1 hari sebelumnya

Flashback on

Keluarga Adulkittiporn's malam itu sedang menikmati santapan makan malamnya dengan di bubuhi beberapa obrolan kecil. awalnya obrolan itu terlihat obrolan biasa yang mereka sering lakukan. tidak ada kecurigaan satupun. namun, di akhir makan malam itu, terlihat wanita di samping sang kepala keluarga 'mendentingkan garpunya ke gelas' dan itu mampu mengundang ketiga pria yang ada di sana menghentikan makannya sejenak. ketiga pria itu adalah tuan Adulkittiporn, di sebelah kanannya ada Off Jumpol selaku anak tertua keluarga itu, lalu terakhir ada lelaki manis bernama Win Metawin, anak kedua.

Atenttion Please! ” ucap wanita yang masih terlihat cantik di usia tuanya.

” kenapa bun? “ kata kepala keluarga, ayah Off dan Win.

” Off, kamu akan menikah dengan sahabat lama bunda, gimana menurut mu sayang? mau ga? “

win tersedak dan mengambil minum di sampingnya, begitu juga dengan sang ayah yang nampak terkejut dengan perkataan istrinya, 'perjodohan? tiba-tiba?' pikir suaminya singkat.

Off, terlihat bingung dan berusaha membersihkan telinganya spontan, 'barang kali iya salah dengar' batinnya

” gimana bun? Off tidak salah dengar kan? menikah dan perjodohan? “ tutur Off pelan.

Win melirik sang kakak sebentar untuk melihat raut ekspresinya bagaimana, karena setau win sebagai adiknya selama 22 tahun, ia tau kalau kakanya belum melupakan 'sosok itu'.

” iya perjodohan dan menikah, gimana menurutmu sayang? “ ucap bundanya seraya memegang tangan hangat anak sulungnya.

win setelah melihat perubahan ekspresi sang kakak menjadi menegang, berinsiatif untuk membantu kakaknya. namun baru Win akan bersuara, Off menahan tangan Win bawah meja. dan berbicara dengan bahasa tubuh seperti 'tidak apa, biar kakak yang menyelesaikannya' karena bagaimana pun, ia tak tega menolak permintaan bunda nya. ia tau sang bunda telah membesarkannya selama ini, dan juga saat ini ibundanya sedang sakit, makin merasa tak tega jika ia langsung menolak mentah-mentah permintaan tulus dari orang tua ke anaknya. tidak, Off tidak setega itu.

” bun, bisa Off memberikan pendapat tentang ini nanti bun? ah maksud Off, mungkin 2 hari lagi, bagaimana kedengarannya? “ bundanya terlihat berpikir dan mengangguk singkat semangat lalu melanjutkan kembali makannya. begitu juga dengan ketiga lelaki disana. walau sedikit canggung.


Setelah makan malam usai, kini Off di panggil ayahnya ke ruang kerja yang berada di lantai 3. Off menurut.

” sini Off, duduk “ ucap lembut ayahnya, dan Off pun menarik kursi itu lalu duduk di depan ayahnya. ” kenapa yah? “ basa basi Off.

” mengenai tadi, menurut mu bagaimana? perjodohan dan pernikahan? tidak apa, jujurlah pada ayah, lupakan penyaki bunda mu. ayah mau dengar yang se jujurnya dari mu Off. “ tutur lembut tapi tetap berwibawa itu membuat Off menuduk seketika. dan tak lama terdengar suara lirihan tangis Off. ya benar Off menangis pelan. persetan dengan pepatah di luar sana lelaki tak boleh menangis.

Ayahnya yang melihat itu langsung berdiri dan memeluk anak sulungnya. ia tau, Off masih terpaku dengan 'sosok itu'. ia sosok dari masa lalunya, yang membuat Off hampir tidak bisa bangkit. sosok yang begitu penting bagi hidup seorang Off Jumpol. ia dia, mantan kekasihnya, Mild. yang meninggal karena kecelakaan 10 tahun lalu, saat ia merayakan kelulusan kekasihnya. sudah 10 tahun dunia berjalan tanpa Mild, mantan kekasihnya. tapi Off masih belum bisa melupakan sosok itu.

” ayah, ini sakit. rasanya Off seperti berkhianat dengan menikahi orang lain. ayah, Off harus bagaimana? disatu sisi, Off sayang dia dan masih mecintai mild. tapi disisi lain, Off tak mau membuat bunda kecewa. kita tau sendiri hidup bunda di diagnosa dokter tidak lama lagi. Off paham kenapa bunda menjodohkan Off. ia ingin setidaknya bisa melihat Off menikah sebelum ia pergi. dan itu menyiksa Off teramat dalam. kalau bisa, biar Off saja yang pergi. Bukan keduanya. A-yahh hikss-s O-ff harus bagaima- “ isak tangis Off di putus oleh sang ayah. ayahnya semakin memeluk putra sulungnya.

