JOHIB

Johan parkirkan motornya di garasi kediaman keluarga Ibra, lalu ia berjalan menuju pintu masuk rumah besar tersebut dan membuka pintu bercat putih itu menggunakan kunci serep yang memang di berikan oleh Pak Nabil untuknya.

Terdengar dari ruang tamu suara tawa kecil milik Ibra, terlihat manusia mungil tersebut tengah duduk di atas sofa dan tertawa sembari menatap layar HP miliknya. Johan naikkan satu alisnya lalu bergumam, ‘ni bocah ga denger gue masuk apa?’

Johan berjalan mendekat kearah meja di depan Ibra lalu meletakkan kantung plastik berisi nasi goreng kesukaan Ibra. Ia dapatkan semua informasi tentang Ibra melalui Pak Nabil yang memberinya 1 bendel kertas yang seluruhnya berisi tentang Ibra.

Ibra yang tengh fokus dengan benda pipih tersebut terpaksa mengalihkan seluruh atensinya kepada pria berambut coklat di depannya.

“Apaan nih?” ucapnya sembari mencondongkan diri guna melihat isi dari kantung plastik tersebut dan matanya mulai berbinar kala ia lihat stiker yang tertera di atas styrofoam putih tersebut. Ia tatap Johan dengan senyum lebar yang melekat di wajah manisnya.

“Kok lo tau? Makasih loh btw”

“Tau lah, dimakan jangan lupa. Gue mau ke atas dulu,” kata Johan lalu ia langkahkan kakinya menuju lantai dua dan masuk ke dalam kamar pribadinya.

“Makasih, Jo!” ucap ibra dengan sedikit menjerit agar Johan mendengar ucapan terimakasihnya. Tak lama setelah itu ia mulai memakan makanan pemberian Johan hingga habis, tetapi saat ia tilik lebih jelas ke dalam kantung plastik tersebut terlihat selembar post it berwarna kuning bertuliskan,

‘Happy Eating, Happy Ibra’

Ibra sunggingkan senyum kecil di bibirnya lalu ia tempelkan kertas tersebut di punggung tangannya. Setelah kegiatan makannya selesai, Ibra tak membereskan bekas makannya dan langsung pergi bergegas menuju kamarnya.

Ia ambil post it tersebut lalu menyimpannya di laci meja belajar miliknya.

“Nah, ini dia pertama kali baik sama gue. Harus di abadikan,” ucapnya disertai kekehan di akhir, tak lama dari itu ia mulai beranjak menuju kasur king size miliknya dan mulai memejamkan mata indahnya berharap segera memasuki alam mimpi.