(🐴1️⃣) samaichi;

Yamada Ichiro tidak tahu apa yang dipikirkannya kala itu.

Dia tidak paham mengapa ia mengiyakan ajakan Aohitsugi Samatoki untuk berkencan.

Masih segar dalam memorinya ucapan Samatoki. Mereka tengah berada di pelabuhan Yokohama; Samatoki bersender sembari menyesap sebatang rokok, sedangkan Ichiro hanya menyaksikan matahari terbenam di ufuk barat.

“Ichiro. Kencan, yuk.”

Ujar Samatoki seraya mengembuskan asap rokoknya. Nada bicaranya datar dan iris merah menyalanya menatap lurus entah ke mana. Tatapannya kosong.

“Boleh.”

Jawaban Ichiro tak kalah datarnya. Hambar. Meskipun begitu, dia tak dapat memungkiri hatinya yang berdesir tatkala mendengar ucapan bagai mantra itu keluar dari bibir Samatoki.

.

Ciuman pertamanya terasa panas namun dingin di saat yang bersamaan.

Ketika Samatoki menempelkan bibirnya pada bibir Ichiro, rasanya seperti kembang api meledak dalam dirinya. Lidahnya mengecap pahitnya Samatoki, namun Samatoki tidak dapat mengecap asinnya Ichiro.

Ciuman mereka cukup intens. Kedua lidah saling beradu, memperebutkan dominasi, berujung Ichiro membiarkan Samatoki menguasainya. Ichiro pun menarik tengkuk Samatoki untuk memperdalam ciuman.

Panas.

Ciuman Samatoki membuatnya meleleh.

Akan tetapi, ketika netra merah menyalangnya bersirobok dengan dwiwarna miliknya untuk sesaat, membuatnya terhenyak. Tatapan si yakuza boleh terlihat bak ingin menerkam mangsa, namun mangsa itu bukanlah dirinya.

Dia hanyalah pengganti.

Maka, ketika mereka berhubungan intim dan yang lolos dari bibir Samatoki bukanlah namanya melainkan nama orang lain, Ichiro hanya bisa tersenyum pahit.

Pada akhirnya, Samatoki tidak akan pernah melihatnya sebagai sosok Yamada Ichiro. Ichiro kekasih Samatoki hanyalah frasa belaka. Bak manekin yang hanya bergerak sesuai kemauan pemiliknya, Ichiro tak kuasa untuk melakukan apa-apa.

Karena sesungguhnya, Ichiro hanyalah remaja yang bodoh dan naif lantaran beranggapan mungkin suatu saat nanti Samatoki akan melihat dirinya.

#samaichi