chrsbhng

stapler O2

hari sudah menunjukkan jam pulang, seungmin agak pulang terlambat karena pekerjaannya yang belum selesai ia sampai dirumah nya sekitar jam 7 malam

“huftt gue gak pernah tau kalo kejadian ceroboh gini menyulitkan bangettt”

“mandi dulu deh”

setelah ia mandi ia memeriksa barang-barang nya kembali menyiapkan laporan nya yang tadi ada di revisi sedikit

“anjir stapler gue ketinggalan!!!”

dengan cepat ia memakai hoodie nya dan bergegas pergi ke kantor kembali

“jangan sampe hilang, kalo hilang gue bisa gilaa” gumam seungmin

ia telah sampai di kantor, kantor telah sepi tapi masih ada beberapa pegawai yang lembur dan memilih tidur di kantor daripada pulang

“gue harus cepat nanti hilang gak rela gueee”

ia sudah tiba di ruangan kerjanya

“ahh chanhh”

seungmin terdiam saat mendengar desahan wanita yang menyebutkan nama boss nya

“dia main disini rupanya haha”

ceklek

BRUK BRUK

semua barang berjatuhan

“Kim Seungmin apa yang kamy lakukan disini!” bentak chan

seungmin tersenyum remeh melihat penampilan wanita yang sudah berdiri disebelah chan

“maaf boss saya ambil ini” kata seungmin mengambil stapler nya

wanita itu menatap nya tak suka

“kenapa lo ngeliatin gue? mau main sama gue juga?”

“seungmin!” bentak chan

“keluar kamu dari ruangan saya!!”

seungmin mengangguk wajah berubah seperti orang sedih

“pak, jangan main sembarangan sama wanita yang begini bentukannya, jelek” kata seungmin

lalu seungmin keluar dari ruangan itu

“kamu pulang saya sudah tidak mood”

“baiklah..”

“cih, main kok sama pelacur dia gak tau apa resiko main sama sembarangan kaya gitu untuk baru remas-remas kalo udah masuk bodoh banget” celoteh seungmin

“oh gak jadi main tuh” celetuk seungmin saat melihat wanita yang diruangan chan tadi keluar setelah nya

stapler O1.

'ctek ctek ctek' suara stapler yang memenuhi isi ruangan, ruangan sangat hening karena pegawai sedang banyak kesibukan maklum hari senin apalagi seungmin saat ini yang harus menyusun ulang laporan-laporan nya karena tak sengaja semalam ia menumpahkan minunan nya sendiri

“awas tangan lo yang ke stapler haha, semangat seungmin...” ledek teman sekantornya Felix

“diem lo gue stapler bibir lo baru tau rasa”

Felix bergidik ngeri ia benar-benar membayangkan bagaimana jika mulutnya di tutup menggunakan stapler

“btw min kok stapler lo selucu itu jadi pengen... :(”

“gue beli di shope ada kok”

“oh emang ada ya stapler karakter gitu”

tuk. tuk

“felix keruangan saya ya”

seseorang menghampiri mereka tanpa mereka ketahui, Felix sangat terkejut

“a-ah baik pak” kata Felix

“mampus lo” ledek seungmin

“doain gueeee seungminnnnn” rengek felix sebelum menyusul direktur nya ini ke ruangannya

tok.tok

“masuk” kata orang yang ada didalam

felix membuka pintunya dengan hati-hati

“ada apa pak?”

“tolong carikan saya asisten pribadi, untuk di kantor”

“gak mau rekrut dari pegawai yang lagi kerja diluar ruangan bapak ini aja?”

“no kinerja kalian bakal beda sama, bidangnya juga beda saya ingin kamu carikan yang benar-benar berpengalaman sebagai asisten”

“baik pak Chan, nanti saya coba buka lowongan untuk di posisi itu”

“oke saya tunggu 1 minggu ini”

“baik pak, kalau begitu saya permisi”

felix keluar dari ruangan direktur nya dan kembali ke meja kerjanya

“tapi gue heran sih asli kenapa pak chan gak pernah dapet asisten yang kerjanya tahan lama, apa pak chan orang nya yang gak semenyenangkan itu” gumamnya

“kenapa lo tadi?” tanya seungmin

“ah gak cuma disuruh buka lowongan aja buat asistennya”

“oh.. emang yang kemaren kemana?”

“gatau.. pada kabur dan gak ada kabar aja lagi gak dateng-dateng”

“sampe kapan nyari terus, lagian kenapa harus cari yang bukan dari kantor sendiri sih?”

“gatau kata pak chan kinerja kita beda”

seungmin hanya mengangguk

“lo pulang sama siapa hari ini?” tanya seungmin

“kak changbin”

“oh oke, gue ngajuin laporan dulu”

“yaaaa semangat min”

sret seungmin mengambil stapler lucunya itu

“kenapa harus di bawa dah kaga gue colong juga”

“jaga-jaga kertas lepas atau nanti gue salah stapler gue males mondar-mandir”

chris sakit

seungmin menjadi kesal pesannya tak di balas oleh chan, ia dengan cepat menaiki tangga dan kembali ke kamar chan

“chris?” panggil seungmin

“CHRIS!!!”

chan tak kunjung menjawab,seungmin menyibak selimut yang digunakan chan

“chris kamu kenapa?” tanya seungmin

“aku ngantuk”

“bohong! kamu pasti lagi punya masalah”

“gak, udah sana tidur”

“ck, gak, aku gak mau tidur sampe kamu cerita”

“yaudah”

seungmin bingung ada apa dengan chan sebenarnya

“chris”

chan diam dia menutup matanya

“chris..” panggilnya lagi

“CK, UDAHLAH GAK JELAS! AKHH ANJINGGGG”

seungmin mengeluh kesakitan, ia menoleh apakah chan peduli? tidak ternyata tidak ia masih menenggelamkan kepalanya di selimut itu dan tidak melihat seungmin

seungmin menjadi sedih.. ia tak mengerti chris kenapa hari ini seungmin memilih duduk diam di sofa, acel sudah tidur bersama grandpa nya untunglah ayah chan ini pintar membujuk acel

“apaan banget sih ngambek gak jelas, orang aku tadi yang marah gak dapet nasi goreng malah dia yang marah”

seungmin memandangi chan yang tidur terlelap di ranjangnya

“bosen.. “

“shh”

seungmin terkejut, kenapa chan mendesis kesakitan?

“chris? kamu sakit?”

