Mendacious : Ada Gue.

Jinendra menatap Kirino yang kini duduk di teras rumahnya dengan kantong plastik berisi ice cream di tangannya. Ia segera mengambil tempat duduk di sebelah laki-laki itu.

“Nih, ice cream oreo” kata Kirino sambil menyodorkan satu cone es krim pada Jinendra.

“Lo ngapain ke sini?”

Kirino mengamit tangan Jinendra dan memaksanya untuk menggenggam es krim yang ia berikan. “Gue tadi lewat, terus iseng aja mampir.”

“Lewat apaan? Rumah gue di kompleks, dan agak jauh dari jalan raya, aneh kalau lo pake alasan cuma lewat.”

Yang tua terkekeh, “Iya deh, gue sengaja ke sini.”

“Ngapain?”

“Ketemu lo.”

Kerutan seketika tercetak jelas di kening Jinendra, “Emang lo ada urusan apa sama gue?”

“Memangnya kalau ketemu lo gue harus ada urusan dulu?”

Jinendra menggaruk tengkuknya, ia sedang kesal dengan Felixiano dan Abiandra, sekarang Kirino malah menambah rasa kesal dalam dirinya. “Ya maksud gue tujuan lo ketemu gue tuh apa?”

Kirino menggeleng, “Gue tahu lo tuh pasti lagi bosen dan kesel karena kembaran lo lagi pacaran sama Abian kan?”

Yang diajak bicara memutar bola matanya, “Gue engga kesel sama mereka.”

“Really?” tanya Kirino dengan kepala yang dimiringkan, “Lo engga perlu bohong sama gue, Jinendra,” lanjutnya sambil mencolek hidung Jinendra membuat sang empunya memundurkan kepalanya.

Jinendra menghela napas, “Wajar engga sih kalau gue jealous sama mereka?”

“Engga,” jawab Kirino yakin.

Mendengarnya Jinendra mendecih, “Lo kan engga tahu posisi gue.”

“Engga wajar karena lo punya gue.”

Mata Jinendra membulat mendengar jawaban Kirino.

“Bukan gitu, maksud gue, ada gue, Jinendra.”

“Kak ...”

“Gue engga confess muka lo engga usah merah gitu, dimakan es krimnya, cair tuh lumer di tangan lo.”