SuguSato: Cigar Candy

Getou Suguru x Gojo Satoru

warning: explicit words, mild nsfw ditulis dalam bahasa indonesia non-eyd alias suka-suka


jari panjangnya menjentik di atas asbak, asap mengepul bentuk lekukan abstrak di udara.

salah pikir suguru sambil pandangi pacarnya yang kini asal telentang di atas ranjangnya, komik di tangan.

bukan, masalahnya bukan komiknya yang dipegang dengan tangan kiri si rambut terang (halaman komik bisa cepat rusak apabila dibuka paksa oleh satu tangan) yang biasanya bisa buat suguru marah, tetapi, tangan kanan satoru lah yang buat ponsel suguru gak semenarik tadi.

satoru sedang... memakan permen bertangkai. lollipop. tebak saja apa yang buat suguru resah?

pertama, si sumber masalah, lollipop rasa shocking orange.

si lollipop bulat yang buat iri ini membentuk ruang baru di pipi satoru. kalau dilihat dari kacamata sehat, pacarnya kelihatan menggemaskan dengan pipi menggembung sebelah begitu. nyatanya, sekarang suguru lagi gak sehat, jadi imajinasinya jauh dari satoru yang menggemaskan; suguru malah membayangkan hal lain yang ada di mulut si pacar, membentuk gumpalan di pipinya karena memaksa masuk pe- oke, sampai disitu.

selanjutnya, bagian yang cukup meresahkan, lidah.

ya tuhan lidah pacarnya. sesekali, entah kenapa, si pacar mengeluarkan lollipop bulatnya ke udara, menggapai-gapainya dengan lidah. buat apa? pikir suguru. padahal, lebih mudah masuk ke dalam mulut saja, kan? lidahnya tak perlu keluar menjemput si lollipop untuk masuk ke dalam mulutnya. kalau begini, bukan lollipop tak bernyawa itu yang tergiur untuk masuk ke dalam mulut satoru.

yang terakhir, ini memang masuk daftar alasan kenapa suguru mengiyakan ajakan pacaran satoru; bibir.

bibir yang disukai suguru itu kini sedang bertindak kurang ajar dengan si lollipop. bibir yang mengilat karena air liur dan gula dari permen itu menciumi si lolipop dengan intim. satoru yang mencumbui lolipop terasa bagai pertunjukkan slow motion di mata si rambut hitam dengan zoom in tepat di pucuk bibir yang menguncup. suara pop yang basah dan berisik buat kepalanya makin kabur.

salah, benar-benar salah.

harusnya gak perlu bawa satoru ke rumahnya yang kosong setelah pulang kelas.

harusnya gak perlu tawarkan lollipop karena minim cemilan di rumahnya. lebih baik lihat satoru kelaparan daripada sekarang suguru yang kelaparan.

suguru menarik nafas lewat rokoknya untuk kemudian menghembuskan kabut rokok dari hidung dan mulutnya ke udara, buramkan penglihatannya dari satoru.

“kenapa?” kaki jenjang pacarnya naik tumpangi kaki satu lagi, “gelisah?”

apa katanya tadi? gelisah?

satoru duduk menegak, bibirnya memulas dipucuk lollipop dengan mata tak lepas dari suguru. menantangnya dengan alis yang menaik satu.

pop, pop, pop bunyi si lollipop meresahkan telinga suguru.

yang ditantang mengeryit, “sengaja?”

satoru terbahak dan suguru meninggalkan kursi belajarnya untuk menerjang si pacar.

“loㅡ satoruㅡ”

satoru masih tertawa dengan si pacar memerangkapnya. tangannya yang tadi sibuk dengan komik kini digenggamnya kasar.

kuping yang ditindik diraba mesra oleh satoru, “eager much?”

“gimana enggak?” suguru tersenyum lebar walau kening mengerut kesal, “you tempting me.”

“you reek of cigarette,” satoru memasang muka jijik yang main-main, “you won't taste good.” jari-jarinya kini berjalan di wajah yang pandanginya bagai pengembara yang menemukan mata air di tengah gurun kering.

suguru siap meminumnya, siap dipuasi dahaganya.