“chris”

“aku capek diem-diem kaya gini terus, kalo kamu sakit bilang punya masalah tu bilang. sekarang aku didepan kamu di samping kamu aku bakal jadi pendamping kamu pendengar kamu, kamu gak bisa kaya dulu yang nyimpen masalah kamu sendiri kamu sekarang udah bisa cerita.. jangan diem gini untuk apa selama ini kita jalani untuk hal yang serius tapi tetep kamu gak anggap aku ada buat jadi temen kamu. kamu denger gak aku ngomong sekarang? hiks..”

“kalo gitu ngapain aku masih bertahan sama kamu sampe ikut kamu ke aus padahal belum tentu semuanya bakal sama apa yang bayangi selama ini..”

chan masih diam, membuat seungmin geram dia tak berpikir panjang lagi entah nanti chan akan marah dengannya atau bagaimana. ia menghampiri chan

SRAK!

“chris.. tangan kamu..”

“HARUSNYA KAMU BILANG JANGAN DIEM DIEM AJA AH KAYA ANAK KECIL!!”

“ck, gak usah teriak-teriak”

“GIMANA AKU GAK TERIAK-TERIAK KAMU NGESELIN BANGET!!”

“ngeselin dimananya aku bilang aku ngantuk aku capek ya aku tidur..”

“kamu gak bilang kalo tangan kamu sakit .. hikss kenapa coba udah di perban gini bodoh banget!”

“udah biasa carpal tunnel aku kambuh, dobrak pintu tadi”

“maaf hikss maaf jadi buat kamu sakit..”

“kan makanya kenapa aku males kalo harus kasih tau kamu pasti gini, masih mending aku denger kamu marah-marah sayang daripada nangis gini..”

chan bangkit dari tidur nya dan memeluk perut seungmin

“udah, jangan nangis..”

“hikss chriss hikss”

Chan mengdongak melihat seungmin dari bawah sangat menyedihkan

“udah dong .. ” kata chan

chan menghapus air mata seungmin

“maaf ya aku gak bisa cari nasi gorengnya, tangan aku udah sakit waktu nyetir karena salah gerak makanya aku males mau pergi jauh-jauh lagi aku kesel sama tangan aku yang sakit makanya aku pukul pintu karena tangan ini kamu jadi nangis gak dapet apa yang kamu pengen”

BUGH!

“shh kenapa dipukul” chan mengadu sakit karena seungmin memukul nya

“bodoh! kamu buat acel nangis!!”

“aku bingung, tangan aku tadi sakit banget mo..”

“ck yaudah tidur lagi sana!”

“kamu juga tidur sini ya?”

seungmin mengangguk, dan ia segera berbaring di sebelah chan

“kita nikahnya di percepat ya” kata chan tiba-tiba

“kenapa???” tanya seungmin terkejut

“gak tahan” keluh chan

“apa?”

“pokoknya pulang dari aus kita urus ya? aku juga mau minta restu sama bunda ayah kamu”

“cep–”

chup

seungmin melotot ia tak percaya dengan chan yang berani mengecup bibirnya, lalu chan menenggelamkan kepalanya di leher seungmin

“i love you mamo” bisiknya

“anghh..” jawab seungmin karena chan menyesap lehernya membuat tanda kebiruan di sana

chan terkekeh setelahnya, dan seungmin? wajahnya memerah karena malu tak sadar apa yang keluar dari mulutnya tadi.

Saturday Night

lil bit 🔞

felix baru ingat bahwa hari ini hari sabtu, biasanya di pada hari kamis pasti changbin dan ia akan membuat janji untuk acara malam minggu. tapi changbin tidak ada kabar dari kemarin? apa ia masih marah pada felix karena felix di ajak pergi oleh jisung tanpa pamit

“haah... bikin cookies ajalah mungkin kak changbin masih marah ya? aku mau chat juga percuma gak akan di gubris..” lirihnya

dengan perasaan sedih felix melangkahkan kakinya menuju dapur, ia menyiapkan bahan-bahan untuk membuat cookies

“gak usah banyak-banyak.. gak ada yang bakal ngabisin kak abin kan masih marah :(”

dia mulai mencampur bahan-bahan nya

“ih gak semangat aku! dahlah! buang aja”

felix menjadi marah dia kesal karena tak fokus ia memikirkan changbin yang masih marah changbin benar-benar tidak memberinya kabar..

“hikss kangen .. ” felix menangis kembali kekamarnya mengurung dirinya

drrtt drrtt

felix mendapatkan telpon dari – jisung haha

“halo fel”

“hmm kenapa”

“kenapa lo lemes banget”

“mau apa?”

“gue mau jalan sama yang lain lo mau ikut gak? gue jemput sama kak ino, nongkrong doang sih”

“gak”

“tumben banget”

“gue gak enak badan”

“hah? seriusss?”

“udah ji.. gue mau tidur”

“oke oke istirahat yang banyak fel”

selepas dari menerima telepon felix benar-benar tertidur

“felix sakit, udah yok berangkat” kata jisung selepas menelpon felix

“gak mau di jenguk dulu?” tanya minho

“nanti ganggu dia istirahat tadi dia bilang mau tidur.. besok aja kak”

“yaudah yok berangkat”

tak lama pasangan minsung ini tiba di tempat tongkrongan nya

“lho felix gak ikut?” tanya hyunjin

“gak, dia ga enak badan katanya”

“ohh okelah”

tak lama yang lain datang

“oit bin” sapa minho

“oit”

“kemana aja lo dua hari ini kaga keliatan?”

“ck biasa perintah tuan raja”

“wah beda banget calon ceo muda” sindir chan

“kak, felix sakit. gak tau?” kata jisung

“dia gak bilang ke gue”

“samperin gih, malu sama umur marahan mulu” sindir minho

“nanti lah gue nongkrong bentar”

“emangnya kak bin gak kangen kak felix?” tanya jeongin

“kangen kok, sampe mau meninggal”

“ih seriusssss”

drrtt drrtt

terdengar dering telpon dari hp jisung

“halo bunda”

“nak jisung.. felix ada sama kamu gak? ini bunda telpon kok gak angkat-angkat ya”

“felix dirumah bunda, katanya lagi gak enak badan.. jisung lagi nongkrong sama temen mungkin felix tidur”

“masih lama pulangnya nak? bunda khawatir felix rewel kalo sakit”

“bentar lagi jisung kesana bun, nanti jisung beliin bubur sama obat. nanti jisung bilang ke felix kabarin bunda”

“makasih ya nak”

“kan kakak bilang juga apa jenguk dulu felix..” kata minho

“bentar aku telpon felix dulu”

drrtt drrtt

“kenapa sih sung pusing kepala gue!” bentak felix yang menerima panggilan jisung

“liat notif lo anjeng, bunda lo nelpon”

“gue kira lo tadi makanya gak gue angkat”

“felix.. lo sakit apa? biar gue beliin obat bunda lo khawatir”

“gak usah gue gakpapa, nanti gue kabarin bunda. gue mau tidur”

“fel–”

tut.. tut..

