write.as

🌼🌼🌼🌼 Jeffery, Barra dan juga Abbiyu berhenti di sebuah taman tak jauh dari kafe tempat Barra dan Jeffery kemarin. Mereka mengelilingi taman sambil mengedarkan pandangan mereka kesegala penjuru. Dalam hati masing-masing mereka merapalkan doa agar orang yang dicari ini ketemu. Mereka sedikit menjauh dari keramaian yang berada di pusat taman tapi dengan mata yang masih mengawasi dan memindai satu persatu orang-orang yang ada disana. Abbiyu yang berjalan didepan tiba-tiba saja menghentikan langkahnya dan menahan nafas atas apa yang dia lihat didepan sana. "Kenapa sih Bbi? Tiba-tiba berhenti" tanya Barra yang menabraknya karena Barra berada tepat dibelakangnya. "B- barr...." panggil Abbiyu dengan suara bergetar dan mata yang siap menangis. Barra yang memperhatikan bingung kenapa tiba-tiba Abbiyu menangis. Abbiyu memperhatikan Jeffery yang masih mengedarkan pandangannya ke arah kerumunan orang. Abbiyu lalu mengisyaratkan kepada Barra untuk diam lalu telunjuknya mengarah kearah dimana tadi dia melihat. Barra mengikuti arah telunjuk Abbiyu dan tubuhnya membeku ketika sudah bertemu dengan objek yang sedang Abbiyu tunjuk. Barra menole kearah Jeffery yang sepertinya belum sadar akan kondisi saat ini. Mereka berdua lalu buru-buru untuk mendudukkan Jeffery di bangku yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri tadi. "Kenapa sih?" tanya Jeffery dengan wajah bingung sedangkan wajah kedua temannya ini sudah sangat kacau terlebih Abbiyu yang sedari tadi air matanya sudah mengalir. "Jeff lo dengerin dulu ya, lo.... Hufff pokok nya lo tenang ya jangan agresif jangan gegabah" jelas Barra karena Abbiyu sendiri sudah tidak sanggup bicara. "Kenapa sih? Kalian tuh kenapa? Kayak abis liat setan aja" tanya Jeffery masih bingung dengan keadaan sekarang ini. Barra lalu menarik pelan tubuh Jeffery untuk berdiri lagi, mengapit lengannya dengan kencang untuk mewanti-wanti Jeffery akan bertindak panik. Mereka menuntun Jeffery untuk berdiri di posisi Abbiyu tadi lalu kembali mengarahkan jari mereka untuk menunjukkan sesuatu kepada Jeffery. Jeffery mengikuti arah telunjuk itu dan apa yang dia temukan sungguh membuat semuanya beku seketika. Jeffery memejamkan matanya untuk memastikan apa yang sedang dia lihat saat ini adalah ilusi, tapi ketika dia membuka mata, tidak itu bukan ilusi. Jeffery menampar wajahnya untuk membangunkannya dari mimpi, tapi ketika pukulannya sendiri mengenai wajahnya, semua masih sama, dia masih berdiri disana menatap seseorang yang sudah sangat lama di carinya. Jeffery menahan nafasnya, air matanya sudah membanjiri wajahnya serta tubuhnya yang mendadak lemas. "Bbiyy ini gak mimpi kan? Barr? Gue liat apa ini? Ini ilusi ya? Gue sebegitunya kangen sama Avery ya sampe ada ilusi semacam ini? Barr Bbiyy...." Jeffery kembali menangis keras, tubuhnya merosot kebawah dengan sangat lemas. Jeffery kembali mengarahkan matanya kepada sosok yang tadi dia lihat, sosok itu sekarang tersenyum sangat lebar serta tertawa ceria bersama orang yang duduk disampingnya. "Dia beneran? Dia nyata kan Bbiyy? Dia punya gue kan? Gue gak lagi mimpi kan ini?" Jeffery terus meracau dan Abbiyu serta Barra yang terus memegangi Jeffery. Jeffery memfokuskan lagi penglihatannya dan sosok yang jauh didepannya itu semakin nyata dilihatnya. Jeffery tiba-tiba menggila ketika melihat orang yang sejak tadi dipandangi nya itu dengan ringan menyandarkan kepalanya di bahu orang yang disampingnya dan orang itu justru membalas itu dengan sebuah pelukan erat dan mereka tertawa dengan ekspresi bahagia. "D- dia punya gue Barr, kenapa dia pelukan sama orang itu Barr... Bantu gue Barr gue mau ketemu dia... Gue mau bawa dia...." Jeffery meracau sambil berusaha melepaskan cengkraman Barra di lengannya dan ingin berlari kearah dua orang yang terlihat sangat menikmati momen itu. "Jeff sabar dulu.... Jeff lo gak bisa nemuin dia sekarang... Jeffery!!!" dengan sekuat tenaga dan dibantu oleh Abbiyu juga, Barra berusaha menahan Jeffery untuk tidak bertindak gila. Barra terpaksa harus membuat Jeffery pingsan kembali karena mau bagaimanapun Jeffery tetaplah vampire dengan klan terkuat dan mereka akan semakin kesulitan nantinya. "Bbi gue urus Jeffery dan lo coba lo deketin dulu dia nya sambil lo cari informasi juga tentang dia" ucap Barra kepada Abbiyu lalu kemudian membawa tubuh pingsan Jeffery ke mobil mereka. 🌼🌼🌼🌼 "Akhirnya, maaf tuan ku tapi sepertinya anda harus menenangkan diri anda terlebih dahulu, tuan ku jangan risau aku kan menjaga nya selalu untuk tuan, seperti yang aku lakukan selama ini" 🌼🌼🌼🌼