Friends to Mates

cw: nsfw


sejak awal, getou paham besarnya pengaruh gojo untuknya.

gojo di kesehariannya biasa punya wangi manis. bagai lilin nilam dan kayu manis yang dinyalakan. tak begitu menyengat, tapi sulit untuk diabaikan dan dianggap tak ada.

aromanya bukan buat birahi getou memuncak; insting dirinya sebagai getou dan alpha inginnya mengusak, menghirup dalam-dalam aroma gojo sampai penuhi paru-parunya. rasanya bagai ingin berbaring di atas kapuk yang dijemur di bawah terik matahari. getou ingin menenggelamkan diri dikelilingi aroma sahabatnya di udara.

tetapi, gojo yang di puncak heat berefek sangat lain.

ini pertama kalinya untuk getou mencium wangi gojoㅡ atau omega, di masa heatnya. terlebih gojo saat ini berada di puncak. di puncak rasa ingin dikawini. gojo di matanya ingin dikorek sedalam-dalamnya untuk digaruk gatalnya. tubuh omeganya memanggil alpha di dalam dirinya untuk menggenggamnya, untuk menyelimutinya. gojo mendamba dingin tubuh alpha yang bisa tenangkan panas tubuhnya, tapi juga ingin disundut hangus sedalam-dalamnya oleh kejantanan alpha.

getou menggigit lebih keras kain di mulutnya.

aroma gojo bagai fruktosa yang dibakar di atas kobaran api.

manis manis manis.

memabukkan.

peluh gojo atau peluh getou, tidak ada yang tahu.

“al-alphaㅡ suguruㅡ alpha s-suguㅡ”

gojo berpeluh karena birahinya yang disulut panas.

getou berpeluh dingin, menahan diri untuk tetap pada kesadarannya.

di depannya adalah temannya, sahabatnya. bukan omeganya.

sang omega memeluk sang alpha di dekatnya. merengek dan meracau. wajahnya mengusal dingin dari batang leher getou. mengecupinya.

getou dengan tangan gemetar terus mengganti handuk yang lagi-lagi hilang dinginnya karena bersentuhan dengan kulit gojo.

gojo sudah diminumkan obat dan getou harus menunggu sampai gojo kembali ke akalnya untuk melakukan ritualnya sendiri.

tanpa sang alpha tahu, aromanya yang menguar malah memperlambat gojo untuk kembali ke kesadarannya.