i'm fine
PLAK!!
suara tamparan itu terdengar sangat nyaring di ruangan besar milik lee minho
“GUE GAK SUDI ASAL LO TAU!”
teriakan itu membuat jisung menangis lebih kuat lagi
“mama yang mau bukan aku, aku cuma nyampein ke kakak”
minho menatapnya nyalak dia tetap tidak terima tentang permintaan orang tuanya
“gue tekankan sekali lagi gue gak sudi, pergi lo dari sini”
jisung berusaha berdiri pergi dari kamar minho
“sial anjing bangsat bangsat bangsat!” umpat minho setelah jisung pergi
jisung perlahan menuruni tangga dia tak bisa berhenti menangis, dia sudah tau pasti akan seperti ini jadinya.
“hiks .. gue capek kak gue capek..” isaknya
jam makan malam sebentar lagi, jisung tetap membuatkan makan untuk minho. sebelum memangil minho untuk makan malam biasanya jisung akan makan duluan karena minho juga tak sudi makan bersama nya
“tapi gue gak mood makan ..” lirihnya
“gue makan pas laper aja deh”
tap tap tap
jisung menaiki tangga, kakinya sedikit bergetar karena masih takut dengan kejadian tadi
tok. tok.
“Kak makan malamnya udah siap dibawah, aku izin istirahat duluan”
“cuci piring bekas gue nanti siapa kalo lo istirahat duluan”
“iya gak jadi aku tungguin”
jisung turun lagi kebawa dan duduk di sofa ruang keluarga, ruang yang tak pernah ada cerita tentang keluarga. minho akhirnya turun jisung takut sangat takut
“masak apa lo?”
“kaya biasa kak”
“iya apa anjing!”
“hmmm ay–”
“GUE GAK SUKA BELI DILUAR SANA”
“o-oke” jisung dengan cepat berjalan mengambil hoodienya di kamar lalu pergi membeli makanan yang minho inginkan
jisung masih menunggu pesanannya, sepertinya hujan mulai turun
“astaga hujan gimana nih kalo aku gak pulang langsung kak Minho pasti nunggu lama.. kalo di terobos aku bisa sakit kalo kak minho butuh sesuatu pas aku sakit gimana.. ” gumamnya
“dek, ini pesanannya”
“oh makasih ya bang”
jisung masih menunggu sebentar
“aa gak bisa.. aku bakal kena amuk lagi kalo gini..”
jisung menerobos hujan, ia lari-larian badannya sudah basah tentu saja ia tau pasti minho sudah banyak mengumpat karena menunggu jisung
“dingin banget” gumamnya
jisung lelah ia berjalan perlahan sampai di depan rumahnya ia menyebrang
tin..
“akhhh”
“astagaaa maaf maaf gakpapa kan? maaf saya buru-buru anak saya sakit”
“gakpapa pak gakpapa, salah saya gak liat lagi pas nyebrang”
“nak, tapi kamu luka kepala mu gakpapa, makanan mu astaga maaf saya minta maaf” si penabrak khawatir
“gakpapa pak, bapak lanjut aja” jisung melihat obat yang terjatuh di dekatnya
“ini obatnya untung gak pecah, mending bapak pulang pak saya gakpapa ini bener-bener gakpapa kasian adeknya”
“bapak gak enak nak, makasih ya maaf banget bapak bakal tanggung jawab kalo kamu sakit temui bapak di rumah sakit xxxx ya saya ob disana”
jisung hanya mengangguk darah di dahinya keluar banyak ia harus sampai dirumah sebelum tumbang
“nak saya duluan ya”
“iya pak hati-hati”
pengendara motor itu meninggalkan jisung
“makanan kak minho buyar banget gini .. gimana dong” jisung menangis ia tak tau harus apa sekarang
“aku pulang dulu terserah kak minho mau marah bahkan nyiksa aku lagi, kepala aku sakit banget”
jisung mulai berjalan dengan kakinya juga luka, tangannya yang tergores sedikit
ceklek.
ia membuka pintu perlahan
“lama banget beli nasi goreng doang, MANA NASI GORENG NYA!!!” amuk minho
“maaf kak.. tadi aku di tabrak pas mau nyebrang didepan rumah jadi makanan jatuh”
“GUE UDAH LAPER BANGET JISUNGGGGG KALO GUE SAKIT GIMANA HAH???”
