SCI-FI (Park Yury & Baek Jin)

by: SchoolgirlQ MTLed by: betweennightshift

original post: https://archiveofourown.org/works/19254565


“Tuan Baek.”

Di dalam laboratorium yang redup, terdengar suara 'bip' dari jam elektronik yang menunjukkan pukul dua belas, dan suara samar hembusan nafas.

“Jangan berbicara, Yury.” Baek Jin tengah membungkuk di atas badan dengan garis otot yang jelas terlihat sekalipun di bawah cahaya temaram, ia hanya mengandalkan lampu dari smartwatchnya untuk melakukan salah satu operasi paling berisiko dalam hidupnya.

“Cip pemindai lokasi sudah disingkirkan, saat aku mengangkat cip pusat kontrol nanti— jangan bergerak. Aku tidak yakin, tidak akan membuatmu terbunuh jika kau bergerak— kau tidak akan berada di bawah kendali 404 lagi. Aku akan memotong sumber tenaga pangkalan, nanti. Bawalah kartu akses rekanku, gunakan sepanjang rute yang memiliki pengawasan lemah yang telah kuberikan, dan kau akan keluar dari pangkalan ini dengan aman.”

Saat cip penting terakhir berhasil diangkat, Baek Jin menghela nafas lega. Ia menyeka keringat dingin dari dahinya dan kembali mengerjakan penyusunan bagian mekanik pada dada Yury dan menjahit jaringannya.

“Tuan Baek, kau sadar telah melanggar setidaknya 28 peraturan dari pangkalan 404, bukan?”

Bahkan ketika, pria yang dipanggil Yury tersebut, tengah menjalani operasi dimana dadanya dipotong dan dibuka, tidak tampak perubahan ekspresi pada wajah tampannya.

Nama aslinya adalah 1994. 'Yury' adalah nama yang diberikan Baek Jin padanya saat mereka berbincang. Karena ia diciptakan menggunakan sampel dari kumpulan gen Rusia, yang sebagian koleganya memberi julukan “gen dari negara yang berjuang”.

“Diam! Memangnya kau atau aku yang menjadi peneliti di 404? Kau pikir aku tidak tahu peraturan di sini?!”

Yury bangkit dari meja operasi, perlahan menatapnya lurus.

Baek Jin memandang pantulan dirinya pada mata hitam itu. Untuk sesaat, ia dapat merasakan keringat dingin kembali muncul di dahinya.

Dada Yury yang tidak tertutup apapun memiliki beberapa luka bekas tembakan yang tampak mengerikan, punggungnya juga dipenuhi bekas luka dari berbagai sumber yang berbeda.

“Lalu mengapa kau mencari masalah?”

“Aku sudah tidak tahan dengan semua ini, tidak bolehkah?”

Baek Jin tidak dapat menahannya lagi. Ia tidak lagi berbisik dan mengkhawatirkan pengawasan dalam ruangan. Pertanyaan Yury yang dingin seakan menjadi titik nadir yang menghancurkan bendungannya.

“Jika kau menunggu lebih lama, kau akan disiksa hingga berkeping-keping seperti yang lainnya! Aku bisa menyembuhkan lukamu satu persatu, aku bisa menyambungkan lengan atau kakimu satu persatu, bahkan jika jantungmu tertikam, aku bisa membuatmu hidup kembali! Pihak militer menugaskan kami untuk menciptakan tubuh yang memiliki performa tinggi dengan tingkat perawatan yang rendah, dan itu sudah menjadi pekerjaanku! Tapi aku sudah tidak mau melakukannya lagi!”

Setelah teriakkan histerisnya, rambut Baek Jin yang telah menjelma seperti singa kembali turun ke kedua sisi dahinya. Ia menarik nafas kasar, matanya yang kemerahan kini dipenuhi air mata yang berusaha keras ia tahan.

“Secara teknis kau bukan manusia, tapi apa aku menciptakanmu hanya untuk dihancurkan dengan cara-cara yang tidak manusiawi?! Ini tidak bisa diterima! Kau adalah ciptaanku yang paling sempurna, pendengarku satu-satunya, dan aku—”

Baek Jin tercekat saat ia mengatakan kata yg tidak bisa diutarakan. Air mata yang terasa pahit mengalir saat dia menutup matanya.

“Ini gila. Aku pasti sudah gila, mengatakan ini semua padamu… Aku mengharapkanmu, yang bahkan tidak dapat merasakan sakit, untuk mengerti perasaanku.”

Ia seharusnya tidak memberinya nama.

Ia seharusnya tidak memberikan satupun dari ciptaannya nama.

Ia seharusnya tahu, disaat ia mulai memanggilnya Yury dan bukan 1994, ia telah menjerumuskan dirinya sendiri.

Baek Jin menampar pipi kanannya, sebagai hukuman untuk dirinya sendiri, dan menghapus bekas keringat dan air mata di wajahnya.

Setelah menarik nafas panjang untuk menenangkan diri, Ia berbalik dan mengambil kartu akses yang telah ia siapkan di meja. Tanpa menoleh ke Yury, kartu tersebut ia lempar ke arahnya.

“Jangan biarkan aku melihatmu di pangkalan ini lagi. Aku akan mengurus sisanya. Semakin jauh kau pergi, semakin baik.”

Ia mengira suara langkah kaki Yury akan terdengar menjauh. Baek Jin tidak menyangka akan mendengar langkah itu perlahan mendekat seiring dengan suara jatuhnya kartu akses menghantam lantai.

Detik berikutnya, lengannya ditarik dan tubuhnya dibalikkan dengan kasar, punggungnya menimbulkan suara keras saat menghantam dinding.

Ia mengerang kesakitan, mengangkat wajahnya dengan gugup dan gemetaran. Ia menatap lurus ke kedua mata gelap Yury-air mata tidak tampak di dalamnya, tapi benarkah?

Tetapi Baek Jin tidak punya cukup waktu untuk memikirkannya. Yury menumpukan satu tangannya pada dinding, mengurung Baek Jin diantaranya tubuh tingginya dan dinding. Tangannya yang lain menggenggam jemari Baek Jin di dada kirinya

Jarak diantara mereka berdua nyaris tidak ada. Degup jantung Yury terdengar keras bagaikan hentakan kaki rusa di dalam dadanya, getarannya terhantar pada jemari Baek Jin dan membuat telinganya berdengung.

Kedekatan mereka membuat seluruh tubuh Baek Jin gemetaran. Ia merasa seolah tubuhnya akan meleleh di bawah pria itu.

“Baek Jin, kau bertanya apakah aku mempunyai perasaan sepertimu? Apakah kau berani menanggung jawabannya?”

tbc.