“dih bocah malah di matiin” kesal jisung

“kenapa?” tanya changbin

“gue tanya dia sakitnya apa, malah bilang gakpapa nanti bunda nya nelpon lagi ribet banget dah gue”

“yaudah biar gue kesana” final changbin

“nah gitu dong dari tadi, enak nih malem minggu panjang kak”

“otak lo! udah sama kaya minho!”

“apa nyebut-nyebut gue, gue potelin pala dwekki di mobil lo ya” lawan minho

“dah gue pamit”

changbin segera pergi dari sana sebelum kerumah felix ia membeli bubur dan obat terlebih dahulu, sesampainya di rumah Felix untunglah dia punya kunci rumah felix

“fel.. ” panggil changbin

ia berjalan langsung ke kamar

“fel..” nampaknya felix tetap tidak terganggu

changbin menyentuh pipinya felix

“ck siapa sih....” rutuk felix

ia membuka matanya perlahan

“kak abin..”

“nih makan dulu bubur kamu abis itu minum obat”

changbin meninggalkan bubur dan obat nya di atas nakas dan keluar untuk mengambil minum, felix bangun dari tidurnya dan menatap changbin sedih

“kenapa diem makan sana, aku didepan mau nonton, abisin makannya”

felix menahan tangisnya ia tak menyentuh barang itu sedikit pun, dia memilih masuk lagi dalam selimutnya dan tidur saat changbin sudah keluar dari kamar nya

“dateng-dateng bukannya cium cium malah marah! hikss gatau apa kalo aku kangen” keluhnya menangis di dalam selimut

changbin masih asik menonton hingga ia merasa sudah cukup lama ia tinggalkan felix makan, ia beranjak untuk mengecek felix sudah selesai atau belum

“kenapa gak di makan felix!”

felix benar-benar mendadak pusing karena changbin

“bangun kamu, jangan pura-pura tidur. bangun felix!”

felix bangun dengan air mata yang sudah mengalir deras

“kenapa gak dimakan hah?”

“a-aku gak laper.. ” dengan nada yang sedikit tercekat karena menahan tangis

“tapi kamu sakit felix”

“aku gak sakit. aku gak sakit kak kalo kakak cuma mau marah-marah gak usah kesini aku gak butuh.. “

“oke kalo kamu gak butuh!”

changbin mengambil bungkusan yang ada di nakas lalu pergi membuang nya ke dapur, tapi gerakan changbin terhenti ia melihat bahan-bahan cookies yang sering felix gunakan terbuang di tong sampah nya alat-alat yang sering ia gunakan juga masih kotor di wastafel pencuci piring

changbin kembali lagi ke kamar felix, felix menangis tak henti-hentinya

“gak usah nangis”

“mending kakak pulang aku capek, kakak gak pernah kaya gini kalo marah sama aku bilang aku tau aku salah tapi kakak gak pernah gak kasih kabar aku 2 hari ini kakak kemana!! hikss aku gak tau .. hikss aku kangen kak ..”

changbin menghampiri felix dan memeluknya, felix menangis kencang didalam dekapan changbin

“maaf kakak yang salah, harus nya kita jalan-jalan malam ini sambil makan cookies buatan kamu maaf kakak gak kasih kabar kakak ada kerjaan sama papa di perusahaan maaf lix..”

felix hanya menangis, changbin melepas pelukannya dan menangkup wajah felix

chup

“udah jangan nangis lix kakak yang salah disini.. maafin kakak”

felix mengapus air matanya, changbin tiba-tiba menjadi gemas karena hidung felix yang memerah bibirnya yang manyun

“maaf ya.. “

felix mengangguk

“cium!” minta felix

chu

changbin menciumnya di kening

“lagi”

chu

changbin menciumnya di pipi kanannya

chu

changbin menciumnya di pipi kirinya

chu

changbin menciumnya di hidung

chu

changbin menciumnya di bibirnya,

“hmphh”

felix menahan kepala changbin, changbin peka apa mau felix dilumatnya bibir kenyal milik felix

“emhhh”

changbin naik keranjang felix tanpa melepas ciumannya tangannya mulai menjamah tubuh felix

“aahh” desah felix saat changbin melepaskan ciumannya

“aku suka suara itu” kata changbin

felix menjadi malu dan pipinya memerah

“nggh” desah felix tertahan saat changbin menyesap lehernya meninggal kan tanda disana

tangan changbin tak hanya diam dia memasukkan tanganya kedalam baju felix mengelus pinggang naik ke dada felix

“aahh kak gelihh”

“aku suka lix aku suka”

changbin melepaskan baju felix

“sshh ahh kakhh janganhh gelihh”

changbin tak peduli ia terus mengecupi puting pink yang lucu milik felix

dah lah gak sanggup aku :)

lost

felix kebingungan dia tidak tau apa yang terjadi di rumah seungmin saat ini, tidak ada barang apapun yang pecah kecuali darah yang banyak sepanjang rumah seungmin

“oh god pleasee... jangan ambil seungmin dulu” gumamnya

“seungmin lo dimana! jangan bercanda sama gue”

tidak, tidak mungkin seungmin bercanda darah ini masih segar. felix gemetar dia sudah mengelilingi rumah ini tapi tidak menemukan seungmin dimana.

felix memicingkan matanya melihat kertas yang di remuk di sebelah nakas ranjang seungmin, dia mengambil nya dan membacanya

“mama, mama tau kan seungmin pernah cerita kalo seungmin ketemu sama seorang yang bisa buat seungmin merasakan dunia lagi, dia orang baik ma, dia orang baik baik baik baik. – felix berdecih saat membaca kata baik begitu banyak di dalamnya – seungmin selama ini berlindung di dekapkan kak chan, tapi entah kak chan menghilang akhir-akhir ini kak chan gak bisa nemenin seungmin lagi saat papa pulang menyuruh seungmin menjual diri? – “fuck ayah seungmin jual anaknya sendiri?” umpat felix – papa bilang hari ini hari terakhir seungmin, papa bilang seungmin bakal ketemu mama hehe gakpapa seungmin seneng karena seungmin gak punya dunia lagi disini, ma see you”

