Permainan Jenaka
Hidupku dilanda seloroh saat berada di titik temu : Aku mengenalmu
Berjalan di atas garis dalam sepekan Mematut-matut bakal kasih yang sepakat hendak kita rawat
Kenalkan aku Si langit seribu bisu Sedang kau dikenal Segumpal awan yang gemuruh
Perbedaan yang ricuh, 'kan?
Lantas kau dan aku bermain dadu berlomba tangga mana yang membawa cita ular mana yang melahap duka
Ketika kalah darimu : Tiba-tiba aku berwujud pintu Kau gelisah mencari aku yang dulu
Segera kusambut dengan terbukanya aku meski sempat kudapati kau yang keliru nyaris mengetuk lain pintu
Aduhai tuan, jangan iseng! Nanti cepat mati.