ajes

Jihoon berada di toilet untuk saat ini, membasuh muka nya yang sudah banyak di hiasi luka luka. Jangan tanya gimana we bar bar gank bisa aman masuk sekolah tanpa ada acara cegat mencegat dari pak satpam, mereka memanjat dari belakang sekolah, untung nya lagi masih jam pelajaran jadi tidak banyak orang lalu lalang.

Jihoon menghadap kaca wastafel memperhatikan luka luka— beberapa sudah ada yang kering, tak lama notif dari hp nya berbunyi, pesan dari grup we bar bar.

Jihoon tersenyum simpul saat membaca pesan dari Jaehyuk, gemas batin-nya. Gemas sebagaimana di perlakukan seperti itu oleh sohib dari jaman zigot. Jihoon cepet cepet membasuh muka lagi, bergegas pergi ke UKS.

Pintu UKS di dorong pelan oleh Jihoon, kepala nya menyembul lucu berniat melihat ada orang apa tidak di dalam nya. Jihoon mendapati sosok mungil yang sedang terduduk di salah satu kasur yang disediakan, mengerjap bingung menatapi Jihoon yang yak kunjung kasuk. Hanya berdiam diri di depan pintu.

Pandangan jihoon tidak bisa di alihkan dari atensi lelaki mungil di depan nya, sedang menerka nerka siapa sosok tersebut. “Kayak kenal...” Batin Jihoon.

“Hei? Masuk aja.” Lelaki mungil itu membuyarkan keheningan, Jihoon langsung masuk menutup pintu UKS sama pelan nya. “Ah.. maaf” Jihoon tersenyum kikuk menggaruk belakang kepalanya.

Jihoon mengambil kotak P3K kemudian duduk di salah satu bangku, membersihkan luka nya dengan telaten sesekali melirik kepada si mungil.

Atensi Jihoon teralihkan kepada name-tag yang menempel pada seragam lelaki itu. 'Choi Hyunsuk' ahh pantas saja Jihoon merasa tidak asing dengan wajah manis nya.

Hyunsuk merasa seseorang di depan nya memperhatikan dirinya, “Ada apa? Butuh bantuan?” Hyunsuk tersenyum menampakan mata seperti bulan sabit.

“Eh iya, plester nya abis nih.. aduh..” Jihoon gelagapan sendiri dia merasa canggung.

Hyunsuk bangun dari kasur, duduk dihadapan Jihoon, kemudian, “Oh! Park Jihoon?.”

Jihoon mengernyit dari mana kakak kelas nya ini tau? “Iya” Jawab nya. Hyunsuk mengangguk lucu tangan nya sibuk membuka plaster panda, dengan telaten menutupi luka luka Jihoon. “Gue sering liat Jihoon... Mukanya gini terus, luka luka. Oh ya jihoon, kenalin gue Choi Hyunsuk kelas 12 ips 1.” Hyunsuk masih sibuk mengurusi luka jihoon sembari memperkenalkan diri.

Jihoon mengangguk, tersenyum berterimakasih saat luka nya ditutupi plester panda dengan sempurna. “Makasih kak Hyunsuk, iya gue Jihoon kak, kelas 11 IPS 3.”

Sesuai rencana nya, hari ini 3 remaja SMA dengan seragam yang sudah berantakan itu melaksanakan aksinya— melawan SMA sebelah. Bel sekolah sudah berbunyi pertanda pelajaran segera dimulai. Jihoon, Jaehyuk dan Junkyu hanya menaruh tas dan langsung pergi kesini.

Disini sudah terjadi beberapa aksi saling memukul, tapi belum ada satupun dari mereka yang mengalah, mundur. Contoh nya, Park Jihoon lelaki itu terus memukuli siapapun yang ada di depan nya, tidak ada niat untuk berhenti. Apalagi saat ini dia sedang beradu dengan pemuda— Kanemoto Yoshinori, ya Yoshi memang target nya Jihoon.

“JIHOON HEH BERHENTI UDAH!” Junkyu berteriak sambil memukul mukul bahu Jihoon, Jihoon di depan nya seperti orang kesetanan emosi nya tersulut. Jihoon menepis kasar tangan Junkyu dari bahu nya.

Yoshi sudah tersungkur lemah akibat pukulan pukulan yang terbilang kuat dari Jihoon, wajah nya sudah dihiasi luka robek dan cairin asin berwarna merah. Dia sudah terlalu lemah untuk membalas serangan dari Jihoon.

“Jihoon kendali-in diri lo, itu anak orang mau lo bikin mati hah?!.” Sekarang Jaehyuk yang sedang berusaha menyadarkan Jihoon kalau lawan nya sudah selemah itu, ga lucu dong kalau Jihoon sampai membunuhnya. Terlebih lagi Jihoon masih anak SMA.

Jihoon tersadar dan berhenti, melihat lawan nya sudah babak belur akibat ulah nya. Jihoon sedikit meringis mendapati pemandangan di depan nya, “Gue ga nyangka Yoshinori selemah ini.” Jihoon tertawa remeh, dihadiahi tatapan tajam si pemilik nama, Yoshinori.

“Sialan..” desisnya.

“WOI WOI UDAH LO SEMUA BALIK ANJING” Junkyu memerintahkan semua yang ada disini untuk berhenti melayangkan pukulan, dia tidak mau situasi menjadi lebih kacau. Padahal sebelumnya masih terkendali, entah dari pihak siapa yang memulai menimbulkan kericuhan yang parah ini. Untung nya, di kawasan ini terbilang sepi, seperti terancang untuk lokasi perkelahian saja.

“PULANG SEMUANYA” Sahut Jaehyuk.

“Ji, Je ayok balik, muka lo pada udah ga berbentuk. Nanti langsung ke UKS aja.” Junkyu menarik tangan kedua temannya untuk menjauhi lokasi mereka berkelahi, Jihoon dan Jaehyuk hanya mengangguk pasrah mengikuti langkah Junkyu.

Di sisi lain, pemuda Yoshinori masih sibuk membereskan pakaian nya yang kacau berantakan. Yoshi mengelap kasar darah di sekitaran bibir nya, sesekali meringis akibat rasa sakit.

“SIALAN PARK JIHOON.” Yoshi menendang asal bebatuan sambil berteriak, muka nya merah terbalut emosi. “Sabar kak, balik aja yuk.” Pemuda kecil di sebelah nya mencoba mengelus punggung Yoshi, berniat meredakan emosi 'nya.

Yoshi melirik sebentar kepada Mashiho lalu mengangguk beranjak meninggalkan tempat itu juga.