“hikss disini tanggal dia tulis 3 hari yang lalu seungmin udah dihantui rasa takut selama itu, gue kemana anjirr hikss.. “

“felix” panggil changbin

“kak abinnnnnnnnn” teriak felix di kamar seungmin

changbin segera mencarinya kesana,

“felix, no no don't cry nanti kamu bisa sesak”

“kak.. aku gak tau seungmin hikss dimana .. seungmin gak ada disini.. “

“stop please stop, jangan nangis kakak gak bawa cadangan inhealer kamu..”

felix menenangkan dirinya sendiri, ditemani oleh changbin yang mengiringnya untuk mengatur nafas

“apa ini?” tanya changbin melihat apa yang di genggam oleh felix

“i don't know, seungmin diary but ..”

“i know”

“gimana kak .. aku gaktau seungmin baik-baik aja apa enggak, darah dirumah ini buat aku takut” keluh felix

“besok kakak urus, kamu kakak anter pulang ya?”

felix mengangguk

“sialan masih banyak juga orang tua yang seperti ini, chan lo bakal nyesel senyesel nyesel nya” gerutu changbin.

seungmin terluka lagi

“well, ternyata lo disini”

deg

seungmin terkejut dengan kehadiran haera, darimana ia tau kalau seungmin bersembunyi disini

“kaya nya ngehilangin lo dari dunia ini lebih mudah dari pada culik axel dari tangan chris”

seungmin hanya terdiam, dia bingung ingatannya kembali saat ia berusaha menyelamatkan acel dan apa yang di lakukan oleh chris dengannya dia ingat bunga itu dia tidak tau sekarang apa yang harus di lakukannnya kali ini dia harus menyelamatkan nyawa nya atau tidak

“gue marah, marah banget gara-gara lo chris ambil saham rs ini, gara-gara lo acel gak kenal sama gue, gara-gara lo chris gak pernah pulang kerumah. gue nungguin suami anak gue pulang sendiri di rumah lo ngebayangin gak sakitnya gue gimana seungmin? lo tau gue gak akan rela liat lo bahagia sama mereka, kayanya emang gue harus buang lo dari sini”

seungmin masih diam, dia jelas tau perasaan haera seperti apa

“kenapa lo diam seungmin? kemana lo yang sok melawan di depan gue ngakuin acel anak lo dengan lantang hah?”

hp seungmin berdering, chris menelponnya haera merebut hp yang di genggam seungmin dengan tangan yang bergetar

“hi sayang, apa kabar?” ucap haera saat menerima panggilan tersebut

“SEUNGMIN” teriak chan di telponnya

“no honey.. ini aku haera istri kamu..”

“please haera jangan sakiti seungmin lagi”

“aku gak bakal sakiti seungmin kok, kalo kamu gak nyakitin aku dan seungmin –”

“AAAAKHHHH” teriak seungmin sekitan saat haera menandang milik seungmin

chan yang mendengar suara teriakan itu menjadi khawatir yang benar-benar khawatir hingga ia bingung

“gimana sayang gakpapa kan kalo aku singkirkan jalang ini dari mata kamu?”

“JANGAN SENTUH SEUNGMIN SEDIKIT PUN HAERA!!”

seungmin masih mengerang kesakitan di depan haera

“it's okay kak, gue yakin seungmin bisa. biar ini jadi bukti kita nangkep haera” bisik han

mereka melihat seungmin dan haera di gudang yang menyimpan banyak obat bekas atau obat yang sudah expired

han menelpon seungmin ketika ryujin keruangan, han menyuruh seungmin untuk bersembunyi ditempat yang mempunyai cctv. han tau haera kesini bukan untuk axel lagi, dia sudah tau taktik penjahat yang seperti drama korea ini lantas han dan chan segera ke ruangan cctv. chan sampai melepas paksa infusannya, acel dititipkannya dengan ryujin dan ryujin membawa nya ke ruangan jaga mereka.

“haera berhenti di sana atau kamu bakal mati di tangan aku” ancam chan

“kamu liat aja siapa yang bakal duluan mati” jawab haera

tut..

panggilan itu diputus oleh haera

“bisa bisanya di bunuh istrinya demi jalang lemah kaya gini”

seungmin benar-benar tidak tahan lagi, dia ingin keluar dari sini

“mau lo apa haera?” tanya seungmin

“lo mati”

“oke bunuh gue sekarang, kalo lo gak bisa bikin gue mati di tempat gue minta lo yang pergi jauh-jauh dari acel dan chris”

“deal”

SRRAATTT

haera mengeluarkan piasaunya dan melukai tangan seungmin, seungmin merasa tertantang.

“HAN GUE GAK BISA GUE GAK BISA LIAT SEUNGMIN LUKA LAGI KAYA GITU MENDING LO LANGSUNG GERAK!”

“sebentar kak seungmin belom kasih aba-aba”

chan menggeleng kan kepalanya frustasi

“gak han gak bisaa gue gak bisa kehilangan seungmin, karena seungmin gue bisa liat acel senyum sebahagia saat ini han! please..”

“lo bener-bener pengen mati?” tanya haera

“silahkan bunuh gue lepasin semua penyesalan lo dari menikah dengan chris, niat lo gugurin anak lo, kebodohan lo ninggalin chris, dan acel yang gak kenal sama lo ibu kandungnya! lo rasaian penyesalan lo kekesalan lo yang bener-bener jahat sama keluarga lo sendiri!”

haera menggenggam erat pisaunya, ia sungguh geram dengan seungmin yang merusak segala nya

“BANGSAT!!” teriak haera

SRETT

SRETT

SRETT

tangan, dada, perut seungmin sudah penuh darah, seungmin mengacungkan jari keliling nya ke arah cctv

“MASUK MASUK TAHAN HAERA CEPATTTT!!” perintah han yang berteriak dengan walkie talkie

teman-teman han langsung masuk kedalam

DORR!

tembakan itu melayang ke atas, haera langsung ditahan oleh polisi seungmin bernafas lega

BRAK!

haera berhasil melepaskan diri dari mereka

JLEB!!

