#JOHIB

Ibra berlari kecil menuruni tangga, sungguh emosinya tidak dapat ia kontrol. Ia dibuat naik pitam oleh pemuda yang bahkan tidak ia kenal sama sekali.

“Sini lo!” Ucapnya saat melihat pemuda yang lebih tua berdiri membelakanginya menghadap kulkas. Ia pukul pergelangan tangan Johan dengan kekuatan yang cukup kuat, sontak Johan terkejut lalu segera memutar badannya dan mencengkram kedua pergelangan milik Ibra.

Pria kecil tersebut merasa tak terima, ia coba tendang kedua kaki Johan namun nihil. Saat ia mencoba menendang kedua kaki milik Johan di saat yang sama juga Johan menggendong tubuh langsing milik Ibra.

“Lepasin gue, Anjing! ARGHHH” ucap Ibra seraya berusaha melepaskan gendongan dari Johan. Bisa Ibra lihat, kini Johan membawa tubuhnya menuju kamar miliknya sendiri.

“Just shut the fuck up, Bra” ucapnya sebelum melempar tubuh Ibra menuju kasur.

“JANCOK! Maksud lo apa cok?!”

Johan tatap raut ketakutan Ibra lalu bergumam di benaknya.

‘Ibra bisa takut?”

Johan mulai mendekat dan mendudukkan tubuhnya di tepi kasur sebelum ia menjawab pertanyaan Ibra.

“Gue Johan, umur 2, kerjaan gue ngejagain orang-orang atau bodyguard. Salam kenal. Udah kan? Gausah banyak omong ya lo. Gaada keluar buat hari ini” Johan tatap wajah si kecil dengan tatapan tajam. Ibra mendadak mati kutu.

“Dah ya? Gue keluar dulu. Pokonya gaada keluar buat hari ini” Johan tinggalkan Ibra yang masih terduduk di atas kasur, ia masih mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi.

Bagaimana bisa seorang Ibra, berandal paling nakal se antero Jakarta Selatan ciut di tangan seorang Johan? Dunia sedang tidak baik baik saja.