Marah Itu Mudah

Siapapun bisa marah. Bahkan anak kecil sekalipun.

Namun marah untuk hal yang tepat, dalam porsi yang cukup, dengan cara yang konstruktif...hmm, tak semudah itu Ferguso.

Dalam sudut pandang pengembangan diri, marah bisa menjadi sebuah alat yang efektif untuk mengembangkan seseorang.

Seorang atasan yang mampu marah secara efektif, dapat mengembangkan potensi orang-orang yang ia pimpin.

Namun ketika marah ini digunakan dengan sembarangan, alih-alih berkembang, ia justru akan mengubur potensi timnya dan pada akhirnya mengubur dirinya sendiri tanpa ia sadari.

Bagaimana Menggunakan Marah Sebagai Alat Pengembangan Manusia?

Ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum marah agar marah Anda efektif.

Pertama, tanyakan pada diri Anda, kenapa Anda perlu marah. Dan saya harap, jawaban dari pertanyaan ini bukan sekedar Anda tersinggung karena orang lain tidak melakukan apa yang Anda minta.

Mengetahui alasan yang tepat untuk marah tidak mudah. Perlu latihan. Namun, layak untuk dilakukan.

Kedua, apa bukan siapa. Banyak orang marah secara membabi buta ketika sebuah kesalahan dilakukan oleh orang tertentu tetapi diam seribu bahasa saat orang lain melakukan kesalahan yang sama.

Kunci agar marah Anda efektif adalah, marahlah kepada perilakunya, bukan orangnya.

Ketiga, evaluasi efektifitas marah Anda. Kalau dengan marah-marah, Anda tidak mencapai apa yang Anda inginkan, mungkin Anda perlu mengambil langkah lain.

Kegilaan adalah melakukan hal yang sama berulang-ulang dan mengharapkan hasil berbeda – Albert Einstein-

Anda punya cara lainnya?