Modus

Setelah mendapatkan izin dari Pak Candra dengan dalih sakit kepala, Aubree keluar kelas dengan wajah yang berbinar-binar. Dia sedikit bingung karena Kael dengan mudahnya mengajak bertemu. Ah, sudahlah.

“kok bisa sih gue nggak sadar Kael sekolah disini, kelas sebelah lagi. Kayaknya mata gue bermasalah deh,” pikirnya.

Tidak butuh waktu yang terlalu lama, Aubree telah sampai di depan pintu ruang bk. Gadis itu membuka pintu dengan hati-hati, kemudian memberi salam kepada Bu Ara.

“Permisi bu, Kael-nya dimana ya? Tadi saya disuruh kesini,” tanya Aubree dengan sopan.

“Kael sudah pergi. Sekarang isi data kamu disini,” perintah Bu Ara tegas.

“Buat apa, bu?”

“Bukannya kamu bermain hp selama pembelajaran berlangsung? Cepat isi atau hukuman kamu saya tambah!”

Aubree berdecak kesal.

“Sialan.” batinnya dalam hati.

“Kok diam saja? Cepat isi!”

“Sabar napa bu,” Aubree duduk kemudian mulai mengisi dengan teliti.

“Hukuman saya apa, bu?” tanya Aubree ingin tahu.

“Membersihkan sampah yang ada dirooftop,” jelasnya yang membuat gadis berambut panjang itu menganga lebar.

“Serius bu? Saya ngga mau, bersihin taman belakang aja gimana?” pinta Aubree.

“Kamu nawar?”

Aubree menghela napas kasar, pasrah. Dia meninggalkan ruang bk dengan berat hati. For the first time in her life, dia dihukum sampe segininya.

Aubree menaiki tangga dengan malas, kakinya sudah terasa sangat kaku. Dia membuka pintu rooftop, terlihat begitu banyak sampah kaleng. Melihatnya saja sudah membuatnya sangat pusing.

Gadis itu mulai mengambil satu per satu sampah dan dimasukkannya ke dalam tong sampah.

“Kael sialan, dia yang licik atau gue yang bego sih?” teriaknya marah.

“Lo yang bego.” sahut seseorang.

Aubree menoleh, dilihatnya sosok laki-laki berbadan tinggi juga jangan lupakan parasnya yang seperti dewa. Aubree benar-benar terkesima dengan wajahnya.

Beberapa detik berlalu, Aubree tersadar.

“Lo sengaja kan? Salah gue apa sih? Gue kan cuma mau ngajak kenalan,”

Kael terdiam, “Salah lo mudah dibohongin. Lain kali jadi orang jangan gampangan,”

“Sembarangan ya lo kalo ngomong. Gue mana ngerti lo mau modus,” protes Aubree tak terima.

“Mendingan lo lanjutin kerjaan lo. Ngomel mulu kayak emak-emak,” sindir Kael seraya meninggalkan gadis itu.

“SIALAN LO! AWAS AJA!”

To Be Continued