apa yang akan kalian katakan, namun sebagai pekerja disalah satu korporasi swasta aku termasuk bisa mengendalikan sedikit keinginanku yang aneh-aneh ini. sesekali menyantap makanan diluar tak akan terlalu melukai isi kantongku, iya kan?

“silahkan masukkan pinnya” ucap sang kasir yang menydorkan alat EDC kearahku, akupun dengan mantap menekan tombol-tombol yang ada dan menekan tombol hijau setelah yakin bila aku memasukkan pin yang benar. tak lama alat EDC mencetak struknya, aku sedikit bernafas lega melihat hal itu, berarti memang masih ada isinya. setelahnya sang kasir memintaku untuk menunggu pesananku disalah satu tempat duduk yang tampak kosong. akupun segera berkeliling mencari tempat kosong itu, melirik kanan dan kiri nampaknya hari ini cukup penuh. hal itu tak membuatku pupus harapan untuk mendapat tempat duduk, tak lama kulihat ada seseorang yang beranjak dari tempatnya, dan kebetulan tempatnya memang untuk individu oh bahagianya diriku. dengan langkah cepat akupun sudah berada tepat dimeja itu, sayangnya orang sebelumku meninggalkan bekas makannya dan akhirnya aku yang membersihkan. aku tidak terlalu mempermasalahkan akan hal itu, karena ya mungkin dia sedang terburu-buru atau bagaimana. karena aku sendiri menyadari bahwa aku termasuk beruntung hari ini bisa mendapat libur dan belum tentu yang lain juga libur.

setelah kurasa sudah rapi, akupun meletakkan tas yang sedari tadi bertengger rapi dipunggungku. sembari menunggu, aku memainkan ponselku sejenak sekedar mengecek apakah ada email ataupun pesan dari aplikasi chat yang masuk, ternyata cukup sepi. ponselku hanya dipenuhi dengan notifikasi promo yang bahkan tak membuatku tertarik. tak lama aku mendengar namaku dipanggil, akupun beranjak untuk mengambil pesananku. dengan senyuman khas pegawai makanan cepat saji, tentu aku juga membalasnya. walaupun harusnya aku sadar kalau wajahku tertutupi masker yang menutupi senyumku, semoga saja dia melihat senyumku tapi aku juga berucap 'terima kasih' tentunya. setelah kembali ketempatku, aku segera menata kembali makanan didepanku, ada chicken wing, cream soup, mango float dan sebuah warps. sebulan sekali paling tidak aku bisa menikmati santapan seperti ini. bukan karena perkara materiil, lebih ke waktu dan jarak yang kutempuh hanya untuk menyantap makanan ini. tempatku bekerja membutuhkan waktu kurang lebih 35-40 menit hanya untuk bisa ketempat ini. cukup memakan banyak waktu dan tenaga.

akupun memulai menyantap makanan yang telah kupesan tadi, dimulai dengan chicken wing yang sepertinya baru saja matang. masih cukup panas menurutku, dan entah kenapa sebuah senyuman kecil nampak setelahnya. sesekali aku memakan warps dan juga cream sup disana. cukup lama aku makan, bisa dibilang 30 menit lebih?, yasudahlah untuk apa terburu-buru. akhirnya makanan didepanku sudah berpindah tempat hanya menyisakan mango float yang memang kubiarkan untuk penutup.

saat hendakku meminum mango float itu, aku mendengar suara kencang yang membuatku ingin segera beranjak dari sana. aku tak berani menolehkan kepalaku, takutnya beberapa luka yang tak nampak kembali terngiang dan membuatku tampak lemah. tapi rasa penasaranku lebih besar, akhirnya kuberanikan diri untuk menoleh sekilas. sial, seorang pegawai sedang dibentak oleh salah satu konsumen yang sepertinya baru saja terkena tumpahan makanan yang ia pesan. sang pegawai menundukkan kepalanya sambil berucap kata maaf berulang, kulihat lagi sang konsumen hendak memukul sang pegawai, namun ditahan oleh kerabatnya.

jujur, aku paling benci saat melihat hal itu. mengingatkanku tentang banyak hal, tak terkecuali soal kejadian yang aku sendiri pernah lakukan. betapa menyeramkannya hal itu, seseorang yang kalian kenal sejak lama, yang kalian yakin bahwa dia tak akan melakukan sesuatu yang buruk bisa berubah menjadi monster. ya mungkin pengalamanku tidak bisa disamakan dengan hal yang baru saja kusaksikan. tapi, ya.. manusia bisa seperti itu. memang kita tak bisa memukul rata juga, tapi tetap saja kita tak bisa menampiknya. melihat suasana disana lumayan tegang, aku memilih untuk beranjak dari tempatku dan meminum mango float yang sekarang berada ditanganku sembari berjalan kearah alun-alun kota. tentunya bekas makanku sudah kubersihkan, aku menoleh sejenak dan pegawai itu sedang dibantu oleh sang manajer. kulihat mereka sepertinya saling mengerti dan aku sedikit bisa bernafas lega. akhirnya, akupun melanjutkan langkah kaki ke alun-alun kota dengan harapan tak berjumpa dengan kejadian serupa. benar adanya, manusia adalah makhluk paling terseram... apalagi disaat mereka terselimuti oleh egoisitas mereka. semoga tuhan menjauhkanku dari orang-orang seperti itu.