cokenma

LATIHAN


karena pelaksanaan SMADA CUP semakin dekat, suna dan teman temannya juga makin sering kumpul kumpul buat 'latihan' padahal mah mau ngebawain lagu apa juga belum ditentuin.

hari ini mereka ngga ngumpul di warungnya pak awin, soalnya pak awin lagi pulang kampung ketemu anaknya.

mari kita doakan pak awin selamat sampai tujuan.

berhubung mereka ngga ada tempat tujuan, akhirnya mereka pun kumpul di rumah teru yang lumayan luas.

kalau kata atsumu, muat buat ruang tunggu coblos.

sesampainya dirumah teru apa mereka latihan?? nggak.

tentu aja yang paling pertama yang harus dilakukan saat nongkrong adalah, makan.

kedua, ngomongin perihal anak sulungnya pak eja sampai perihal utang utang negara.

gitu aja terus sampe akhirnya salah satu yang mungkin otaknya masih waras nyadar.

“we kita kesini kan mau latian ajg,” iwaizumi yang baru selesai memainkan hpnya, duduk dan membenarkan posisinya.

“gaya bener anjir latian, kita kan pro” atsumu tidak mengalihkan pandangannya dari gawai hitam miliknya.

“udah udah anak anakku, hpnya disimpan, ikutin perintah mamah ya nak,” teru datang dari dapur membawa sebotol air minum.

“yaudah mau lagu apa?” eita mengambil gitarnya lalu memetiknya sedikit.

jadi posisi mereka buat lomba ini eita jadi guitarist + main vocal, atsumu pegang kajon, iwa dibagi jadi pegang kajon sama sub vocal, sakusa pegang keyboard terus suna sama teru bassist.

paham nggak gimana? ngga? yaudah.

pelaksanaan lombanya emang makin deket tapi mereka ngga kunjung latihan bener bener, santuy aja katanya.

bukannya nyepelein, cuman pengen sesi latihan jadi nggak terlalu memaksa supaya dapat ramenya.

toh nggak menang pun ngga masalah selama prosesnya dinikmati.

“di sayidan aja mang,” sakusa me-request, segera petikan halus gitar coklat eita mengalun pelan diikuti suara manisnya yang bisa dibilang enak untuk didengar.

'hei coba kawan kau dengar, ku punya cerita tempat biasa aku berbagi rasa suka duka tinggi bersama di gang gelap, di balik ramainya Jogja'

atsumu memperbaiki posisi duduknya menjadi mengambil kajon yang sedari tadi di anggurkan. diketuknya pelan sesuai dengan tempo gitar milik eita agar seirama.

'mari sini berkumpul, kawan, wo-woo dansa, dansa sambil tertawa'

suara berat milik iwaizumi dan sakusa ikut mendayu dayu, suna yang tadinya sibuk bermain mobile legends akhirnya menaruh sedikit fokus dan menyumbang suara.

'bila kau datang dari selatan langsung saja menuju Gondomanan

belok kanan sebelum perempatan teman-teman riang menunggu di Sayidan'

suasana rumah itu terasa ramai, hangat aromanya.

suara mereka yang tadinya masih tidak beraturan dan main main, kini serentak menarik nafas untuk menyanyikan refrain lagunya.

'di Sayidan, di jalanan angkat sekali lagi gelasmu, kawan

di Sayidan, di jalanan tuangkan air kedamaian'

diulangi kembali bagian reff yang baru saja mereka nyanyikan guna mempercepat habisnya lagu.

'di Sayidan, di jalanan angkat sekali lagi gelasmu, kawan

di Sayidan, di jalanan tuangkan air kedamaian tuangkan air, kedamaian'

genjrengan gitar eita pun melambat dan sampai pada akhir. tukar pandang dengan beberapa sahabatnya, seakan punya pikiran yang sama ia petik lagi gitar kesayangannya.

'tetes air mata basahi pipimu di saat kita 'kan berpisah terucapkan janji padamu kasihku takkan kulupakan dirimu

begitu beratnya kau lepas diriku sebut namaku jika kau rindukan aku aku akan datang'

suara mereka satu persatu mulai semakin nyaring mengikuti nada lagu yang mereka nyanyikan.

'ayaahhh dalam hening sepi kurindu untuk menuai padi milik kita tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan anakmu sekarang banyak menanggung beban

serentak mereka mengganti lagu dari mungkinkah milik stinky menjadi lagu titip rindu buat ayah. have i already told you, they have the same brain.

