Surat Peringatan

Tuan, kalau kau kemari pada tanggal ini.

Dengarkan aku yang akan berdeklamasi,

Bahwa : Aku berhenti.

Berhenti menjadikanmu sebagai objek karyaku, sebagai kalimat sajakku, sebagai makanan pokok prosa-prosaku,

Kau kulengserkan!

Setelah 4 kuartal mengadakan rapat, bergelut dengan ego dan logika, bukankah ini masih seperti lelucon bagimu?

Kemarin kau menggembirakan, sekarang memuakkan.

Kawan-kawanku terkesiap, Perilakumu itu termasuk kejahatan.

Bias makna, hilang tafsir, Keliru terjemah, kesalahan yang sering kulakukan dalam memahamimu.

Tuan,

Baik darimu, kadang jahat untukku. Jahat darimu, kadang baik untukku.

AZK, 2020. – Nak, jangan bodoh lagi ok.