“SEUNGMIN!!!!!!!” teriak Chan yang baru saja sampai di tempat

“l-lo harus nepatin j-janji lo j-jauh-jauh dari m-mereka” ucap seungmin

BUGH!!

seungmin menendang haera, dengan cepat polisi membawanya keluar

“seungmin..”

seungmin tersenyum didepan chan

“aku gakpapa” lirihnya

“no.. kamu luka seungmin aku udah janji gak bakal bikin kamu luka lagi, aku udah janji..”

“aku sakit tangan aku sakit dada aku sakit chris.. sakit hikss”

chan menggendong seungmin dan membawanya ke ugd, ia bertindak sendiri mengobati seungmin perawat disana hanya diam tercengang.

“ambilin infus set, ambilin hecting set SIAPIN SEMUA CEPAT!!”

semua perawat langsung bergerak menyediakan alat

“gak boleh marah-marah”

“udah seungmin diem kenapa masih ngomong”

“jangan nangis chris..”

chris lemah kenapa orang yang terluka di depannya ini masih saja memikirkan dirinya, seungmin menghapus air mata chan dengan tangannya yang penuh darah

“diem dong min..”

“ini dok”

“diem ya aku obati dulu lukanya”

seungmin mengangguk, chan dengan cepat membersihkan luka seungmin dari dada perut tangannya yang harus di jahit karena dia menahan tusukan dari haera.

“aku lemes ..” lirih seungmin

“tidur, tidur aja min, tolong ambilin minum dong”

salah satu perawat pergi untuk mengambilkan minum

“tidur aja seungmin tidur..” perintah chan

“gak mau, aku mau liat kamu obati aku karena aku suka .. mau tau gak aku suka kamu kalo lagi periksa pasien biasanya dari samping doang tapi sekarang bisa depan mata, aku suka chris..”

chan tidak fokus

“please sayang tidur aja.. infusnya di kocor kan? infus lagi aja di kaki, dokter kim mana astaga tolong dong..”

“dokter kim lagi perjalanan kesini dok, darah seungmin masih normal untuk sekarang”

“chris..” panggil nya

“bentar ya aku balut dulu luka nya ini udah berhenti kok pendarahannya bentar ya sayang bentar lagi, nanti kita ngobrol udah ya diem dulu”

seungmin tersenyum mendengar penuturan chan

“seungmin lo pusing gak? mau muntah?” tanya perawat di sana

“gak gue cuma lemes doang .. “

“kata dokter kim tangan lo udah di bius”

seungmin mengangguk

“gue bius ya, tahan ya?”

“bentar” kata chan

“kenapa dok?”

“bius total aja”

“chris..”

“apaaaa biar kamu gak banyak omong”

“aku gak mau”

“seungmin.. “

“aku marah kalo kamu berani bius total aku”

“astaga.. “

hold on

pagi ini chan mendatangi rumah seungmin, dia menarik nafas panjangnya

“chan please chan lo bisa liat seungmin dengan perasaan lo, lo liat seungmin sama kaya pertama kali lo ketemu seungmin anak yang polos lugu cantik seperti anak anjing please jaga emosi lo jaga lupain masalah lo sama dia”

kata Chan yang mengatakan untuk dirinya sendiri, chan turun dari mobil

“KAMU KALO GAK BISA BAYAR LAGI KELUAR DARI RUMAH INI! UDAH ENAK-ENAK GAK PERNAH SAYA TAGIH MALAH NGELUNJAK”

seungmin yang dimarahi oleh sang pemilik kontrakan rumah hanya diam menunduk tanpa berkata apapun

“saya yang bayar! anda tidak perlu memarahi seungmin, sebutkan nomor rekening anda dan seungmin akan pindah dari sini”

“dari kemarin dong nagihin anak gak tau diri ini malah nangis!”

bangchan mengepalkan tangannya menahan semua emosi nya

“masuk” perintah nya pada seungmin

seungmin masuk kedalam rumahnya diiringi dengan bangchan yang masih berusaha meredam emosinya

“lo kok tahan banget hah di marahin gitu! lo bilang dong kalo butuh uang biar gue urus! gue gak suka ya lo di maki maki kaya gitu tadi, lo melawan sesekali diem mulu kalo di marahin”

bangchan memang tak bisa tidak marah setiap bertemu dengan seungmin

“lo obati dimana tangan lo? lo makan gak sih kurus banget gini astaga seungmin..”

“gue capek kak.. ” jawab seungmin dengan lirih sangat lirih

“kalo kesini cuma mau marah-marah mending lo pulang gue gak butuh .. gue capek”

chan diam dia menunggu seungmin berbicara lagi ia memberikan waktu untuk seungmin mengeluarkan uneg-uneg nya

“ayo ngomong lagi, omongi apa yang pengen lo omongi”

seungmin malah diam dan beranjak dari tempat duduknya

“seungmin..” panggil chan

seungmin tetap berjalan tertatih memegangi perut nya

“seungmin” panggil chan lagi

“shh” rintih seungmin

“lo gak usah egois deh sok sok kuat lo, mending lo ikut gue kita kerumah sakit ganti perban liat udah lecek banget gitu”

seungmin tetap meninggalkan bangchan dan masuk dalam kamarnya

“ck, ini kan yang gue males gue gak suka dia gak nurut sama gue” kesal chan

“hiks.. bunda.. ” seungmin menangis didalam kamarnya ia tak tau harus bagaimana lagi sekarang

hari sudah menunjukkan pukul 5 sore seungmin hanya tidur melewati makan siangnya, begitu pun bangchan yang masih di rumah seungmin tertidur di sofa sangat terlihat nyaman dan nyenyak entah kapan terakhir bangchan bisa tertidur seperti itu

seungmin keluar dari kamarnya, dia terkejut melihat bangchan yang masih ada disana dan lagi ia memlih masuk kembali ke dalam kamar. tak terasa hari sudah menunjukkan gelapnya chan terbangun

“astaga udah malem aja”

segera ia bangkit

“seungmin”

tok. tok

“seungmin..”

tok. tok

tak ada jawaban dari seungmin chan membuka pintu kamar seungmin

“seungmin lo gak makan sehari ini?” tanya nya di saat seungmin masih tertidur

chan melihat keadaan seungmin sungguh membuatnya kasihan, badannya kurus, perban yang sudah kotor

“seungmin..” panggil chan untuk membangunkan seungmin

seungmin tertawa tersenyum dalam tidur nya sedikit membuat chan heran, tak lama ia menangis menitikkan air mata