'aku yang lemah tanpamu aku yang rentan karena cinta yang t'lah hilang darimu yang mampu menyanjungku

selama mata terbuka sampai jantung tak berdetak selama itu pun aku mampu untuk mengenangmu darimu, kutemukan hidupku bagiku, kaulah cinta sejati yeahh huuu

meski sedikit tersendat karena tidak direncanakan, pada bait kedua mereka sudah menyesuaikan ketukan dan liriknya yang berganti menjadi samsons – kenangan terindah.

'benar ku mencintaimu tapi tak begini

kau khianati hati ini kau curangi aku

lagu tadi disambung kembali dengan lagu anang hermansyah yang berjudul separuh jiwaku pergi.

akhirnya untuk akhir sore itu mereka habiskan dengan membuat medley lagu random yang kebetulan terbesit di kepala dan kebetulan juga nyambung dengan lagu yang lainnya.


untuk medley lagunya sesuai imajinasi masing masing aja ya karna ini juga lagu random yang kupilih dan menurutku nyambung T^T

NYATA

tw : slight panic attack (?), mild depression/stress, trauma, mention of drugs


terushima yuuji, nama si cowok tengil yang satu itu.

cowok yang gayanya slengekan tapi ngga suka amer, sukanya yakult sama cimory rasa honey.

bukan tanpa alasan cuitan pertamanya ia lontarkan, memang benar adanya, hidup yang ia jalani terasa pahit nyatanya.

mengusap wajahnya kasar mencoba mengalihkan pikirannya, apapun selain keadaan rumahnya saat ini.

menatap hpnya yang kian bergetar karena notifikasi, tidak seperti sepi yang menyayat disekitarnya.

kalau boleh jujur, yuuji capek.

rumah yang selalu sepi, orang tua yang tak kunjung berbasa basi, dan opini opininya yang selalu ditepis tanpa kenal hari.

kepalanya penuh dengan kata kata menyebalkan dan perlakuan keras yang selalu ingin ia leburkan.

'kamu masih kecil, gak perlu tau'

'apasih, kamu mau jadi anak durhaka?'

'jadi anak ngga bisa ngebanggain orang tua dikit?'

'mamah udah ngurus semua keperluan kamu kedepannya, kamu ngikut kemauan mama aja gausah cerewet'

muak, yuuji muak.

'you're seventeen' ujar mereka.

you right, i'm only seventeen

tangannya bergetar membongkar seluruh isi laci mejanya, mencari benda berona warni yang tak kunjung ia temui.

rasanya seluruh sel dalam tubuhnya ikut merambat masuk kedalam kepalanya membuat pikirannya berkecamuk dan telinganya seketika berdengung dan nafasnya mulai tak teratur.

'ting' notifikasi ponselnya membuat layar gawainya hidup, menampilkan chat yang baru saja masuk.

perhatiannya teralihkan,

'rembo 132 pesan tak terbaca'

matanya yang menggelap seketika menampakkan pupilnya lagi, diraihnya persegi panjang elektronik miliknya yang mulai menampilkan pesan beruntun.

nafasnya teratur, sejenak pikiran kacaunya hilang bersama dengan senyum yang perlahan mengembang.

ah, sudah ada cahaya yang menariknya keluar dari gelapnya jiwa yang ia punya.


last background check dari rembo, what i'm trying to tell here adalah tentang mereka si anak tongkrongan yang sama sama rapuh dan punya masalah masing masing layaknya kita remaja sekarang

kita yang sama sama punya masalah tapi kalau udah sama teman, semua yang dipundak juga makin ringan

untuk eita udh ada di awal dimana dia mention kalau dia udah (maaf) tidak mempunyai ayah, aku nggak bikin perpanjangan takut au ini malah makin belibet kesana kemari

i hope you guys understand the message/meaning of the story i made

big hug from pute, ily <3

LANTAS

rt/qrt/like are very appreciated happy reading <3


si gembul jamet kesayangan kita semua lagi berkaca melihat penampilannya di depan cermin, merapihkan sedikit rambutnya serta memasukkan beberapa hal yang ia perlukan pas jalan jalan nanti.

tak lama terdengar suara deru mobil datang disusul ketukan di pintu rumahnya pertanda ada tamu yang datang.

cepat cepat ia turun dari kamarnya di lantai dua lalu membukakan pintu, terlihat sosok seorang sakusa kiyoomi berdiri sambil memainkan hpnya.

“mama lo ada?” tanya yang lebih tinggi, mata legamnya menelusuri pakaian lawan bicaranya hari ini. cukup simple.

“ada tuh di dalem abis ngasi makan icha sama tapasya,” yang ditanya cuma mendongak sambil menatap bingung.

