2028, Hai Tay

Aku sudah membaca surat mu semalam, kini akan kubalas.

Maaf terlalu lambat membalasanya. Butuh waktu 10 tahun ternyata te. Aku menulis selepas dari acara pernikahanmu. Seperti keinginan mu, aku tidak menemuimu. Aku hanya memandangimu dari kejauhan bersama istri dan anak ku.

Te, once again, happy weeding wajah mu yang tampan dipadukan dengan jas hitam itu, sangatlah perpaduan yang pas.

Te, terima kasih sudah mencintaiku. Aku bersyukur dicintai oleh orang sebaik kamu. Maaf, jika aku tanpa sadar menyakitimu. Aku sungguh minta maaf.

Te, sejujurnya... aku dulu sempat mencintaimu, bahkan jauh sebelum kamu mencintaiku. Tepatnya tahun 2015, tepatnya 13 tahun lalu. Saat kita pertama bertemu. Pertama, aku mengagumimu. Kedua, aku menyanyangimu. Ketiga, aku mencintaimu.

Aku sudah melakukan segala cara agar kamu melihat rasa ku, tapi waktu itu, kamu tidak bisa. Hingga aku menyerah dan mengubur dalam-dalam perasaan ku. 3 tahun setelahnya, 2018. Aku berhasil menyerah mencintaimu dan aku menemukan gadis manis yang lucu yang mampu membuat ku mencintainya dengan segala keunikannya.

Saat itu, aku tidak tau jika kamu mulai mencintaiku, disaat aku menyerah mencintaimu.

Te, berbahagialah dengan pasanganmu. Aku mendoakan yang terbaik untuk mu. Aku, New Thitipoom. Berharap yang terbaik untuk Tay Tawan di tahun 2028 ini.

Aku akan berpura-pura, tidak membaca surat mu Te, kisah kita masa lalu. Biarkan itu menjadi kenangan indah yang terbungkus rapi di kotak usang. Aku menyanyangimu sahabat ku. Selamat menempuh hidup baru.