Dikediaman vihokratana

Tay membuka pintu megah mansion itu dan langsung berlari riang ke kamar utama, yaitu kamar mereka. New thitipoom dan tay tawan. Ia benar, mereka telah menikah tepatnya 20 tahun lalu, disaat usia mereka masih tergolong muda yaitu tay 21 tahun dan new 19 tahun saat itu.

Tay membuka pintu kamar dengan hati hati karena malaikatnya sedang tertidur dengan memeluk boneka polar bear besar hadiah pernikahan ke 20 tahun kemarin.

Tay memperhatikan new dalam diam, ia elus surai malaikatnya, manis dan menyejukan. Ia genggam tangan dingin itu dan mencium new pelan.

Tak lama new pun terbangun dengan kaget. Ia kira, tay hanya mengertaknya buat pulang kerumah.

“Mas, astaga aku kaget” new sembari mendudukan dirinya dan mengucek mata.

Tay menahan jari new ke mata,

“Jangan dikucek sayang, nanti merah loh matanya...”

New hanya menyengir dan memeluk suaminya, ia akhir akhir sangat merindukan suaminya berkali kali lipat.

Tay membalas pelukan itu dan tersenyum hangat.

“Hin, makan ya abis ini? Aku ga akan suntik kamu kok. Kamu ga sakit sayang” tay mencubit pipi gembil new

New terperangah,

“Hah...? Mas aku pusing loh terus mual juga sama lelah. Masa ga sakit sih?”

Tay mengeluarkan testpack dan menyodorkan ke new

“Kamu coba itu, aku tunggu dibawah sayang, i love you hin”

New tampak bodoh dan terperangah, masa iya hamil? Tidak, sudah gila apa ya, hamil di usia segini. Batin new.

Namun new tetap saja mencoba test pack itu dan entahlah apa salahnya hamil diusia segini.

15 menit berlalu dan hasil yang ditunggu new sudah terlihat. Garis 2, sinting! Dia beneran hamil diusia 39 tahun, argggh gila.

New masih terdiam, antara senang dan terkejut. Sudah ia duga, hormon suaminya memang akan menjadi boomerang dikemudian hari.

New turun ke tangga dan melihat keluarga kumpul.

New heran melihat tay memakan mangga muda yang tak pernah tay sukai itu.

“Yah, asem gasih? Astaga kok bisa ketelen sih ” nanon bergidik ngeringis melihat ayahnya menikmati mangga muda itu dengan lahap.

“Gimana pa, positif kan?”

Nanon, pluem serta frank menoleh ke new, apanya yang positif? Jangan gila, tidak itu tidak mungkin. Udah sinting kali ya. Pikir mereka.

“Positif yah” new menyodorkan testpack ke meja makan.

“ASTAGFIRULLAH TAY TAWAN NEW THITIPOOM.... YAH PAH ATUHDAH UDAH TUA, KO-KK B-ISAA..?” bukan frank apalagi nanon, itu pluem yang terkenal pendiam.

New dan tay kaget melihat anaknya berteriak kencang, apalagi itu pluem yang tak ia sangka sangka.

Tay hanya garuk garuk kepala dan new bingung menjawab.

“Anak udah 3 masih aja kurang, capek” frank mendesah pelan dan lanjut makan.

“Selamat nanon, kamu ga jadi adek lagi haha. Udah udah makan lagi hayok, papa juga duduk kasian berdiri terus, ntar dedeknya sakit” ujar tay kembali makan