at least, we've tried

We better off this relationship end.” Ujar perempuan itu. Ia juga menyodorkan sebuah undangan pada Mingi. “I'm going married.

Mingi bergeming. Mingi menatap kaku undangan yang mencetak jelas nama perempuannya bersandingkan dengan nama yang dia kenal betul. Jeong Yunho.

It's happening…” gumam Mingi yang mampu di dengar perempuan itu.

I've no choice. I'm sorry, Mingi. I'm really sorry for breaking your heart. That the least thing i want to.

Mingi menatap perempuan di hadapannya yang kini memerah karena menahan tangis. Mingi segera mengusap airmata yang jatuh ke pipi perempuan itu. “Don't cry. It's not your fault.

I'm sorry…

It's fine. At least we've tried.” Mingi menggenggam tangan yang selama ini selalu ia genggam. “Kita berdua sama-sama tau. Cepat atau lambat hal ini akan terjadi. Bukan salahmu, oke?”

Mingi menarik perempuan itu ke dalam pelukan. Ia mencoba untuk tidak menangis tapi sayangnya ia tidak bisa. Di pelukan Mingi, ia menangis. Mingi mengusap punggung perempuan yang pernah menjadi miliknya.

Mingi melepas pelukannya. Ia mensejajarkan wajahnya dengan perempuan itu. “It's time to farewell. I'm lucky to have you for all this time. Be happy with Yunho for me, will you?

I will.”

Lalu Mingi memeluknya sekali lagi sebelum ia pergi. Mingi bertemu dengan Yunho saat hendak pergi dari cafe. Raut wajah Yunho langsung berubah saat bertemu dengan Mingi.

“Mingi.”

“Oit! Mau jemput dia?”

Yunho makin tidak enak hati saat Mingi menyebutkan nama perempuan yang selama ini menjadi milik Mingi. “Gi, sorry…”

“Apaan sih lo pake acara minta maaf segala.”

“Harusnya gue nolak perjodohan ini dan biarin lo sama dia- ”

It's okay, Yun. Gue sama dia tau ini bakalan terjadi dan kita berdua udah tau konsekuensi ini sejak awal. Jadi berhenti minta maaf, oke?”

Yunho menatap sahabatnya. Ia bisa melihat jelas kalau Mingi terluka. Tapi dia juga gak bisa berbuat apa-apa karena sejak awal perempuan itu memang untuknya.

Take care of her. Instead of apologizing to me, you should make her happy for me.

Will do.

Mingi menepuk pundak Yunho sebelum pergi. Yunho menatap kepergian Mingi begitu pula perempuan itu yang menatap kedua laki-laki itu dari dalam cafe sedari tadi. Mingi kini sudah tidak bisa mengklaim perempuan itu sebagai miliknya. Karena sejak awal, perempuan itu memang untuk milik Yunho.