“seungmin..” panggil chan

“kak chan.. aku kangen.. bunda kak chan mirip ayah aku kangen..” lirihnya dalam tidur

chan benar-benar terkejut

“kak chan baik bun.. tapi umo gak baik buat kak chan.. umo buat kak chan marah terus sama kaya ayah suka marahin umo”

“bunda.. kak chan gak mau lagi sama umo, umo nakal.. hikss tapi umo kangen kak chan..”

chan tidak tahan.. chan benar-benar tidak tahan

“seungmin .. bangun mong.. puppy kak chan bangun yok”

mendengar panggilan sayang dari chan seungmin terbangun, ia menangis sekuat-kuatnya dia tak dapat menahannya lagi

“uh cup cup udah ya jangan nangis dong nanti gak manis lagi, kakak disini seungmin kakak disini”

seungmin tetap menangis ia mengeluarkan semua yang ia tahan ia chan tak hanya diam dia mengelus kepala seungmin menatapnya dengan lembut membiarkannya menyudahi kesakitan nya yang ia tahan lama.

tes

air mata bangchan pun jatuh, dia merasa bersalah merusak hidup anak anjing nya ini, ia merasa bersalah saat mengatakan bahwa ia tidak peduli pada seungmin yang ingin menyusul bundanya yang sudah di atas sana.

“udah yok nangis nya..”

bagaimana seungmin tidak menangis hal seperti ini sudah lama tak ia dapati imi seperti mimpi baginya, dia rindu sangat rindu pada Chan yang dulunya sangat bersikpa lembut padanya

“kak chan .. hiks”

“iya sayang kenapa??”

“hiks.. huweeeeee “

“astaga jangan nangis lagi dong..”

hingga akhirnya mereka sudah meredakan emosional masing-masing, seungmin masih sesenggukan menunduk malu di liat oleh chan

“kakak minta maaf kalo kakak cuek sama kamu, cuma kakak bener-bener gak ngerti kamu kalo di bilangin gak nurut seungmin kakak takut kamu jatoh sakit kalo gak semuanya kakak larang, kakak larang kamu naik motor bukan cemburu sama siapa yang bawa kamu, kan kakak udah bilang kalo gak bisa pulang sama han kakak gak bisa jemput, bilang ke changbin telpon changbin.. kakak bukan gak peduli bukan nuntut kamu harus gini gitu gak cuma kakak pengen jagain kamu bener-bener seungmin.. ayah kamu pesen ke kakak kamu gak boleh sakit gak boleh luka sedikit pun sedangkan kerjaan kakak banyak kakak gak bisa liatin kamu 24 jam. oke kakak akui kakak sedikit cuek sama kamu sebelum kakak putusin kamu, perusahaan kakak lagi kacau makanya kakak gak bisa kontrol emosi sedangkan kamu juga seperti fine aja, gak tau kemarin tiba-tiba kamu chat kakak dengan keadaan mabuk kakak marah seungmin”

seungmin masih diam, sedikit tidak adil baginya jelas-jelas dia memilih iya untuk putus karena chan bermain dengan wanita lain di kantornya

“iya kak..”

“iya apa?”

“maaf kalo aku ngerepotin kakak, aku bakal sadar diri sekarang, aku bakal berubah gak nakal lagi, aku gak bakal jadi orang pembohong kaya kak chan kakak sibuk di kantor karena suka digodain sekretaris kakak, aku nakal karena aku mau dapet perhatian kakak, kak changbin tau kalo aku suka main ke kantor tapi kakak lagi asik sama orang lain..”

“seungmin.. “

“aku pikir dengan aku yang di bonceng sama cowo lain kakak bakal marah cemburu ternyata enggak kakak malah mutusin aku, apa itu adil untuk aku kak?”

sudah.

hold on

bangchan tidak mengerti egonya mengatakan dia takkan peduli lagi dengan seungmin, tapi khawatir nya tidak bisa hilang dia berusaha menghilangkan rasa itu dengan berfokus pada pekerjaan lagi namun –

“ARRGHHHH ANJING!!!” umpat bangchan

bangchan menyambar kunci mobilnya ia keluar dari kantornya, sebenarnya ini bukan hari lembur nya tapi dia memang sengaja tak pulang kerumah. ia malas berada di rumah sendirian, sama saja seperti di kantor dia juga sendiri jadi percuma saja pulang dengan suasana yang sama

“sialan seungmin bikin gue kepikiran terus!”

bangchan tak henti membentak, memukul stir yang ia pegang. dia sampai ke tujuannya

“seungmin!” panggilnya

“keterlaluan ya lo, nyusahin orang aja lo gak tau gue sibuk banget di kantor dan lo malah nyari masalah begini!”

dia datang ke rumah seungmin, mana kata tidak peduli nya tadi?

“seungmin!”

bangchan masuk ke kamar mandi untuk mengecek seungmin

“seung–”

“LO APA APAAN HAH! OBAT APA YANG LO MINUM SEUNGMIN!”

teriak bangchan yang melihat semua menggenggam banyak obat

“jangan gila lo seungmin, hidup lo udah enak gak kaya orang di luar sana, banyak orang gak bisa hidup bertahan lama tapi dia pengen! sedangkan lo mau bunuh diri begini apa maksud lo anjing!!”

“STOP KAK GUE MUAK GAK USAH LO PEDULIIN GUE SANA LO PERGI ANJING! GUE GAK BUTUH LO LAGI, GUE MAU NYUSUL BUNDA gue gak tau gue gak tau lagi gue harus kemana.. “

“silahkan, silahkan lo susul bunda lo”

seungmin mengangguk

“gue lakuin oke gue bakal lakuin.. lebih cepat gue bakal lakuin lebih cepat.. ” gumamnya

“seungmin lo mikir gak lo bodoh cuma gara-gara gue lo begini? gue manusia seungmin bukan tuhan ngapain lo berbuat lo kaya gak bisa hidup tanpa gue. seungmin lo bisa sembuhin luka hati lo sama orang lain lo bisa bahagia tanpa gue! ngapain harus begini?”

“hiks.. hikss..”

“cukup lo buat diri lo tersiksa sendiri, bodoh! gue pulang” pamit chan

49.

chan dengan senang hari mencari tempat makan yang menyediakan bento dengan bentuk yang sama persis.

kling!

suara lonceng pintu yang terdengar

“bisa request gak bentuk bento ?”

“mau yang seperti apa kak?”