(n.) tapasya nama hamsternya atsumu, icha hamsternya osamu

“TANTE MIYAAA, ANAKNYA OMI PINJEM DULU YAAA,” omi sedikit berteriak lalu menarik tangan atsumu untuk berjalan ke mobil.

samar samar terdengar teriakan balasan dari dalam.

“IYAAA NAK OMI, KALAU ATSUMU NAKAL NANTI TINGGAL AJA DI ZEBRA CROSS, HATI HATI KAMU NYETIRNYA”

atsumu merenggut lucu, yang sebenernya anak itu siapa sih?!

yang nyetir cuma istighfar dalem hati, harus menahan diri.

'anak baik disayang tuhan, bismillah allahuakbar amin' batin kiyoomi bergemuruh, siapa sih yang tahan semobil sama crush gemes lucu gini, bawaannya pengen tak hihhh.

atsumu sama sopirnya, ngga kok becanda.

atsumu sama sakusa sekarang lagi duduk di tempat jajanan pinggir jalan, atsumu pengen cilor katanya.

dua duanya cuma diem kaya batu, yang bergerak jadi malin kundang, becanda lagi. ga lucu ya? yaudah.

si surai keemasan natap jalanan ngeliatin motor, mobil lalu lalang dibawah lampu jalan sambil ngunyah cilor kesekian yang ia beli.

sedangkan si surai gelap cuma ikut ikutan natap jalanan karna ngga ada hal buat peralihan.

pikirannya berkecamuk antara pujaan hati disampingnya, dan perasaan ragu yang makin lama makin mendera.

ga lama yang lebih pendek angkat suara, seakan tau kalau fokus kiyoomi sedari tadi pecah untuk kesekian kalinya.

jam sudah menunjukkan 8 tepat, biasanya jam segini mereka masih nyanyi nyanyi ditemenin kopi di warung pak awin, tapi tidak hari ini.

“omii makasih yaa jajannya hehehe, gue seneng bgt punya temen yang mau gue repotin terus kaya lo”

senyum yang tadinya manis sekarang kiyoomi telan pahitnya, memaksa otot wajahnya agar tidak kentara kecewa, diusaknya surai halus milik si gembul.

“itu namanya sedekah buat fakir tsum,” senyumnya merekah mengabsen gigi gigi rapinya seakan suasana hatinya memang baik baik saja.

“pulang dulu ya, itu nanti jajannya kasih ibu sama adek lo, jangan diabisin sendiri”

“iya omi bawel, comot dikit doang kali”

kaki jenjangnya melangkah ke mobil yang ia parkir di depan kediaman miya, melaju memburu bersamaan dengan perasaannya yang tak kunjung satu.


from atsumu miya point of view

bau semerbak sabun strawberry menyeruak ke kamar si rambut kuning, handuk di bahunya ia abaikan begitu saja, mengambil tempat pada ranjangnya untuk bersandar lalu memejamkan mata beriringan dengan rambut basahnya.

menghela nafas pelan mengingat hari ini dia kembali menelan perasaan oknum sakusa.

hidung memerah disertai bola mata yang kian panas, diusapnya kasar dengan punggung tangan yang baru saja kering permukaannya.

atsumu tau, atsumu sadar, atsumu paham.

atsumu lebih dari mengerti perhatian perhatian sakusa tentang dia, gimana perlakuannya, sifat sifatnya.

orang tolol pun pasti tau kalau perlakuan seorang sakusa kiyoomi ke miya atsumu tuh, beda.

lantas kenapa?

pernah ngga sih kalian berada di fase dimana dijadikan teman aja udah cukup? sering punya perasaan kalau sebenarnya kalian itu ngga akan pernah pantes untuk siapapun?

perasaan dimana sebenernya kalian tuh didn't deserve anything, punya orang yang mau jadi temen aja udah bersyukur banget.

atsumu nggak mau, 'dara'-nya IPA punya perasaan sama orang kayak dia.

dia pantas nerima semua perhatian, dia pantas nerima berlian, dia pantas nerima seseorang yang mampu ngasih dia semua kasih sayang sederas hujan, dan bukan atsumu orang yang sepadan.

ia hela nafasnya sekali lagi, mungkin sesak dadanya sedikit berbelas kasihan.

bangkit dari rebahnya dan menatap langit yang mungkin sedang lelakinya tatap di ujung sabit.

bergegas menepis pikirannya dan melebur bersama rasa yang selalu ia coba kubur.


terungkap lagi bahwa dibalik jamet yang melara, ada rasa didalam sukma

anjaayy, ni au makin hari makin ribet dah, semoga kalian tetep suka baca ya aloyfu

KUNING


sore menjelang malam, ke enam anak lanang yang lebih sering nongki dari pada pulang itu pun hari ini belum absen kumpul kumpul.

