.
So give me your worst excuses, any reason to stay
Give me your lips that taste of her, I'd kiss them again
“Maaf” ucapnya. Namun, hanya keheningan yang Ia dapat dari sisi lain telefon itu.
“Seok, jawab” masih tidak ada jawaban.
“Tolong–”
“Tolong apa, Yohan? Hm? Jawab aku, tolong apa?”
“M-maaf, aku beneran gila tadi gara-gara alkohol. Sumpah Seok, kamu tau kan aku–”
“Aku tau kamu gak kuat alkohol, kamu sendiri juga tau kamu kayak gitu. TAPI KENAPA KAMU TETEP MINUM? Jawab aku, kenapa? Kenapa kamu minum sampe mabok terus main cium-cium orang sembarangan, kamu lupa punya pacar apa gimana? Kamu udah bener-bener sinting ya?” Wooseok hanya bisa melontarkan kalimat tanya sambil menggenggam erat ponselnya guna menahan tangisnya.
“Iya demi Tuhan, aku sinting banget, maaf aku brengsek banget, maaf aku tolol, goblok, ga guna, idiot–” lagi-lagi kalimat yang lebih muda terpotong sekian kalinya.
“Jangan gitu! J-jangan ngatain diri sendiri gitu, a-aku kesel dengernya” ucap Wooseok di antara isakannya.
“Maaf.. aku ngawur banget, tapi jangan lepas aku. Aku gaada orang lagi”
“Ini udah berapa kali kita masuk situasi kayak gini, Kim Yohan. Aku capek banget, tau ga?”
“Iya aku tau, gitu pun aku masih nyusahin kamu, aku minta maaf banget, tapi jangan tinggalin aku..”
“A-aku gamau jadi kayak orang lemah gini. Kamu salah segala macem aku maafin berulang kali, aku jadi merasa kayak idiot, tau? Aku juga kesel sama diri aku sendiri yang selalu luluh ujung-ujungnya, cuman karena aku takut kamu gak pulang ke rumah, malah tiduran di luar, kedinginan setengah mati kayak orang bego! Aku takut banget sama kamu, Kim Yohan..”
“Maaf kamu harus sama orang kayak aku.. jangan tinggalin aku, tolong, Seok”
“Aku gak mau ninggalin kamu, gausah ngomong ngawur kayak gitu! Gausah minta maaf kayak gitu! Aku kesel dengernya, demi Tuhan” kini Wooseok sudah menangis sekuat tenaga, sampai sesak nafas. Sungguh, Wooseok cinta mati dengan Yohan. Cinta yang menyakitkan, menakutkan, dan sungguh menyusahkan.
Tapi bagaimanapun, Wooseok tetap sayang. Bahkan ketika rekan-rekannya berulang kali menasehatinya untuk melepas Yohan, Wooseok tidak pernah tega.
I'd rather you walk all over me than walk away
Takut. Itulah alasan utama Wooseok. Ia takut Yohan-nya kenapa-napa. Ia takut Yohan-nya lenyap begitu saja.
Dapat dibilang, Yohan cukup gila. Mungkin, kata yang lebih sopan adalah nekat. Wooseok tidak tahu kekasihnya itu akan berada dimana, pada pukul apa, melakukan hal apa, jika Ia tidak mengawasinya bak suster.
Give me the worst of you, 'Cause I want you anyway
Mencintai Yohan itu indah, menyenangkan, membingungkan, menyusahkan, menyakitkan, dan melelahkan.
“Yaudah, kamu pulang dulu sekarang”
Tapi pada akhirnya Wooseok tetap memilih untuk menjalani cinta itu.
Karena bagaimanapun, yang paling berarti hanyalah keindahannya.