“yang kaya gini”

chan menunjukkan foto bento yang dikirimkan seungmin

“oh bisa.. bentuk bento itu juga tersedia di toko kami, harap tunggu sebentar ya kak”

“ah syukurlah .. 2 ya, terima kasih”

“atas nama siapa?”

“bangchan”

bangchan menunggu di sana sembari meminum minuman yang ia pesan

“haha gemes banget sih seungmin, coba aja kalo dia paham dan hidup senormal orang biasanya pasti aslinya galak anak ini” oceh nya yang melihat foto-foto seungmin di hpnya

“pesanan atas nama bangchan”

bangchan segera menuju kasir

“yang seperti ini yang anda maksud?” pelayan itu membuka pesanan bangchan untuk memastikan bahwa yang bangchan inginkan sama

“woahh benar, terima kasih jadi totalnya berapa?”

“sekian kak”

bangchan membayar itu dengan kartunya

“terima kasih selamat menikmati”

bangchan tersenyum senang saat keluar dari toko itu

“haha pasti seungmin suka”

bangchan tak sabar menunjukkan makanan bento ini kepada seungmin, tak lama bangchan sampai di apartemen nya

“seungmin” panggil chan

seungmin berlari dari kamapersis seperti anjing yang menunggu majikaknnya

“udah ada makanan lucunya? mana?” ucap seungmin yang sebenarnya terdengar antusian tapi tetap sulit menunjukkan ekspresi nya

“hehe ini, sini sini duduk liat deh bentuk nya sama banget sama foto yang kamu kirim”

seungmin melihat tatanan yang ada didepannya, ia mengeluarkan hpnya dan membuka gambar tadi

“iya sama” ucapnya dengan datar

“kamu tau ekspresi senang gak?” tanya chan

“tau”

“gimana”

“hiiiiiii” kata seungmin yang tersenyum lebar

“haha kaya bayi yang nunjukin gigi”

“bukan bayi .. ini seungmin”

“iya seungmin iya, udah yok makan dulu janji ya habisin”

“oke!”

dengan perasaan yang sangat bahagia bangchan tak hentinya tersenyum melihat seungmin memakan lahap makanannya

“eh ada tulisannya, seungmin lucu punya chan afa juga tulisannya?” ucap seungmin

seungmin mengecek sendiri

“kok gak ada??” tanyanya

“karena lucunya udah di seungmin semua.. “

percuma agaknya chan mau lo gombalin seungmin kaga bakal ngerti, sabar ye 😂

Love Is Gone

jisung sangat merasakan sakit teramat sakit melihat tweet minho siang itu, sedangkan minho selalu mengabaikan nya saat ia ingin minho menemani nya setiap malam. jisung minho entah hubungannya seperti apa saat ini, jisung dan minho awalnya berhubungan baik selama satu tahun ini menuliskan banyak cerita yang menyenangkan saling menyayangi satu sama lain waktu berlalu begitu saja, akhir-akhir ini minho berubah tidak hanya minho jisung pun berubah, jisung menjauh dari minho, jisung tidak menganggu minho saat waktu minho sedang berbahagia dengan orang lain. hubungan mereka sangat membingungkan jisung tetap mempertahankan ini walau rasanya sangat sakit merasakannya sendirian dan tentu saja jisung terus mengalah karena buta oleh cinta dan sayangnya dengan minho.

jisung tau dan percaya minho akan kembali padanya lagi, minho akan memeluknya erat dan tidak akan melepaskannya lagi jisung percaya itu, felix teman jisung cukup prihatin melihat jisung yang sudah cukup bisa dibilang seperti orang kurang gizi badannya kurus, lesu, dan tidak mempunyai selera melakukan apapun sudah beberapa hari ini jisung absen dari kelas nya.

“gue tau lo sakit hati banget tapi lo gak bisa begini terus jisung, lo gak bisa relain kebahagiaan lo yang sebenarnya ada di hari ini tapi tertutupi sama sedih lo yang gak jelas nangisin minho. cukup sung lo lupain dia, dia juga udah gak peduli sama lo” ujar felix

“kak minho cuma singgah sebentar ke dia lix, dia bakal balik lagi ke gue kok”

“kalo lo yakin lo perbaiki diri lo dong emang minho mau balik ke lo udah kaya mayat hidup gini?”

“haha gue udah cakep kok gini ..”

“jisungg cakep lo kata kaya mayat gini? mata lo udah item kaya ojan begitu, badan lo kurus banget ini jisung lo makan gak! ah marah gue ya lama-lama lo tolol banget jisung, capek gue tau gak ji orang tua lo suruh lo kesini biar jadi orang sukses kuliah lo bayar-bayar doang di urus kaga bisa gak lo mikirin orang tua lo! gara-gara cinta aja lo bisa gini belum jadi kepala keluarga lo itu orang bisa-bisa mati lo jisung!”

bentak-bentakan felix membuat pertahanan jisung lemah ia menangis di depan felix

“huft.. ji ji kalo kak changbin berani gini sama gue, udah gue potong anunya kok lo bisa-bisanya ngalah lebih milih mempertahankan yang kaya gini, udah tolol banget lo jisung”

jisung hanya menangis dia tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun

“udah ah kesel gue, terserah lo mau gimana sekarang nih lo makan sendiri bubur lo gue mau pulang, terserah di lo mati mati dah sana lo benci gue liatnya, gue pulang”

“fel.. makasih udah ada buat gue selama ini” lirih jisung sebelum felix pergi

“iya sama-sama, bales budi gue selama ini dengan kesuksesan lo”

felix pergi dari apartemen jisung

malam tiba, entah apakah penantian jisung membuahkan hasil atau masih tetap sia-sia. jisung tak henti-hentinya melihat ke arah jam ia sudah tidak sabar bertemu minho kekasihnya? entahlah.

jisung mendengar suara seseorang yang menekan pin pintu apartemennya, jisung tak bisa melepaskan senyuman sejak mendengar suara itu

“kak minho” sapa jisung yang melihat minho terlihat lebih tampan dari sebelumnya

“kenapa hm?” tanya minho yang duduk di sebelah jisung

“gakpapa aku cuma kangen hehe”

“mata kamu item banget gitu kaya panda gak tidur berapa hari?”

“hm? aku gak bisa terus tiap malem..”

“sekarang kamu mau kakak ngapain nyuruh kesini?”

“temenin aku aja malem ini hehe”

“dasar manja kamu tau gak kakak lagi banyak tugas kuliah, kirain mau apa”

“maaf ya kak”

“iya gakpapa.. kamu udah makan?”