“eyo wasap braayy, apa kabs nieh” miya kuning dateng sok asik sambil ngangkat tangan tapi gak ada yang nyambut, kasian :(

“telat mulu lo sule,” omel semi, kaki jenjangnya sudah ia naikkan satu keatas kursi kayu yang sedang ia duduki.

“ya maaf bang,” atsumu mengambil tempat duduk di paling pinggir

“maaf maaf, gomen”

“gomen bang,”

“summernya mana?” sahut teru yang lagi menjelajahi beranda instagram, kali aja ada yang aduhai

“gomen ne summeerrr, mabushii” atsumu otomatis menyanyi dan menarikan lagu dari girlgroup jepang SKE48 yang judulnya ごめんね

jadi tujuan mereka hari ini 'ceritanya' tuh mau latihan buat SMADA CUP, ceritanya ya ceritanya.

“sem, request dong” ujar sakusa yang baru saja selesai menyeruput kopinya, mengambil hpnya dan membuka aplikasi pubg.

“wee tumben nih kawan, boleh lah boleh, lagu apa?” tanya eita sambil mempersiapkan gitar kesayangannya.

“korban janji lah,” pandangannya tak lepas dari hpnya, badan tegap itu mulai menyender pada kursi yang sedang ia duduki dan merilekskan diri

terdengar suara gitar semi mulai dipetik, mengalun alun bersama nada lagu yang akan mereka nyanyikan.

“tanpa welas kowe lunga biyen kae ra ono mesakne aku sitik wae ngaboti tresna anyarmu lalu kau tinggalkan aku tersakiti sendiri di malam itu”

suara halus eita diiringi lantunan gitar akoustik miliknya menambah kesan galau disekitar mereka, yang lain cuma mengangguk ngangguk menikmati lagu yang dinyanyikan dua teman mereka.

“kowe lunga pas aku sayang-sayange tanpa pamit kowe ngadoh ngono wae aku ra ngerti salahku dan kau campakkan diriku bersanding dengan kekasih barumu”

pita suara kiyoomi yang terdengar manis ikut menyanyikan lagu yang tadi ia request, game yang tadi ia mainkan di handphone sudah ia tutup.

sedangkan iwaizumi sibuk membuat postingan cerita baru untuk instagramnya, mengingat sangat jarang sekali temannya yang satu ini terlihat patah hati.

“walah bang, siapa sih yang nyakitin” terushima angkat suara sambil menepuk pelan pundak kiyoomi.

“galau bray, utahime malah dijodoh jodohin sama gojo, padahal kan gue yang naksir,” jawabnya sambil tertawa renyah.

“yee gua kira elu doang yang paling bisa dipercaya kalau elu waras disini,” suna mengomel pelan dengan kue risol yang baru saja ia kunyah di dalam mulut.

sakusa cuma ngerespon dengan kekehan kecil, terus ngambil korek.


pov sakusa kiyoomi

punya gebetan lolot yang kerjaannya ngalus mulu, gimana rasanya? ngeselin tp gemes, gabisa marah soalnya doi lucu.

itu yang gue rasain terhadap miya atsumu, iya miya atsumu.

si kuning tengil gembul yang kerjaannya ngalus sana sini. udah gak jelas, mageran, cerewet.

orangnya lagi didepan gue, nyemilin sari roti yang baru aja dia beli di mang awin, lucu banget tuhan.

emang ya kalo udah bucin tuh tiba tiba suka goblok, padahal doi makan sari roti doang, coklatnya belepotan, tapi pengen banget gue gigit.

kalo penasaran, iya gue lagi galauin oknum atsumu miya.

padahal sebenernya anak anak rembo notis kalo gue naksir sama si kuning tengil ini.

gue antar jemput tiap hari, ditemenin kemana mana, jajanin ini itu, perhatian ini itu, tapi orangnya lolot banget males lah.

gue gatau lagi harus ngalus gimana supaya doi paham, masa terang terangan gue malem malem berdiri di bawah jendela kamarnya sambil genjreng genjreng kaya jamet?

malu lah boy.

kalo boleh jujur gue pesimis, doi naksir shoyo cakep lucu gitu, beda jauh ama gua yang badannya menjulang + ga ada imut imutnya.

tapi emang sih shoyo lucu, gue juga naksir dikit.

dikit doang tapi.

