bokuaka: four pink walls (part 1)

warning: M for sexual scene


yang tenggelam adalah setengah tubuhnya, tapi akaashi merasa otaknya-lah yang mengambang di dalam kepalanya tak berguna.

menjadi anak seorang coach renang membuat segala paham soal cabang olahraga air satu ini tertelan mantap secara natural oleh tubuhnya. ayahnya banyak mengajarinya sejak akaashi mulai bisa mengambang di air dengan harapan anak keduanya mewarisi bakat sang ayah yang mantan perenang nasional dengan medali yang jumlahnya lebih banyak daripada bajunya.

tapi, mau bagaimana? akaashi tiba-tiba hilang minat saat usianya menginjak 15. dikelilingi air tak terasa menyenangkan lagi. tubuhnya entah kenapa bosan mengayuh di dalam air. kakinya tak menyipak semangat lagi seperti pertama kali menyentuh air.

untungnya, ayahnya bukan diktator, merasa tak perlu memaksakan egonya kepada akaashi yang lebih memilih fokus Sports Physician sebagai future careernya dan meninggalkan dunia renang.

ayahnya masih punya hajime, kakaknya, yang kini dalam perjalanan gemilangnya menjadi nomor satu di jepang.

masalahnya, sejak memutuskan tak lagi geluti dunia renang dan walaupun setuju menggantikan sementara posisi manager di klub renang ayahnya, akaashi tak pernah merendam basah tubuhnya di kolam renang, kecuali menyeburkan telapak kakinya iseng saat perhatikan para atlit.

apa alasan yang harus diberikan pada ayahnya saat lihat tubuhnya basah begini?

oke, basah dalam masalah ini adalah basah dalam makna sebenarnya, bukan basah yang itu.

akaashi mengetuk kepalanya ke hand railing kolam renang.

padahal sebab yang buatnya mau-maunya terjun ke dalam kolam adalah karena ia mulai basah yang basah itu.

ini karena atlit rookie kurang ajar yang menggodanya.

akaashi menarik nafas.