Bunga, Rumah, Kala.

Sejak saat Ryan memberitahu Aca kalau dia sudah di depan kos-nya, Aca belum berani untuk menampakkan diri di depannya. Ia sibuk menarik dan membuang nafasnya secara teratur sambil melihat dirinya di kaca.

'Dia pasti mikir gue gila gak si?' 'Lagi lo kenapa kepedean banget si acaaaaaa!' ucap Aca sambil menepuk jidatnya berulang kali.

ddrrtt ddrrt ddrtt ddrtt ( ceritanya bunyi handphone ok guys )

'Ok Aca, go on, gapapa bilang aja lo emang kepengen bunga. Gak usah malu, ok?' ucapnya dalam hati setelah melihat ada telepon masuk dari Ryan.

Aca mulai melangkahkan kakinya ke luar kamar kos, ketika sampai di luar pintu depan, ia melihat sosok pria berjaket hitam dan memakai topi kebanggannya. Cuaca hari ini lumayan mendung, mungkin karena itu dia memakai jaket dan karena itu juga siapapun yang nanti melihatnya akan menolehnya. Hmm... Ganteng. Itu kayaknya mutlak untuk di belakang nama dia.

'Ayo nanti hujan' teriak Ryan dengan suara khasnya. 'semoga ryan gak ngungkit kepedean gue hari ini' ucapnya dalam hati sambil melangkahkan kakinya dengan cepat ke arah mobil yang terparkir di luar gerbang kos.


Rumah.

'Mama masak?' tanya Aca sebagai pembukaan obrolan pertama setelah sampai di rumah Ryan.

Ryan mengangguk dan mempersilahkan Aca untuk masuk ke dalam rumahnya, 'sebentar panggil mama dulu' ucapnya sambil membuka topi.

'Eeeh jangaan! Aca aja yang kesana, kan lagi masak' jawab Aca.

'Gapapa disini aja, udah selesai kayaknya.'

'Ini gapapa?' tanyanya memastikan lagi. Aca sedari berangkat sampai di rumah ryan pun sibuk menanyakan bahwa dirinya gapapa untuk ada disini.

Ryan hanya tersenyum melihat kepanikan cewe tersebut, 'paling diusir mama nanti' jawabnya dengan nada meledek.

Hampir 10 menit Aca menunggu kehadiran mamanya ryan, tak lama kemudian pun muncul sosok wanita yang tingginya mungkin gak jauh dari aca sedang tersenyum. Cantik, ucapku dalam hati dan membungkukkan badanku sebagai tanda hormat kedatangan beliau.

'Aca yaa?' tanyanya dengan tersenyum 'Iya tante' 'Kala sering ceritain Aca tau, akhirnya Aca kesini juga' ucapnya sambil menepuk badan ku pelan. 'Jangan panggil tante ya, panggil mama aja, bentar ya ke dapur lagi dikit lagi selesai ucapnya lagi dengan senyum. 'Eeee iya tan... ma' jawabku terbata.

10 menit setelah itu, Ryan pun akhirnya ia muncul ke ruang tamu lagi, bedanya baju yang dia pakai berubah, baru mandi kayaknya, rambutnya basah berantakan, wangi dari rambutnya pun sangat kecium. Ia berjalan dengan gayanya yang tengil ke arah ku sambil memainkan rambutnya.

'Abis mandi?' tanyaku. 'Iyaa, tadi kan jemput Aca belum mandi haahaha' 'Pantes mobil bau' 'Enak ajaa! Tadi ngomong apa aja sama mama? Udah catat tanggal belum?' 'Gila. Eeeh iyan kenapa dipanggilnya Kala?' 'Karna nama iyan kan itu' Aca tersenyum mendengar jawaban tersebut, 'iya juga sih hehehe, lucu dipanggilnya Kala' 'Aca manggilnya gitu aja biar kaya mama, orang-orang vip aja yang boleh manggil itu' ucapnya dengan nadanya yang tengil.