Saturday Night
lil bit 🔞
felix baru ingat bahwa hari ini hari sabtu, biasanya di pada hari kamis pasti changbin dan ia akan membuat janji untuk acara malam minggu. tapi changbin tidak ada kabar dari kemarin? apa ia masih marah pada felix karena felix di ajak pergi oleh jisung tanpa pamit
“haah... bikin cookies ajalah mungkin kak changbin masih marah ya? aku mau chat juga percuma gak akan di gubris..” lirihnya
dengan perasaan sedih felix melangkahkan kakinya menuju dapur, ia menyiapkan bahan-bahan untuk membuat cookies
“gak usah banyak-banyak.. gak ada yang bakal ngabisin kak abin kan masih marah :(”
dia mulai mencampur bahan-bahan nya
“ih gak semangat aku! dahlah! buang aja”
felix menjadi marah dia kesal karena tak fokus ia memikirkan changbin yang masih marah changbin benar-benar tidak memberinya kabar..
“hikss kangen .. ” felix menangis kembali kekamarnya mengurung dirinya
drrtt drrtt
felix mendapatkan telpon dari – jisung haha
“halo fel”
“hmm kenapa”
“kenapa lo lemes banget”
“mau apa?”
“gue mau jalan sama yang lain lo mau ikut gak? gue jemput sama kak ino, nongkrong doang sih”
“gak”
“tumben banget”
“gue gak enak badan”
“hah? seriusss?”
“udah ji.. gue mau tidur”
“oke oke istirahat yang banyak fel”
selepas dari menerima telepon felix benar-benar tertidur
“felix sakit, udah yok berangkat” kata jisung selepas menelpon felix
“gak mau di jenguk dulu?” tanya minho
“nanti ganggu dia istirahat tadi dia bilang mau tidur.. besok aja kak”
“yaudah yok berangkat”
tak lama pasangan minsung ini tiba di tempat tongkrongan nya
“lho felix gak ikut?” tanya hyunjin
“gak, dia ga enak badan katanya”
“ohh okelah”
tak lama yang lain datang
“oit bin” sapa minho
“oit”
“kemana aja lo dua hari ini kaga keliatan?”
“ck biasa perintah tuan raja”
“wah beda banget calon ceo muda” sindir chan
“kak, felix sakit. gak tau?” kata jisung
“dia gak bilang ke gue”
“samperin gih, malu sama umur marahan mulu” sindir minho
“nanti lah gue nongkrong bentar”
“emangnya kak bin gak kangen kak felix?” tanya jeongin
“kangen kok, sampe mau meninggal”
“ih seriusssss”
drrtt drrtt
terdengar dering telpon dari hp jisung
“halo bunda”
“nak jisung.. felix ada sama kamu gak? ini bunda telpon kok gak angkat-angkat ya”
“felix dirumah bunda, katanya lagi gak enak badan.. jisung lagi nongkrong sama temen mungkin felix tidur”
“masih lama pulangnya nak? bunda khawatir felix rewel kalo sakit”
“bentar lagi jisung kesana bun, nanti jisung beliin bubur sama obat. nanti jisung bilang ke felix kabarin bunda”
“makasih ya nak”
“kan kakak bilang juga apa jenguk dulu felix..” kata minho
“bentar aku telpon felix dulu”
drrtt drrtt
“kenapa sih sung pusing kepala gue!” bentak felix yang menerima panggilan jisung
“liat notif lo anjeng, bunda lo nelpon”
“gue kira lo tadi makanya gak gue angkat”
“felix.. lo sakit apa? biar gue beliin obat bunda lo khawatir”
“gak usah gue gakpapa, nanti gue kabarin bunda. gue mau tidur”
“fel–”
tut.. tut..
“dih bocah malah di matiin” kesal jisung
“kenapa?” tanya changbin
“gue tanya dia sakitnya apa, malah bilang gakpapa nanti bunda nya nelpon lagi ribet banget dah gue”
“yaudah biar gue kesana” final changbin
“nah gitu dong dari tadi, enak nih malem minggu panjang kak”
“otak lo! udah sama kaya minho!”