“udah kok, kakak udah?”

“udah juga”

“hmm kak, aku tau masalah ini kaya nya gak perlu lagi di bahas tapi aneh aja kita belum putus tapi kakak terang-terangan gandeng pacar baru hehe”

minho hanya diam saat jisung membahas masalah ini

“kak, aku tau aku salah aku minta maaf tapi tolong jangan tinggalin aku.. “

“kamu gak salah kok cuma ya gimana ya, kakak juga aneh sama perasaan kakak sendiri”

drrtt drrtt

hp minho bergetar dengan segera ia mengangkat telepon itu

“iya sayang?” jawab minho untuk si penelepon

“oh iya iya bentar lagi aku kesana ya”

“ji kayanya kakak gak bisa lama soalnya lia minta jemput”

“no. don't leave me .. ” lirihnya

“ji.. kakak minta tolong ya? kakak usahin ke sini lagi nanti”

“jangan please jangan tinggalin aku kak, malam ini aja please malam ini aja setelah itu kita urus masalah masing-masing aku janji ...”

minho merasa kasihan dengan jisung yang memohon seperti ini

“please don't leave me” lirihnya sekali lagi

“oke oke aku bakalan disini”

“makasih kak, makasih hiks makasih”

“stt stt gak boleh nangis gitu dong” minho langsung memeluk jisung

“hiks baru kali ini kakak mau ninggalin mereka dan lebih milih aku, baru kali ini lagi kakak datang kesini, baru kali ini kakak meluk aku hikss aku seneng kak makasih hikss”

minho merasa bersalah mendengar suara lirih jisung yang menjelaskan rasa berterima kasihnya

“maafin kakak ji.. kakak gak maksud ngelupain kamu gini”

“no.. don't tell me about your feelings to me, i know it's gone.. i know hiks”

“i'm so sorry ji really..”

“no .. just stay here”

“i'm here tonight.. kakak janji kakak temenin kamu disini malam ini”

“aku sakit, aku takut sendirian disini.. kakak tau aku baru punya dunia ku sejak kenal felix dan kakak aku gak ta–”

“sstt .. gak perlu kita bicarain lagi ya? sekarang kamu diem kita istirahat oke?”

bodoh, han jisung bodoh mengangguk dan menurut saja pada minho harusnya dia teruskan apa yang ingin ia ungkapakan selama ini. minho masuk kedalam kamar jisung mengantarkannya untuk tidur di atas kasurnya

“ji, kamu konsumsi obat tidur? separah itu kamu gak bisa tidur?”

jisung mengangguk

“aku takut untuk tidur, karena aku selalu bermimpi buruk tapi aku tetep harus tidur karena jam kuliah ku yang sering di jam pagi”

“astaga .. sesuai dosis kan?”

“kakak pikir aku mau bunuh diri? ya aku kepikiran”

“han jisung”

“ya enggak lah aku masih tetep mau ketemu kakak, sampe nikah sama kakak punya anak banyak terus liburan bareng, oh sebentar kenapa aku ceritain sekarang itu kan untuk mimpi malam ini haha”

hati minho sakit mendengar perkataan itu sangat sakit, tapi perasaan minho memang bukan untuk jisung lagi minho mengulur waktu membiarkan jisung seperti apa yang ia minta untuk tidak memutuskan hubungannya karena minho kasihan pada jisung yang masih banyak berharap padanya

“maaf ji, kakak udah nyakitin kamu tapi kakak pernah bilang kan perasaan kakak udah berubah, kakak udah sama lia dan ya sama kamu karena kamu sendiri yang minta untuk gak merubah ini .. kakak selama ini berusaha buat kamu benci sama kakak makanya kakak sering abaikan kamu karena kakak takut kamu gak akan berhasil ngelupain kakak”

“gakpapa aku gakpapa, aku udah bilang aku cuma minta waktu malam ini dan aku sangat berterima kasih karena kakak udah menyempatkan waktu untuk aku”

“ji.. kamu beneran gakpapa kan? kamu gak ngerencanain sesuatu kan kenapa tiba-tiba gini?”

“gak, gak akan ngapa-ngapain dibilang aku kangen kak.. gatau kenapa kangen banget makanya aku maksa kakak malam ini kan kita udah jarang ketemu..”

“beneran ya?”

“iya kak ngapain aku bohong”

“hm yaudah, karena aku udah disini kamu maksa aku disini sekarang aku yang mau maksa kamu buat tidur, kamu tidur sekarang ya serem banget liat mata kamu tau”

“okayyyy”

minho gemas melihat jisung yang bersemangat seperti ini

“mau di peluk gak?” tawar minho

“huweee mauuuuu”

minho langsung memeluknya dan merebahkan jisung

“tidur ya? kakak juga gatau kenapa ngantuk banget haha –chup hadiah dari kakak”

minho mengecup dahi jisung

chupp

“hadiah dari aku juga hehe”

“hm gak adil masa kamu cium kakak di bibir”

“biarin wlee”

minho tertidur dengan senyuman yang lebar malam ini jisung pun begitu.

09.00

“hai kak minho, terima kasih waktu nya semalam aku merasa menjadi orang paling bahagia sedunia sama kak minho tadi malam, kak selamat karena kakak gak perlu mikirin perasaan aku lagi hihi kakak bisa sebebas mungkin bahagia sebahagia apapun sama lia. kak minho .. sekali lagi terima kasih sudah memberikan warna di kehidupanku selama ini berkat kak minho aku bisa liat dunia yang gak sekejam dulu, kak minho .. aku sakit bukan sakit karena siapapun tapi karena diri ku sendiri aku sakit dan aku selalu sakit setiap malam, aku pikir itu gak lama tapi malah jadi lama banget setelah kakak gak bisa nemenin aku. kak.. aku gak butuh perasaan kakak lagi, kasih aja ke lia seluruhnya karena sampai kapapun juga sekarang aku gak bakal bisa ngerasainnya lagi dari pada kebuang sayang nanti di pungut yang lain, haha kak.. aku sayang kakak sungguh karena kakak benar-benar sangat berarti bagi aku, kakak mengubah hidup aku sejauh ini menjadi lebih baik tapi waktu cepat berlalu aku tau semua akan berubah, kak .. aku tulus sangat tulus aku sayang kakak. selamat tinggal kak :) “

  • surat dari han jisung yang imut -