Celana Pendek Biru

“Anjing,” lolong rendah sang kapten basket, pinggang bermain lincah, tabrak telak lelaki manis yang nungging di depannya, “gampang banget sih masuknya, sayang.”

Inginnya balas ejekan Suguru, minimal tarik rambut gondrongnya yang jelas-jelas langgar peraturan sekolah sampai botak, tapi Satoru tak bisa berlaku banyak; badannya dihimpit di antara matras yang bertumpuk dan si gondrong sendiri. Jelas, ia kalah tenaga fisik dengan pemuda di belakangnya. Kelenturan tubuh yang harusnya jadi nilai plus malah merugikannya karena Suguru memanfaatkannya untuk mengangkat sebelah kakinya untuk ikut naik ke matras, buatnya pun mengangkang walau masih dalam keadaan menungging.

“S-suguru tolol- tolol nanti robek- celana gueee.”