“you love it on me, don't you?”

“not today,” satoru menggeleng, menggoyang-goyangkan tangkai lollipop di depan suguru, “ini lebih enak.”

“oh ya?”

“hmm.”

“i can fix that.”

tanpa permisi, suguru melahap lollipop di tangan satoru.

“ya tuhan,” satoru terkekeh kecil, tapi kalimat yang diujarnya terasa kasar dari tenggorokannya, “filthy.”

satoru memang mengejek suguru yang kini sibuk menjilati lollipop yang kecil dibandingkan lidahnya, tetapi ejekan barusan juga berlaku untuk dirinya sendiri yang menatap fokus bagaimana bibir suguru mengecup air liurnya sendiri yang terpoles di lollipop oranye itu.

kepalanya liar berandai-andai memasangkan lidah suguru dengan salah satu bagian tubuhnya. berurusan dengan lidah suguru selalu berakhir basah dimana-mana dan satoru merasa kotor karena terlalu menyukainya.

mencoba kembali waras, dengan iseng satoru memutar-mutar lollipopnya di dalam mulut suguru. mata pacarnya terpejam saat satoru mendorong lollipopnya menggesek lidahnya sampai akhirnya masuk lebih dalam, dalam, dalam

krak

sampai suguru memilih menggigit si permen sampai hancur berantakan di dalam mulutnya.

satoru terbengong dengan tongkat kecil di tangannya.

lelaki yang bertubuh lebih besar mengeryit, gemeletuk permen masih berbunyi dari mulutnya “shocking orange, indeed.”

yang di bawahnya mengedip, “asam?”

“asam.”

suguru menyamankan dirinya di atas satoru, tangannya dengan perlahan tapi penuh ketegasan menyelip di balik kaus putih satoru. sedang yang satu naik terjulur menarik bibir bawah satoru.

“how about helping me getting rid of the taste?”

bibir satoru menguncup, menciumi jempolnya, “gue kan baru makan lollipopnya juga?”

“gak peduli.”

suguru terjun gapai bibir satoru dengan miliknya sendiri. tangannya masih disana, menarik terbuka bibir satoru untuk menciptakan landasan yang lebih lebar.

“hmngㅡ”

satoru ikut menjulurkan lidahnya, mempertemukannya dengan lidah suguru untuk bergelut di antara dua bibir yang sewarna dengan buah persih setengah matang. pengaruh pewarna dari permen tadi. bedanya suguru agak hitam karena kandungan nikotin yang dikonsumsi setiap hari.

satoru lebih suka manis permen dibanding pahit nikotin, sedang suguru bukan penggila manisan dan memilih pahit rokok untuk obati resahnya.

kini keduanya malah saling berburu di masing-masing mulut lawannya. mengorek ke sisi paling dalam bagai jari yang masuk ke dalam selai toples coklat.

ingat soal basah kalau berurusan dengan lidah suguru? selain karena salivanya sendiri yang tak bisa tertelan, saliva suguru turun banyak mengotori satoru di sekeliling bibirnya. tugas suguru adalah menghirup kekacauan yang diperbuatnya, menjilati jalan yang dilalui salivanya untuk membersihkannya. sedang tugas satoru hanya diam mengerang kecil di bawahnya.

“suguㅡ hmhㅡ”

protesan satoru dilahap, dikunyah, untuk kemudian ditelan oleh suguru. sampai protes pacarnya hilang menjadi dengung nikmat di dada, menggedor-gedor di bawah tangan suguru yang telah naik di dada untuk ikut bermain.

suguru naik ke permukaan, kecupnya tinggalkan bibir yang berlinang saliva di bawahnya. satoru menarik nafas banyak, matanya yang berjendela bulu mata yang cantik tatap sayu suguru.

yang di atas mengecap berlebihan bibirnya, “shocking orange.”

satoru tertawa lemah sebelum menggapai kepala lelaki yang satu. jarinya menyisir di antara helai hitam sampai karet rambut suguru lepas, bebaskan rambut panjangnya terurai.

satoru mengigit bibirnya, “want to find out whats more shocking down there?”

bibir suguru naik di satu sisi, “sure.”

.

FIN

.