“maaf kak maaf aku buatin nasi goreng aja ya”
jisung bersiap-siap kedapur mencuci tangannya
“mending gue tidur daripada makan buatan dari lo, kotor!”
minho meninggalkan jisung, jisung hanya terdiam untuk menangis pun ia tak sanggup lagi
“s-sakit banget.. ” lirihnya sembari ia memegang kepalanya
jisung perlahan jalan menuju kamarnya, ia mengganti baju mengobati lukanya lalu tidur..
hari sudah pagi jisung belum juga bangun, dan minho sudah siap di ruang makan
“kemana jisung ini gue mau sarapan juga kenapa belom ada sarapan di meja!”
minho menyusul nya kekamar
“BAJINGAN!”
BUGH!!
“AAKHH” jerit jisung yang langsung terbangun karena bantal yang menghantam kepala nya
“bangun lo dasar gak guna! buatin gue sarapan cepat!!!”
jisung langsung bangun dan menuju dapur tapi tidak sampai dapur ia terjatuh
“lo kenapa sih?” tanya minho saat jisung jatuh
“g-gakpapa k-kak..” jawab jisung
“sumpah sakit banget kepala aku..” batin nya
dengan sekuat tenaga jisung berdiri sampai nya didapur dengan cepat ia menyiapkan sarapan
“i-ini kak.. “
“pergi sana lo jijik gue liat muka lo, sok sok melas anjeng”
jisung pergi dari hadapan minho tanpa sepatah kata lagi, dengan cepat ia menjatuhkan dirinya di ranjangnya lagi
“hiks.. ” dan lagi ia menangis
dari pagi hingga sore ini jisung hanya berbaring di kasurnya dari semalam ia tak makan dan juga hujan-hujanan membuat nya menjadi lemas kepalanya masih sakit akibat benturan di tabrak semalam
“a-aku ga k-kuat hikss kak minho .. tolong ..”
jisung berusaha mengambil telepon genggam nya ia ingin menelpon minho dan meminta tolong pada minho untuk sekali ini saja
“apa? kenapa lo sok sibuk banget nelpon gue hah?” sapa minho saat mengangkat telpon jisung
“k-kak.. to tolong.. k-kepala aku s-sakit banget..”
“manja lo gue lagi sibuk! lo gak boleh ganggu gue!”
“s-sekali i-ini aja k-kak.. ini b-bener yang t-terakhir a-aku minta tolong .. to tolong k-kak ..”
tut...
minho mematikan telponnya, jisung pun menyerah ia tau tak semudah itu mendapat perhatian minho
“k-kak minho .. a-aku minta maaf g-gak bisa b-bahagiain kak minho.. ” lirihnya
darah mengalir di hidung jisung pernafasan tak teratur
“kak minho..” lirihnya
nama yang ia sebut sebelum ia menutup matanya
“JISUNGGG” teriak minho saat sampai dirumahnya
BRAK!
minho membuka pintu kamar jisung
“Jisung!!?”
minho panik jisung tertidur dengan muka yang sangat pucat dan darah di hidungnya
“haahh please jisung lo harus bertahan!!” teriak minho
minho segera membawa jisung kerumah sakit, sebentar ia sedikit melupakan bagaimana benci dan hina nya jisung di mata ia
“DOKTERRR SUSTERRRR”
“tolong tolong suami saya..” lirih minho
“SUSTER CEPAT PANGGILKAN DOKTER, PASIEN GAWAT SUAMI PAK MINHO TOLONGGG”
para suster dan dokter bergerak cepat menangin jisung yang masih di gendongan minho
“kami akan menyelamatkan tuan jisung semampu kami pak.. “
Minho hanya terdiam
“pak minho silahkan menunggu disini” ucap salah satu suster itu
minho duduk di ruang tunggu, ia khawatir sampai ia takut bagaimana jika jisung tak selamat? tak lama dokter yang memeriksa jisung keluar dari ruangan itu
“pak minho saya akan cepat menjelaskan apa yang terjadi dengan tuan jisung, dia mengalami pembekuan darah di kepalanya saat ini aliran darahnya sudah banyak yang tersumbat dan membuat jisung maaf .. saya akan melakukan operasi jika pak min–”
“operasi jisung cepat! jika jisung tidak selamat akan kucabut lisensi anda!”