” apapun keputusan mu, Ayah hargai. jangan dipaksakan untuk menjadi manusia baik. jika dengan menjadi manusia baik membuat kamu sengsara dan menderita teramat dalam, maka jadilah manusia egois. sesekali manusia memang harus bertindak egois untuk tau, kalau ia tak boleh menyakiti diri sendiri begitu dalam. Off, jagoan ayah... apapun pilihan mu, ayah bunda sama Win akan menerimanya. tak apa jika ingin menolak, nanti ayah yang akan bicara pada bunda mu. sudah jangan menangis lagi “ ayah melepas pelukannya dan mengusap air mata Off lalu menepuk bahu kokoh anaknya, ” anak ayah pasti bisa, semangat Off! “ Off tersenyum mendengarnya.

tanpa sadar di ujung pintu sana, ada sang bunda dan win yang menangkap percakapan antara ayah dan anak itu. sang bunda menangis pelan di pelukan win. win menoleh ke bunda nya “ tidak apa bun, kak Off pasti ngerti kenapa bunda lakuin itu, percaya sama Win semuanya akan baik baik saja. ayo win antar ke kamar. bunda ga boleh sampai kelelahan.” bundanya mengangguk dan mereka menutup pintu yang terbuka sedikit disana lalu menuju kamar ayah bundanya.


Kediaman Techaapaikhun's

Terlihat new yang meninggalkan rumah bergaya american classic itu dengan teramat kesal dan langsung menaiki taksi menuju apartemen pacarnya, Arm Weerayut. new kesal sejak percakapann gila yang mama papanya bicarakan.

” apa-apaan dengan perjodohan dan menikah? oh Tuhan aku bahkan baru berusia 23 tahun saat ini. bagaimana bisa mereka ARGH SHIT! KESEL BANGET!! IH TAU AH “ umpatannya di dalam taxi membuatnya capek lalu tertidur. untung tadi ia sudah berpesan alamat ke supir taxi. biarkan new istirahat sejenak malam ini.


Apartemen Arm

Arm terkejut dengan pintu apartemen nya berbunyi pertanda pintu dibuka, teman terdekatnya siapa yang mengacau di apart nya semalam ini. arm berjalan ke arah pintu depan. arm dibuat melongo dengan muncul kekasih manisnya dengan menangis kencang lalu memeluk arm tak kalah kencang pula. Arm tidak tau ada apa dengan kekasihnya, New. Arm tak mau bertanya dulu, ia hanya mengusapkan pelan punggung kekasihnya, guna memberi ketenangan dan kehangatan. setelah tangis New reda, Arm menyeka air mata New, tangis kekasihnya adalah hal terlarang yang ia lihat, Arm benci itu.

15 menit telah berlalu, kini New sudah mengenakan piyama dan duduk santai menyusul Arm di ruang tengah.

New menyandarkan kepalanya di bahu kekasihnya, arm yang telah 5 Tahun ia pacari. semua orang tau New sangat mencintai Arm, begitu pula dengan Arm. jadi wajar saja, jika perjodohan ini mampu menguncangkan new begitu dahsyat. Arm tak memaksa New bercerita ia hanya mengusap rambut halus kekasihnya. ia suka menyeka rambut new karena menenangkan baginya.

” bang, gue sayang banget sama lo sumpah, ga ada niatan sedikit pun gue mau ninggalin lo, gue sayang sama lo. sampai kapan pun. maaf gue belum bisa cerita untuk saat ini, tapi abang harus percaya sama gue ya bang? kalo New Thitipoom akan selalu mencintai Arm Weerayut. abang percaya kan? “ New mendongak sebentar dan berharap-harap cemas. Arm pun mengangguk pelan dan mencium kening New pelan, namun terasa manis. baginya, begini sudah cukup.

” ayo tidur sayang, udah makan? “

” udah bang tadi, tapi masih laper bang hehe, masakin dong ganteng “ New cengegesan tak jelas dan memeluk kencang kekasihnya. Arm pun menjawil hidung mancung kekasihnya, apalagi di sana ada titik hitam yang membuat Am gemas.

” dasar nyuwi tukang makan, iya-iya abang masakin. lepasin dulu dong manis. katanya mau abang masakin “

” hehe lupa bang, nyaman sih soalnya “ New melepaskan pelukannya. tapi Arm yang gemas, malah menarik pelan New kembali dan mencium bibirnya singkat. gemas, menarik dan lucu. mungkin tiga kata itu pantas ia sematkan untuk kekasih manisnya.

Setelah selasai makan, mereka pun menuju kamar dan tidur bersama. Tidur dalam arti yang sesungguhnya. Bagi mereka, melakukan sex bukan hal utama di hubungan percintaan. Rasa nyaman pada pasangan adalah hal utama. Itu sudah lebih dari cukup bagi mereka. Bahkan mereka 5 tahun berpacaran, mungkin hanya 10 kali melakukan sex. Terdengar naif memang, tapi ajaibnya hal itu memang seperti itu adanya.

Menurut teman-teman mereka pun, arm dan new jarang terlihat berkelahi. Kedua sama-sama pengertian dan tak menutupi apapun. Komunikasi adalah hal penting disini. Dan untuk pertama kalinya, New menutupi sesuatu hal yang teramat penting.

Biarlah takdir yang menjawab. Kini, mereka terlelap dengan saling memeluk hangat.

Flashback off