ga kaya bucinnya gue ke oknum M.A

mungkin sebenernya iwa udah greget gua curhatin perihal atsumu mulu, tapi atsumunya goblok.

gimana ya, namanya juga suka.


ya inti dari chapter ini adalah, dibalik tampang yang gagah ada bucin yang membuncah.

orang yang dibucinin sekarang sibuk request lagu via vallen sambil ngetiktok. mari kita doakan semoga kisah cinta omi nggak bertepuk sebelah tangan ya :))

LACUNA > (n.) a blank space, a missing part

LACUNA < (n.) a blank space, a missing part

KERETA DI JOGJA

warning, agak panjang dikit. happy reading <33


suara deru beberapa motor dan satu mobil terdengar dari ujung jalan, malam udah kelihatan semakin gelap tapi warung pinggiran jalan itu malah terdengar makin ramai dengan datangnya 6 remaja kurang gizi. ngga, becanda kok :)

“mang kopi kayak biasa ya, sampoerna satu, marlboro satu sama surya 16” atsumu mendatangi tukang warung yang biasa mereka panggil mang awin.

tempat ini sebenarnya terlalu sepi untuk dikatakan tempat nongkrong, cuma karna mereka tipe remaja yang tidak menyeruput vanilla latte seperti di cafe fancy, tempat seperti ini cukup nyaman.

ajaibnya jam segini warung kopi itu masih buka

suara gitar akoustik milik semi mulai terdengar tanda tanda jam overthinking dimulai.

“jadi gimana nanti buat smada cup nya, gue udh blng fix ke daichi,” semi ngomong sambil nyetel ulang gitar kesayangannya.

“siapa yang bisa main musik selain eita?” si surai hitam legam dengan dua tahi lalat di atas alisnya, sakusa kiyoomi bertanya sembari mengapit setangkai marlboro black di bibir yang baru mau ia hidupkan.

“gue bisa,” pisang goreng yang baru saja datang dicomot oleh pemilik suara. ngga jadi ngamer, makan pisang aja.

“nipu lu,” teru ngambil sebungkus jajanan dari toko yang punya warung.

“anjingla, jan liat gua begini” suna protes karena bakatnya yang (dia bilang) terpendam diremehkan.

“kalo kata pepatah mah ya, jangan menilai tupai dari pohonnya,”

“lu baca pepatah dari mane gua tanya,” semi ingin sekali mengetuk jidat suna itu sekali saja, memeriksa apakah di dalam sana ada penghuni atau tidak.

“teu ngarti aing klo masalah instrumen gtu, boleh jadi figuran aja gak? tukang tari ular gitu” atsumu menggerutu karna dia benar benar tidak bisa main alat musik.

“nanti suna jadi ular kobra” omi menyahut.

“itu ey, si iwa kan bisa main gitar juga, ya kan kang?” teru menyenggol tangan iwa yang sedari tadi diam sambil menonton fancam jihyo.

“alah tuwais mulu sia mah,”

“bisa anying bisa, akang iwa bisa segalanya, multifungsi” iwa menyahut sambil mematikan hpnya dan menyeruput kopi yang baru disuguhkan.

“kang ga bosen apa tuwais tuwais terus,” tanya suna sambil mengambil jajanan yang ada ditangan teru.

“ga lah atuh, orang mantan kesayangannya yang ngenalin dia ke twice” sahut kiyoomi sambil sesekali ikut mencomot jajanan milik teru.

“tapi kalo samu yang joget joget begini gue rela da beli album ama tetek bengeknya,” suna mengangguk angguk pelan sambil menatap layar hpnya yang menampilkan video editan fans milik jihyo.

sebenernya awal iwa mulai jadi once tuh kapan sih? kalian penasaran nggak? ngga ya, yaudah wkwkw

oke jadi gini


sore itu harinya mendung, halte bus lumayan lenggang walaupun udah jam jam pulang kerja. iwa disitu, nungguin bus sore buat pulang karna motor kesayangannya lagi masuk bengkel buat ganti oli.

ada satu cowok yang perawakannya lebih tinggi, tapi kelihatan lebih kecil dari dia yang duduk ngga jauh dari tempat dia duduk.

surai coklatnya, bulu mata lentiknya, serta earphone yang menyumpal telinga cantiknya. bersenandung sambil tersenyum menatap hujan yang makin deras.

aneh, pikirnya. pertemuan singkat tanpa ada drama drama ala cerita cerita romantis diluar sana.

siapa yang tau kalo pertemuan dengan si cantik dibawah halte bus kala itu malah menuai pertemuan pertemuan nggak sengaja yang lebih sering.