“apa nyebut-nyebut gue, gue potelin pala dwekki di mobil lo ya” lawan minho
“dah gue pamit”
changbin segera pergi dari sana sebelum kerumah felix ia membeli bubur dan obat terlebih dahulu, sesampainya di rumah Felix untunglah dia punya kunci rumah felix
“fel.. ” panggil changbin
ia berjalan langsung ke kamar
“fel..” nampaknya felix tetap tidak terganggu
changbin menyentuh pipinya felix
“ck siapa sih....” rutuk felix
ia membuka matanya perlahan
“kak abin..”
“nih makan dulu bubur kamu abis itu minum obat”
changbin meninggalkan bubur dan obat nya di atas nakas dan keluar untuk mengambil minum, felix bangun dari tidurnya dan menatap changbin sedih
“kenapa diem makan sana, aku didepan mau nonton, abisin makannya”
felix menahan tangisnya ia tak menyentuh barang itu sedikit pun, dia memilih masuk lagi dalam selimutnya dan tidur saat changbin sudah keluar dari kamar nya
“dateng-dateng bukannya cium cium malah marah! hikss gatau apa kalo aku kangen” keluhnya menangis di dalam selimut
changbin masih asik menonton hingga ia merasa sudah cukup lama ia tinggalkan felix makan, ia beranjak untuk mengecek felix sudah selesai atau belum
“kenapa gak di makan felix!”
felix benar-benar mendadak pusing karena changbin
“bangun kamu, jangan pura-pura tidur. bangun felix!”
felix bangun dengan air mata yang sudah mengalir deras
“kenapa gak dimakan hah?”
“a-aku gak laper.. ” dengan nada yang sedikit tercekat karena menahan tangis
“tapi kamu sakit felix”
“aku gak sakit. aku gak sakit kak kalo kakak cuma mau marah-marah gak usah kesini aku gak butuh.. “
“oke kalo kamu gak butuh!”
changbin mengambil bungkusan yang ada di nakas lalu pergi membuang nya ke dapur, tapi gerakan changbin terhenti ia melihat bahan-bahan cookies yang sering felix gunakan terbuang di tong sampah nya alat-alat yang sering ia gunakan juga masih kotor di wastafel pencuci piring
changbin kembali lagi ke kamar felix, felix menangis tak henti-hentinya
“gak usah nangis”
“mending kakak pulang aku capek, kakak gak pernah kaya gini kalo marah sama aku bilang aku tau aku salah tapi kakak gak pernah gak kasih kabar aku 2 hari ini kakak kemana!! hikss aku gak tau .. hikss aku kangen kak ..”
changbin menghampiri felix dan memeluknya, felix menangis kencang didalam dekapan changbin
“maaf kakak yang salah, harus nya kita jalan-jalan malam ini sambil makan cookies buatan kamu maaf kakak gak kasih kabar kakak ada kerjaan sama papa di perusahaan maaf lix..”
felix hanya menangis, changbin melepas pelukannya dan menangkup wajah felix
chup
“udah jangan nangis lix kakak yang salah disini.. maafin kakak”
felix mengapus air matanya, changbin tiba-tiba menjadi gemas karena hidung felix yang memerah bibirnya yang manyun
“maaf ya.. “
felix mengangguk
“cium!” minta felix
chu
changbin menciumnya di kening
“lagi”
chu
changbin menciumnya di pipi kanannya
chu
changbin menciumnya di pipi kirinya
chu
changbin menciumnya di hidung
chu
changbin menciumnya di bibirnya,
“hmphh”
felix menahan kepala changbin, changbin peka apa mau felix dilumatnya bibir kenyal milik felix
“emhhh”
changbin naik keranjang felix tanpa melepas ciumannya tangannya mulai menjamah tubuh felix
“aahh” desah felix saat changbin melepaskan ciumannya
“aku suka suara itu” kata changbin
felix menjadi malu dan pipinya memerah
“nggh” desah felix tertahan saat changbin menyesap lehernya meninggal kan tanda disana
tangan changbin tak hanya diam dia memasukkan tanganya kedalam baju felix mengelus pinggang naik ke dada felix
“aahh kak gelihh”
“aku suka lix aku suka”
changbin melepaskan baju felix
“sshh ahh kakhh janganhh gelihh”
changbin tak peduli ia terus mengecupi puting pink yang lucu milik felix
dah lah gak sanggup aku :)