5 Ex?

Minho bergegas secepat mungkin ke kamar mandi ketika mengetahui kalau Chris ternyata sedang berada di tempat kerjanya sekarang ini. sial

Di sana ia mengunci pintu, menarik napas beberapa kali dengan punggung menempel ke pintu, lalu ke wastafel dan memercikan air dingin ke wajahnya. Chris pasti tau Minho sedang memata-matai dirinya. sosoknya yang mencolok menjamin hal itu. Bisa dibilang perbuatannya tadi terlihat buruk karena, memang memalukan. Tapi bagaimana lagi, Chris sangat tertutup. Orang tertutup tak suka kalau kehidupannya diawasi. Bagaimana reaksinya jika tau Minho sedang melakukan hal seperti ini?

Dan sekarang ia meragukan alasannya melakukan ini semua. Karena di lubuk hatinya, ia tak percaya kalau Chris-lah laki-laki bertopeng ski itu. Boleh jadi dia punya beberapa rahasia kelam yang menggangu, tapi berkeliaran dengan topeng ski bukan salah satunya.

Minho mematikan keran, dan menengadah. wajah Chris berada di dalam cermin membuat Minho refleks berbalik dengan nafas tertahan.

Chris tersenyum, tapi jelas kelihatan tidak senang.

“Lo ngapain ada disini?”

“Ya, gue kerja disini.”

“Maksud gue di sini. kenapa bisa lo beneran tau kalo gue—”

“Gue mulai berpikir kalo lo yang sebenernya buntutin gue. setiap kali gue balik badan, lo selalu ada.”

“Gue mau ngajak Jungwoo jalan-jalan.” Minho mencoba menjelaskan. “Dia baru keluar dari rumah sakit.” Dan bodohnya terdengar sangat defensif. “Gue gaada niatan buat ngejar lo atau gimana. gue cuman taunya lo hari ini libur. dan apa maksud lo barusan? setiap kali gue yang balik badan, malah lo yang ada.”

Tatapan Chris tajam, mengintimidasi, dan menuntut.

“Mau jelasin soal penampilan jelek lo itu?” Chris bertanya.

“Mau jelasin lo ke mana aja? lo ga sekolah dua hari terakhir ini.”

Minho hampir yakin Chirs berniat untuk mengungkapkan yang sebenarnya. Tapi dia berkata, “Main di arcade. Kenapa lo ada di bar?”

“Ngobrol sama bartender. apa itu sebuah tindak kejahatan?” bertumpu di atas konter, Minho mengangkat kaki untuk melepas sepatu bagusnya dan saat itulah kertas daftar meluncur keluar dari kantong kemeja satinnya dan jatuh ke lantai.

Ia berusaha untuk mengambilnya, tapi Chris lebih cepat. ia mengangkat kertas sambil memundurkan badannya, sementara Minho berusaha untuk mengambilnya.

“Balikin!”

“Apa Chris pernah di skors?” Ia membaca. “Apakah Chris seorang kriminal.”

“Balikin—Kertasnya!” bentak Minho dengan marah.

Chris tertawa kecil, dan Minho tau ia sudah membaca pertanyaan berikutnya. “Chris udah punya pacar?”

Chris menyelipkan kertas itu ke saku belakangnya, dan Minho tidak ada niatan untuk mengambilnya sama sekali mengingat lokasinya.

Ia menyilangkan tangan di depan dada dan bersandar. “Kalo lo emang niat mau nyari informasi kan bisa langsung tanya sama gue.”

“Daftar itu cuman main-main. bukan gue yang bikin.”

Chris terkekeh. “Gue tau dengan sangat jelas tulisan lo Lee Minho.”

“Well, oke,” Balas Minho, mencoba mencari jawaban yang lebih masuk akal. tapi ia terlalu lama dan kehilangan kesempatan.

“Gak pernah di skors,” Jawabnya. “Bukan kriminal.”

“Pacar?” apapun jawabannya, gue gak bakal peduli.

“Bukan urusan lo.”

“Lo nyoba nyium gue,” Minho mengingatkan. “Jadi itu jelas urusan gue.”

Sekilas senyum miring menghiasi bibirnya. Minho mendapat kesan kalau ia sedang mengingat kejadian detail kejadian yang nyaris berakhir dengan ciuman itu, termasuk desahannya.

“Mantan-pacar.” Katanya setelah diam beberapa saat.

Perut Minho mulas begitu sebuah pikiran mendadak muncul dalam benaknya. Jangan bilang kalau orang yang ada di taman bermain dan toko yang ia kunjungi bersama Jungwoo adalah mantan Chris...

Dan kemudian Chris melanjutkan, “Tapi dia enggak ada disini.”

“Apa maksud lo gak ada disini?”

“Dia udah pergi, dan gak bakal balik lagi.”

“Maksudnya... dia udah meninggal?” Tanya Minho ragu.

Chris tidak menyangkalnya.

Perut Minho terasa berat dan serasa diremas. Ia sama sekali tidak menduga. Chris punya pacar walaupun ia sudah meninggal.

Pintu kamar mandi berbunyi—seperti ingin dibuka namun tidak bisa. Minho lupa kalo ia tadi sempat mengunci pintunya, dan hal ini jelas membuatnya terheran-heran karena, bagaimana Chris bisa masuk kedalam. Mungkin dia punya kunci sepertinya, atau ada penjelasan lain. Penjelasan yang jujur tak ingin Minho bayangkan. Misalnya menembus ke pintu begitu saja.

“Gue harus balik kerja,” Kata Chris. Ia memperhatikan penampilan Minho, dan pandangannya terkunci pada bagian dada Minho yang sedikit terekspos. “Sebenernya penampilan lo gak sepenuhnya jelek. Bajunya bagus, tapi sialnya—gue gasuka pokoknya.” Ia menepuk pipi Minho pelan dan berjalan melewati Minho setelah berbisik. “Soalnya jadi bukan cuman gue yang liat seksinya elo.”