sampai akhirnya mereka dekat, sampai akhirnya mereka saling mengenal satu sama lain.

saat itu, yang namanya iwaizumi hajime masih anak tengil yang baru lulus smp, baru keluar dari cangkang dan baru kenal cinta cintaan.

si cantik yang dia temuin di halte bus waktu itu berbeda jauh dari sifat miliknya, dia narsis, jahil, bawel, dan sangat ekspresif, sedangkan iwaizumi cuma laki laki pendiam yang diam diam suka gemes sama godzilla.

beberapa lama setelah mereka bertemu, mereka kembali bercerita pasal awal pertemuan di halte lama dekat simpang tiga.

iwaizumi baru tau, kalau lagu yang saat itu dia dengarkan adalah lagu favoritenya dari sebuah group korea, namanya twice.

iwaizumi suka bagaimana tooru menceritakan tentang idolanya, iwaizumi suka bagaimana senyumnya merekah kala membicarakan kecantikan idolanya.

setiap bertemu, tooru akan selalu berbicara perihal info baru dari idolanya kepada si manik hitam, dari memperkenalkan orang orangnya, lagu lagunya dan lain sebagainya.

tooru bercerita, dan iwaizumi sebagai pendengarnya.

iwaizumi akui, memang idolanya si cantik ini benar menawan, tapi tidak ada alasan lain ia mendengarkan selain untuk senyum hangat dan binar mata senang tersebut.

lama kelamaan pun ia terbiasa, sampai pada titik dimana si puja tak lagi bisa bercerita.

“iwa, tooru mau bilang makasih selama ini udah dengerin cerita cerita tooru, bawelnya tooru, cerita cerita tooru tentang mina maupun twice,” helaan nafasnya terdengar berat, namun masih kalah dengan deru kereta melaju dari hulu.

“kalo boleh jujur tooru seneeeeengg banget bisa kenal sama iwa, tooru juga pengen bisa disini bareng iwa, bareng bareng dengerin lagu twice di gerobak kang aji kaya waktu itu lagi,” kekeh kecil dari mulutnya keluar, diraihnya tangan lawan bicaranya yang sedari tadi diam.

“tooru juga sayang kok sama iwa, tapi kalau masalah hubungan jarak jauh maaf tooru nggak bisa. nanti kalau tooru balik dari jogja, tooru bakal kabarin iwa itupun kalau iwa masih punya perasaan yang sama,”

si rambut yang lebih pendek cuma meneguk ludah kasar, ah pahit. diraihnya balik tangan lembut itu lalu dikecup pelan pada punggung tangannya.

“iya gapapa cantik, aku ngerti kok. kamu jangan sedih sedih ya? masih bisa kontekan lewat hp kan?” dielusnya surai coklat milik oikawa lalu dicium sayang pada pucuknya.

“kamu jangan lama lama perginya, nanti teh mina aku ambil,” tangan kasarnya mencubit pelan pipi gembil itu sambil terkekeh.

dipeluknya hangat tubuh si cantik sembari mengusap kelopak lembab yang agak membengkak itu, diciumnya sekali lagi sebagai salam perpisahan.

dan dengan itu, cinta pertamanya di masa SMA pun berakhir begitu saja.


“we tiktokan hayu,” suna menyetel aplikasi bernama tiktok dari hpnya yang mengeluarkan musik samar samar sambil berjoget mengikuti gaya yang ia lihat di video.

“cicing hela anying, abdi lagi nostalgia” iwaizumi memprotes suara musik dari hp suna yang mengganggu momen galaunya

( diem dulu anying, gue lagi nostalgia )

ya, mari kita tetapkan aja genre au ini sebagai slice of life, jangan ditambah angst.

SMADA CUP


“eett pagi sayang,” suara tengil itu sampe di telinga shoyo di pagi yang cerah ini, mau marah rasanya.

siapa lagi kalo bukan simanis manja terushima yuuji, dari belakang keliatan ada sakusa jalan santuy sambil main hp, disusul lambe turah yang lari lari.

“OMIOMI TEGANYA DIRIMU MENINGGALKAN DIRIKU DI ABANG TUKANG CIMOL,” nah kan ribut.

