Benak-Kelopak-Setapak

Aku bingung harus mengatakan apa Terlalu ramai mungkin? Terlalu sepi mungkin? Lantas mana pijakan semula yang berada pada ujung setapak Oh, dia tengah sibuk dengan dunianya Dimana bergelut dengan surai yang lebih membuatnya tak jera Ku dengar hanya ada kata dalam benak “Mau menggunakan pijakanku?” Tapi, agak sulit untuk memulainya Kau perlu menata, menata, dan menata secara berulang kali Meski dengan beberapa tangis yang menyisakan rasa masam


-puisi oleh Biru