write.as

Kediaman Son. Tuan Son menatap anak sulungnya yang tampak sibuk di meja makan. "Wen, makan dulu. Kamu bisa lanjut nanti." "Sorry, Pi," ucap Wendy sebelum menutup laptopnya. Nyonya Son meletakkan sepiring nasi goreng di hadapan Wendy dan Winter. "Mami, kita sudah 3 hari loh makan nasi goreng. Aku bosen," keluh Winter. "Mami kamu sudah susah payah masak. Ayo dimakan," perintah Tuan Son. Winter hanya bisa cemberut sembari menyendok nasi gorengnya. 'Apanya yang susah payah? Tinggal diangetin doang', gerutunya dalam hati. Di sisi lain, Wendy dengan cepat melahap makan malamnya meskipun rasanya tidak jelas. Malam ini, dia harus merevisi beberapa acara sesuai permintaan pembina HUT. "Wen, papi lihat, kamu tiap hari sibuk. Ada waktu buat pacaran?" Wendy tersedak acar dan segera meminum segelas air di hadapannya. "Kok bahas tentang pacar lagi sih?" "Papi cuma khawatir aja sama masa depan kamu," ucap Tuan Son sembari melirik istrinya. "Kamu diputusin 2 mantan kamu karena terlalu sibuk, kami khawatir kalau kamu akan jomblo sepanjang hidup kamu," jelas nyonya Son. Wendy melirik Winter sekilas, 'Pasti nih bocah yang ember,' batinnya. "Aku belum ada niat pacaran lagi. Males." Nyonya Son menutup bibirnya karena terkejut. Sementara itu Tuan Son berpikir keras untuk membujuk putrinya. "Itu karena kamu belum ketemu yang cocok. Papi kenalin sama ponakan teman papi, ya?" "Ngga." "Tapi, almarhum eyang ingin cucunya nikah muda, nak." "Ya Winter aja duluan, kan dia lebih muda." Winter tertegun. "Aku masih SMP loh, kak." "Adek kamu juga nanti nikah muda. Tapi, kamu duluan, nak." Wendy memutar bola matanya. Sedikit kesal karena akhir-akhir ini, orang tuanya selalu menekan dia untuk punya pacar. "Setelah lulus, aku mau lanjut S2, terus lanjut S3. Ga bakalan sempet ngurusin pacar." "Lah, kapan nikahnya nak??" "Aku ga mau nikah, repot!" ujar Wendy sembari mengangkat laptop lalu berjalan ke kamarnya. "Loh nak, nak!" Nyonya Son memijit pelipisnya, sementara Tuan Son hanya bisa menghela napas lalu melirik Winter yang tampak seperti rusa kecil yang ketakutan. "Aku masih SMP loh!" ***