“lagian lu ngapain jajan cimol pagi pagi ajg, ga baek buat tenggorokan barudak euy makanya sasakali urang teh dengerin,” omel si rambut bergelombang, jari jari tangannya yang panjang itu dipake buat ngegetok kepala suna pelan.

yang digetok cuma cengengesan, baru nyadar kalau ada si bidadara kelas IPS ikut jalan di deket mereka

“eleuh eleuh si gelis udah cakep aja pagi pagi,” doi naik turunin alisnya sambil masang muka centil ke shoyo.

cakep sih, tapi kok ngeselin ya. belum aja dikepret sama pawangnya


lonceng otomatis sekolah udah berbunyi, nandain jam pelajaran pertama hari itu udah selesai. siswa siswi berhamburan keluar kelas, ada yang ke lapangan, ada yang kekantin, ada yang ke kamar mandi, dan lain lain.

rembo sekawanan udah pada jalan beriringan kaya ondel ondel buat kekantin, bespren katanya jadi harus barengan.

“bakso kayak biasa kan?” tanya si surai platinum sambil ngerogoh uang di saku baju sekolahnya.

“sama cimol ya ta, sebungkus” sahut suna, tau deh ni orang ngidam cimol apa gimana.

ngga butuh waktu lama eita udah duduk lagi di meja yang temen temennya tempatin tadi buat ikut nunggu pesenan makanan.

“we denger denger bentar lagi mau ada smada cup,” ucap teru mulai pembicaraan, atsumu cuma niup niupin es tehnya sampe blubuk blubuk sambil dengerin.

“jorok ai sia” tangannya ditabok sama omi supaya berhenti mainin es teh yang baru diminum seperempat itu.

“lu pada gamau ikut gitu, bentar lagi kita mau lulus bosen juga ngga ngapa ngapain” sahut iwa sambil ngescroll teaser twice yang baru keluar di ig. yeah, ga once ga lakik.

“mau ikut ngapain emang kita? barongsai?” pentol kecil punya teru dicomot sama suna, nda sopan :'(

“ada lomba nyanyi gitu boy, bisa kelompokan. ga menang mah gapapa asal ada kenangannya, AHAAYY” atsumu ngomong sambil ngaduk kuah bakso yang barusan dia tambahin saos sama kecap.

yang lain cuman mangut mangut sambil ngegumam 'sabi' gaenak juga ngomong mulu kalo mulutnya penuh bakso.

“eh btw euy kmrn gue ketemu neng oyos di deket gramed, beuhh aduhai cakepnya,” selesai makan duluan, teru ngelap bibirnya pake tissue kantin.

oyos = shoyo ( nama samaran ) biar orangnya gatau kalo lagi diomongin

“neng oyos kalah udah kalo sama orang yang gue temuin kemaren pas nganter sikuning, rambutnya abu terus mukanya tembem gemes gitu” sahut suna.

“itu adek gue ajg,” atsumu ngelempar tissue ke muka beler suna yang kepedesan.

“dah dah bayar dulu, ngimpi mulu bocah” iwa beranjak buat bayar baksonya, agak ngga sadar diri ya oknum once yang satu ini.

hari hari sekolah berjalan kayak biasanya, belajar – bengong – main basket/futsal pas jam istirahat – dimarahin – bengong lagi.

pembicaraan tentang smada cup tadi pun hilang dari fikiran mereka.


maaf agak pendek + ga jelas, karna lebih sering nulis oneshoot, aku jdi kaku nulis yang bersambung gini.

i hope you guys enjoy this, see u next update !! <3

29. — taaruf

nggak terasa bulan ramadhan yang mereka jalani sudah masuk hari akhir, lebaran sudah didepan mata.

yang berarti, kegiatan remaja masjid selama bulan ramadhan juga berhenti, banyak hal yang terjadi selama satu bulan penuh di masjid.

mulai dari hinata yang mau adzan malah baca doa berbuka, kageyama yang sujud pas jamaah lagi qunut, noya yang kena selepet daichi pake sendal eiger, akun twitter mereka yang tiba – tiba viral dan masih banyak lagi.

walaupun banyak banget kejadian kejadian ga terduga dan halangan halangan kecil selama kegiatan mereka, daichi bersyukur gak ada kesalahan fatal selama kegiatan.

“yak assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh” ucap pak lurah, ceritanya mereka lagi di pekarangan masjid habis sholat ied berjamaah, di pekarangan masjid udah disediakan prasmanan dan tempat duduk untuk para jamaah yang ada di sana.

keliatan pak lurah jenggot tipisnya udah dicukur, walau sebenernya ngga dicukur pun doi masih tetep hot, oke lanjut.

“alhamdulilah yo selama sebulan ini kegiatan di masjid selalu aktif, bapak mau ngucapin terima kasih buat anak anak yang tahun ini jadi remaja masjid karna berkat kalian kita bisa mengadakan macam macam kegiatan.

semoga sebulan yang kita jalani kemarin membawa berkah untuk kita semua,” ucap si bapak dengan logat jawa timurnya yang lumayan kental.

