Kamar Mile

 ”Natta, soal yang aku mau ke London kenapa ga boleh?”

        “Mild ulang tahun Nat dan itu setahun sekali, aku juga ada niatan bunga yang aku bawa bakal jadi bunga terakhir buat dia.“ 

        “Ga boleh kalo sendiri, ajak aku. Aku juga mau ketemu sunshine kamu itu.”

Mile melirik Apo dalam peluknya, selimut ia tarik sedikit agar bisa melihat jelas wajah suaminya saat mengucap kata sakral itu.

           ”Kamu cemburu?”

           ”Engga.“ 

           ”Iya kamu cemburu sayang. “ goda Mile.

Apo malu saat kata sayang terdengar, ia masih belum terbiasa.

            “Loh kok malah ngeringkuk meluk aku ya?”

            “Diem. Aku malu. Pipi aku lagi jelek.”

Mile mau tak mau tertawa melihat Apo mendekap meringkuk di dadanya. Sangat lucu bagi pandangan Mile. Tubuh Apo tampak mengecil dalam kukungan Mile.

           ”Jangan cemburu sayang, aku mau pamit sama Mild aja, sekalian juga ngenalin sunshine aku yang baru, yaitu kamu Nattawin Wattanagitiphat. Mau kah menjadi cahaya matahari buat hidup aku Nat? Karena kamu sudah menjadi sinar itu sejak beberapa tahun lalu, kamu yang menerangi suramnya hidup aku, aku sudah sembuh dari trauma juga karena sinar yang kamu kasih, sunshine itu sudah menjadi milik kamu beberapa tahun silam sayang.”

Apo mendengarkan, Mile juga tak lupa sesekali mengelus kepala Apo dengan matanya memandang langit langit kamarnya seperti menginggat kejadian yang telah lalu.

            “You are my sunshine Natta. Mulai besok, akan aku beri cahaya matahari yang lebih besar lebih dari apa yang kamu kasih untuk ku. Maaf ya telat sayang.”

Mata sabit Apo menatap Mile, dia tersenyum ternyata impiannya dan hari yang sangat sangat ia tunggu akan hadir esok hari.

Perjuangannya hampir menemui akhir, kisahnya hampir berjalan sempurna, ia ingin menginggat momen ini.

Momen di mana, dia dan Mile berkata jujur dalam balutan suasana romantis, Apo mendekap Mile dan Mile merangkul Apo dalam tidurnya. Ranjang ini tak lagi dingin, semua menguar tatkala sifat hangat Mile  menyentuh bagian dari diri Apo.

            “Can i kiss you?“ 

Sure Phakphum. Do it.”

Sentuhan Mile sangat pelan, seolah ia tak ingin Apo patah untuk kesekian kalinya. Tangan Mile sudah menyapa leher tegas Apo, ia terus mencapai asa untuk bertemu dengan bagian dari Apo yaitu bibir yang siap di sesapi tampak pasrah menunggu sang tuan mengecupnya.

             ”Ah—ahh k..kak Mile. Argh.“ 

Kecupan itu kian semakin memanas tatkala Mile mendobrak seisi mulut Apo, ia absen dalamnya, tangannya tak henti mestimulasi leher Apo, keduanya sudah berlaku tumpah tindih, Mile diatas sedang Apo dibawah. 

Selimut ia tarik, badan Apo sudah berbalik menimpa Mile, baju mereka sudah hilang entah kemana.

         ”Kak. Aku.. aku ga tahan. Can i?“  Jari jemari Apo sudah menyentuh dada Mile, duduknya sudah sangat pas di bagian mengeras milik Mile.

Mile membelai rambut Apo, keringat sudah mulai muncul bersama afeksi panas yang mereka timbulkan.

    “Sure sayang. I'm yours Natta.” Senyum Mile sangat indah, mengundang Apo mau tak mau ikut tersenyum.

         ”Ahh Nat.. don't be slutty. Aku kena.”

Apo smirk singkat dan tak lupa semakin menyenggol bagian mengeras itu, ia sengaja menggesekan bahkan menekan, sesekali ia menyesap dada, leher bahkan jakun Mile.

         ”Ahh, Na—Nna ta.. lets get in. Ahh c'mon why you saw me like that. Your tongu— AKHHH NAT... AKU A—KU ARGHH”

Mile bahkan sudah tak bisa menyelesaikan kata-katanya, suaminya sudah memancing Mile dengan sangat nakal. Badannya bergerak menyentuh bagian mengeras, lidahnya sengaja ia julurkam mengelilingi dada Mile, tak lupa mimik muka Apo terlihat sangat mengairahkan.

God damn it Nattawin.

I can fuck you untll you drop, i swear.

Keduanya pun melanjutkan malam panas itu hinga beronde-ronde. Kedua dominan itu tampak tak puas jika hanya sekali atau dua kali. Apo berusaha mendominasi Mile tapi Mile lebih mendominasi lelaki bongsor itu dikukungannya, tangan Apo tak henti mengelus dada Mile, bahkan Mile terkadang membawa kedua tangan Apo keatas kepalanya dengan satu tangan kokoh Mile.

MILE PHAKPHUM I'M BEGGING YOU. DON'T STOP. FUCK ME AS YOU WANT.

WHAT YOU WANT IS WILL BE NATTAWIN.