bokuaka: the feeling (1)

-

sebenarnya gak benar-benar sembilan tahun, sih; dari sekitar dua puluh laki-laki (dan satu perempuan) disana, ada beberapa yang gak asing di mata akaashi.

contohnya si rambut jeruk shouyo, yang tiga minggu lalu gak sengaja ketemu di department store bareng si pacar yang rambut lemon, atsumu. ketiganya berakhir dengan duduk-duduk di kafe kopi dengan obrolan yang dominan soal rekomendasi outfit untuk dipakai di cuaca panas saat ini.

atau si rambut jelaga kageyama dan budak cintanya, osamu. akaashi sebulan lalu ajak kageyamaㅡditambah osamu, yang ikut entah kenapaㅡ bertemu soal kerjaan; akaashi sempat pegang naskah dengan latar belakang olahraga voli dan minta bantuan kageyama untuk beberapa pertanyaan dan koreksi, andai akaashi melewatkan sesuatu.

ada juga sepasang iwaizumiㅡyang akaashi bingung kenapa sampai terjadi?ㅡ hajime dan tooru, yang enam bulan lalu meresmikan cintanya di altar. scene pertengkaran sarat cinta di tengah pesta waktu itu sangat epic, masih terekam jelas dipikiran, meninggalkan kesan besar yang begitu menarik untuk para tamu.

tapi, ada juga orang-orang yang buat sembilan tahun adalah angka besar untuk akaashi.

misalnya keluarga tanaka. anak kedua yang fotonya cuma beberapa kali lewat di timeline instagramㅡakaashi kurang aktif disanaㅡ ternyata sudah balita. yamieㅡsi anak pertamaㅡ bahkan aktif bolak-balik minta dessert, buat si mama kiyoko harus repot dan biarkan ryunosuke pegang yuki, si anak kedua.

ditambah beberapa pemuda yang berpenampilan asing dan sangat berbeda dari tahun-tahun di SMA; aone yang pendiam dengan rambut lebih gondrongnya, terushima dan tendou dengan rambut yang disemir gelap, kenmaㅡyang sibuk bicara dengan shouyoㅡ dengan rambut yang panjang dikuncir, juga semi yang mengeluh harus menggonta-ganti penampilan karena pekerjaan dan hobinya, dan lain-lain.

banyak sekali teman-teman di masa lalunya bawa perubahan masing-masing.

tapi, satu. satu lelaki yang tidak berubah di matanya, terkecuali rambut yang jatuh turun tutupi dahinya.

tidak berubah, lelaki itu selalu jadi pusat perhatian, dikerubungi, buat sekitarnya terlihat bagai ferrromagnetik yang tanpa sadar tertarik. jadi ini semua benar-benar bukan salah akaashi; bukan salah akaashi kalau matanya tak berpaling, kalau matanya tak berhenti curi pandang ke ujung mejanya.

bokuto koutarou. lelaki yang sembilan tahun tak pernah sekalipun tampak di lanskapnya secara ajaib muncul di hari sabtunya.