“bapak sekalian mau ngumumkan perihal taarufnya si teteh,” semua remaja masjid disitu langsung melotot, ini si teteh gaada kabar burung punya pacar gapernah keliatan sama cowo tiba tiba taaruf aja.

“calonnya insyaallah imam yang baik, nak tanaka jaga teteh baik baik yo,” sambungnya lagi.

para anak remas yang tadinya melotot sekarang matanya udah hampir keluar, apa katanya? tanaka? taaruf?? sama??? teteh????

mereka serempak nengok ke tanaka di pojokan yang masang muka pura pura gatau, wah minta ditakol.

“wes sekian dari bapak, silahkan nikmati hidangannya. mohon maaf lahir dan batin jika bapak ada salah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,”

dengan ditutupnya pidato singkat dari pak lurah, anak anak remas langsung nyerbu tanaka dengan segala macam pertanyaan.

“apa maksutnya nih bro gue ditinggal”

“lu pake pelet apa ha”

“HIKS ANAK PAPAH UDAH GEDE”

“PUPUS HARAPAN ABANG DEKK, ADEK UDAH DIPINANG ORANG”

“MAS TANAKA TEGANYA KAMU BERSELINGKUH DARIKU”

kan cocote...

tanaka cuman ketawa ketiwi ngeliat temen temennya pada sinting semua.

“sorry ya bro semua, gue yang dapetin hati teteh”

sorakan ngejek mereka nyaring bgt ampe jamaah yang lain pada ngelirik.

“hush cangkemnya lho, dah yg penting teh kiyo bahagia” tegur ennoshita.

pagi itu dimulai dengan canda tawa dan hangatnya suasana hari raya.

udah gak perlu lagi siang siang ngeluh haus dan lapar. tapi dengan begitu, berakhir juga bulan suci penuh rahmat yang tiap tahunnya ditunggu tunggu para muslim dan muslimah.

“makasih selama sebulan ini kalian udah aktif jadi remaja masjid, tanpa lo pada sebagai anggota gue juga gabisa apa apa. happy eid mubarak mohon maaf lahir batin” ujar si ketua.

mereka pun bergantian bermaaf maafan dan saling berbagi cerita, dan hari ini juga kegiatan remaja masjid sudah resmi berakhir.

23. — rencana

sesuai perjanjian mereka pun solat berjamaah dulu di masjid, baru setelah selesai solat mereka kumpul di depan masjid.

“ini mau jalan kaki aja atau pake motor?” tanya tsuki yang lagi ngelipet sarungnya, doi pake baju koko putih yang bagian tangannya dilipet terus celana levis polos + sendal kulit warna coklat gelap, beuh kurang ganteng apa.

“pake motor aja, mager” ucap kageyama, nah kalo mas yang ini pake baju koko warna biru dongker + celana hitam, di tangannya bertengger jam tangan T5 yang kulit warna coklat tua.

yang lain silahkan visualisasikan seliar liarnya.

tanaka udah siap diatas achonk kesayangan, iya namanya achonk pake nk biar 4l4y.

segerombolan akhi akhi itupun akhirnya pergi menuju warung yang suga rekomendasikan. alhamdulilah pas disana orangnya ngga terlalu ramai yang artinya mereka ngga harus nunggu lama.

karena mereka berdua belas jadilah mereka duduk di dua meja terpisah, mereka lebih milih tempat duduk lesehan dibanding tempat duduk yang ada kursinya, biar lebih leluasa katanya.

“bah baru tau anjir di deket komplek ada tempat ginian,” ujar kinoshita yang duduk habis naruh helmnya di motor.

“tempat rekomendasi aa gapernah gagal,” suga ngebusungin dadanya sombong, duh pengen nabok jadinya.

yang lain sibuk ngeliat menu mau mesan buat makanan mereka, berdoa supaya ngga nunggu lama soalnya laper bosht.

“udah semua itu aja?” tanya daichi, yang lain ngangguk sebagai jawaban.

“panggilin orangnya dong,”

“nelayan,” panggil noya sambil ngelambai lambai.

“pelayan sayang”

“oh iya salah, pelayan” panggilnya lagi.

setelah pelayannya datang, paketu pun memesan semua makanan yang tadi mereka rundingkan.

gak butuh waktu lama buat nunggu setelah mesan, makanan mereka pun dateng.

alhamdulilah puasa hari ini lancar seperti puasa puasa di hari lain.