allourings

ใƒผ ๐€๐’๐“๐‡๐„๐“๐„.

The reason why he could feel his own feet right on the ground was always a promise about tommorow. As every people he met keep saying the same damn thing about how colourful the world was. Seven colours of rainbow, it was only three that existed for him. No one would listen and he never asked to be known. He painted a poignant smile, the truth that he was a colourblind, yet still nodded his head for a yes.

Black and white, within the red or green remained had mistaken. A clueless man among of the confusing routes, those steps never stopped for finding its path. He was a loner, everyone knew. His heart found dead since the very first time he opened his eyes to greet the world. He used to it and could never change. To be tough, to be rough by his own companion.

The day has came. Such a rascal for cursing about a sight he would never believe. Admitted himself, yet still getting pulled off by the otherโ€™s gravity. No, no one could escape.

No one could escape from the sweetest smile and the warmest gaze of a completely stranger in only three seconds. There he was.

He started to wonder if angel really exists. The one with broken wings and scars all over his skin. Full of scars, yet still beautiful.

The two of dead souls tried so hard to not to fall, once again. In the name of stupid thing called love, they started to get pulled by the strings.

The strings of craving, wanting, and lurking for each other.

โ€œ๐˜ˆ๐˜ณ๐˜ฆ ๐˜ธ๐˜ฆ ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ข๐˜ฅ๐˜บ ๐˜ง๐˜ฐ๐˜ณ ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ช๐˜ด?โ€

โ€œ๐˜ž๐˜ฆ ๐˜ข๐˜ณ๐˜ฆ ๐˜ฏ๐˜ฐ๐˜ต, ๐˜บ๐˜ฆ๐˜ต ๐˜ธ๐˜ฆ ๐˜ข๐˜ณ๐˜ฆ ๐˜ธ๐˜ช๐˜ญ๐˜ญ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ต๐˜ฐ ๐˜ต๐˜ณ๐˜บ. ๐˜ž๐˜ฉ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ด๐˜ฆ ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ต๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ด?โ€

โ€œ๐˜ ๐˜ฐ๐˜ถใƒผ ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฅ ๐˜ฎ๐˜ฆ, ๐˜ฐ๐˜ถ๐˜ณ ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ฑ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ด.โ€

No one would listen and he never asked to be known. He painted a poignant smile, the truth that he was a colourblind, yet still nodded his head for a yes.

Someone, someone was willing to teach him about colours.

โ€œ๐˜ ๐˜ญ๐˜ฐ๐˜ท๐˜ฆ ๐˜บ๐˜ฐ๐˜ถ, ๐˜“๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ช๐˜ต.โ€

ใƒผ ๐๐„๐๐†๐€๐ƒ๐ˆ๐‹๐€๐ ๐“๐”๐‡๐€๐

Seandai yang Maha Segala dapat merasakan dua jiwa yang tengah dirundung suka duka atas nama cinta. Kalau Dia yang Maha Segala, yang setiap harinya dipanjatkan doa, tidak dapatkah dibiarkan satu pasang umat tiada berdaya diizinkan bahagia?

๐˜‰๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜จ๐˜ช๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข.

๐˜‰๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ข.

๐˜‰๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฑ๐˜ข๐˜บ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ช ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข.

Dinaungi langit malam sedemikian rupa. Kapal pesiar mengarungi Sungai Thames dengan hati yang gundah gulana, seakan seisi semesta ikut menunggu keputusan yang akan terbubuhkan pada lubuk rasa yang paling merana.

Kepala yang bersandar pada dada yang lain, respon dengan satu rengkuhan menjaga. Dagu yang bersemayam di puncak kepala. Sama-sama menikmati angin yang tidak seberapa, namun cukup untuk membuat hangat keduanya teramat berarti selayaknya.

โ€œLou.โ€

Nyaris berbisik.

โ€œHmm?โ€

Bergumam seadanya.

โ€œCanโ€™t you stay here?โ€

โ€œIโ€™m here already, Ja. With you.โ€

โ€œYou know what I mean.โ€

Keduanya dibuat terkekeh atas satire yang hendak bertemu akhir.

โ€œAku harus pulang.โ€

โ€œAku bukan rumahmu, ya?โ€

Yang lebih tua bangkit dari posisi semula. Seisi kapal memang disewa khusus untuk berdua. Tak ada mata yang lain selain yang Maha Kuasa. Dua telapak tangan menyambangi pipi yang mulai merona. Saling tenggelam pada pendar yang dipenuhi lara, tentu dengan cinta.

โ€œAku harus pulang, ke Indonesia.โ€

โ€œKamu tau kalau kita nggak bisa bareng kalau di Indonesia, Lou. Disini, di London, atauใƒผ kamu mau ke Paris? Jadi penulis disana kayak Hemmingway? Kemana? Kemana, Lou? Kaใƒผโ€

Belum sempat diakhiri, dua ranum sudah saling bertemu. Lawrence memilih untuk membuat Reza bungkam. Melebur dalam satu ciuman hangat, tidak menuntut, namun cukup buat sesak. Bulir yang mengalir dari sudut mata yang lebih muda membuat rasa yang semakin memutus asa. Hingga kembali berjarak, hanya untuk membuat hati pekak.

โ€œStudi aku udah selesai disini, Ja. Aku harus pulang, ke Indonesia. Ada amanah yang aku bawa, sayang.โ€

โ€œBawa aku, Lou. Bawa aku kemana aja.... Bawa aku....โ€

Tercekat.

โ€œBawa aku.... Asal jangan ke Indonesia......โ€

Semakin menjadi tangisan, semakin meremuk yang ada di dada. Dibawanya dia pada satu rengkuhan hangat.

โ€œBiar aku tinggal di sudut negatif, Ja. Kamu di sudut positif, ya?โ€

โ€œMaksudnya?โ€

โ€œNanti kamu paham.โ€

โ€œIh, apaan!โ€

โ€œSekarang sayangnya aku bobo, ya? Besok siapa yang masih ada ujian?โ€

โ€œMm... Aku.โ€

โ€œYaudah kamu bobo sama aku.โ€

โ€œJanji dulu.โ€

โ€œJanji apa?โ€

โ€œJangan kemana-mana.โ€

Tersenyum.

โ€œJanji, Lou.โ€

โ€œAku janji buat cinta sama kamu selamanya.โ€

Rungunya mendengar, hatinya terusik. Reza hanya memilih diam lalu mendekap erat tubuh sang kasih. Jikalau malam ini adalah yang terakhir, maka jadikan lah.

๐˜š๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜บ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ข ๐˜ด๐˜ช๐˜ด๐˜ช ๐˜ฎ๐˜ข๐˜จ๐˜ฏ๐˜ฆ๐˜ต ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ข๐˜ญ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ช ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ต๐˜ช๐˜ข๐˜ฑ ๐˜ด๐˜ช๐˜ด๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฃ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข.

๐˜›๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ ๐˜ด๐˜ข๐˜ต๐˜ถ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ข๐˜ต๐˜ถ๐˜ข๐˜ฏ, ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ฏ ๐˜ค๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ฑ ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ด๐˜ข๐˜ญ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ด๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช๐˜ณ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข.

๐˜š๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ข๐˜จ๐˜ข๐˜ช๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ฐ๐˜ฅ๐˜ณ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ด๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ-๐˜ฎ๐˜ข๐˜ด๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ.

Jikalau Tuhan lihat, melihat dua pemuda yang ingin saling terikat, meminta hadirnya pengadilan antara surga, neraka, dan dunia dengan amat sangat.