“b-baik pak akan kami lakukan operasi segara”
1 jam 2 jam 3 jam berlalu minho sangat terlihat tak tenang, ia masih berpikir keras bagaimana bisa jisung mengalami pembekuan darah di kepalanya? apa karena ia tadi pagi? tidak tidak minho ingat jisung berbicara tentang ia di tabrak saat menyeberang ke rumahnya. minho marah dan tak terima
“cek cctv depan rumah semalam. cari si penabrak sampai dapat dan bawa ke hadapan saya sekarang juga, saya tidak mau tau dia harus ada dihadapan saya hari ini juga!”
perintahnya kepada bawahan nya di kator
“pak minho?”
“bagaimana? operasinya lancar?”
“syukurlah”
minho mendesah lega
“tapi.. “
“kenapa?” bentak minho
“jisung dalam keadaan koma..”
deg
hati Minho sakit, niatnya setelah jisung bangun ia ingin meminta maaf tapi tidak bisa secepat itu ia rasanya ingin menangisi kebodohan nya
“semoga tuan jisung cepat bangun, berkat doa semua yang ada disini dan bapak sendiri.. saya yakin tuan jisung juga tidak akan lama ingin bertemu dengan anda”
“gak.. dia gak akan mau ketemu monster kaya gue dia pasti takut dan dia gak mau buka matanya dia pasti takut liat gue.. gue monster yang bener-bener nyiksa dia selama ini..” batin Minho
satu Minggu berlalu, masalah siapa si penabrak jisung minho lebih memilih nanti mengurusnya karena jisung lebih penting
“perkembangan nya bagus, tuan jisung bisa bangun lebih cepat itu kalau dia terus begini” jelas dokter nya
minho hanya mengangguk
minho kembali dengan pekerjaannya yang kini ia pindahkan keruangan milik jisung di rawat, ia benar-benar tak meninggalkan jisung semenit pun
“ji.. kamu lagi ngapain sama pikiran kamu? pasti nyusun kata-kata buat marah-marah sama kakak ya? jangan banyak-banyak sayang nanti kamu lupa hihi. mata kamu gak sakit apa nutup terus gitu? kakak pengen liat mata yang bersinar bulat natap kakak lucu”
tes..
air mata jisung jatuh
“sayang..”
“kamu kenapa nangis? kamu pasti nyesel banget ya ketemu dan nikahin sama kakak? kakak jahat banget ya? iya kakak tau .. hiks kakak tau ji, dan gatau kenapa kakak sakit banget liat kamu sakit tapi kakak selalu nyiksa kamu kakak gak ngerti.. hiks kamu bangunnya cepet ya kakak janji gak akan bikin kamu nangis lagi sayang.. kakak janji.. “
2 minggu, jisung belum juga terbangun..
“jisung lagi ngapain sih.. kenapa betah banget tidurnya??” tanya minho
drrt drrtt
“bentar ya sayang aku angkat telepon dulu”
beberapa menit minho meninggalkan jisung
“KAK MINHOOO AKHHH KAKK AMPUNN AMPUN HAAHH SA-SAKIT SAKIT KAK MINHOO” jisung berteriak
minho mendengar nya, ia mematikan telepon nya dan segera menghampiri jisung
“jisung hey sayang jisung kamu kenapa.. “
jisung kejang, minho sangat takut ia segera menekan tombol darurat dokter dan suster datang dengan cepat mereka memeriksa jisung, minho di minta untuk menunggu diluar. minho menangis ia menangis melihat keadaan jisung dan mendengar teriakan jisung yang sangat tersiksa, ia mendengar jisung meminta ampun dan sangat membuat minho sakit..
“pak minho, tuan jisung sudah sadar.. tapi ia masih sangat lemah, dia akan tetap tertidur karena matanya berat”
“terima kasih” ucap minho
minho masuk kembali kedalam ruangan, ia tetap menangis melihat jisung juga sesegukan dengan mata tertutup
“kamu mimpi buruk ya sayang? maafin aku ya hikss maafin aku jadi trauma kamu sendiri maaf ji aku bener-bener minta maaf hikss aku bersyukur banget kamu masih disini jangan tinggalin kakaj ji.. jangan ..”
“i'm fine kak..”
“i'm fine” ucapnya sekali lagi
“semua yang pernah kakak lakukan ke aku, aku baik-baik aja, aku selalu baik-baik aja kak.. aku baik-baik aja”
“ji.”
“i'm fine”
minho menangis memeluk jisung yang benar-benar membuat nya menyesal melakukan hal yang sangat menyakiti jisung.
“maaf ji..”