01.

Jasmine memulai rutinitasnya seperti biasa. Ia akan mandi terlebih dahulu sebelum mulai beribadah. Tapi sebelum mandi, ia membangunkan laki-laki yang tidur disebelahnya itu.

“Yang, bangun. Subuhnya nanti kelewat.”

Laki-laki yang tadi ia bangunin cuma menggeliat dan melanjutkan tidurnya lagi. Jasmine cuma menggeleng. Suaminya ini emang paling susah dibangunin pagi. Dan dia tau itu salah satu dari sekian resiko yang diambil saat memilih menikahi Jeong Yunho bertahun lalu. Dia memilih untuk mandi dan bakal bangunin Yunho setelah mandi.

Setelah keluar kamar mandi, Jasmine kaget pas ngeliat Yunho yang udah bangun. Tumben banget Yunho langsung bangun setelah ia bangunin sekali tadi. Biasanya butuh waktu dan sampai Jasmine kesel.

“Kamu gak bawa baju ke kamar mandi?” Tanya Yunho saat melihat Jasmine yang keluar dari kamar mandi cuma handukan.

“Aku kira kamu masih tidur jadinya aku gak bawa baju.”

Yunho beranjak dari kasur dan menghampiri Jasmine. Jasmine yang peka sama apa yang akan terjadi selanjutnya buru-buru mencegah suaminya itu. “Sholat dulu! Nanti keburu waktunya abis.”

“Dikit aja.” Yunho mulai mencium Jasmine. Jasmine menahan tangan Yunho yang mulai mengerayangi tubuhnya. Ia juga melepaskan ciuman Yunho saat mulai kehabisan nafas.

“Udah. Nanti Subuhnya kelewat.”

Yunho berdecak tapi langsung masuk kamar mandi. Jasmine segera pake baju dan menata sajadah untuk dia dan Yunho beribadah. Selang 10 menit, Yunho keluar kamar mandi dan mereka segera menunaikan ibadah.

Setelah melipat sajadah dan mukena, Jasmine di tarik Yunho ke kasur. Jasmine udah mau ngomel aja tapi sebelum Yunho menciumnya, dia berbisik. “Gak boleh marah. Nyenengin suami dapet pahala. Lagian salah sendiri keluar andukan gitu, gak tau apa aku kangen banget sama kamu?”

Jasmine akhirnya pasrah dan membiarkan Yunho melakukan hal yang dia ingin lakukan.


Sekitar jam 8, Jasmine keluar kamar buat bikin sarapan dan mengerjakan pekerjaan rumah, meninggalkan Yunho yang jatuh tertidur pulas setelah aktifitas pagi tadi.

Sampai jam setengah 12, Yunho masih terlelap. Jasmine yang udah janji mau pergi sama Sunwoo pun membangunkan Yunho, izin mau pergi.

“Yang...” Jasmine mengusap pelan Yunho.

“Hm?”

“Aku mau pergi sama Sunwoo ya. Itu udah aku masak di dapur buat makan siang kamu.”

Yunho membuka matanya sebelah. “Kamu mau kemana?”

“Ke rumahnya Mas Jonghyun. Sore udah pulang kok.”

Yunho menggeliat sebentar. “Mau bawa mobilku?”

“Aku dijemput Sunwoo.”

“Yaudah hati-hati. Telpon aku ya kalo mau minta di jemput.”

“Iya.” Jasmine mengecup pipi Yunho dan lalu berjalan keluar kamar.

Sunwoo menelepon Jasmine tepat Jasmine keluar kamar. Katanya dia udah didepan dan males turun jadinya Jasmine segera keluar rumah.

Jasmine tetap rutin ketemu saudara-saudaranya biarpun dia udah menikah sama Yunho selama hampir 3 tahun. Sunwoo—si bungsu—juga rajin banget main ke rumahnya Jasmine dan Yunho.

Kali ini mereka ketemuan di rumahnya Jonghyun. Tadinya mereka berencana untuk makan di luar tapi Aletta—anak bungsu Jonghyun—sakit dan gak mau ditinggal sama ayahnya, jadinya adik-adiknya Jonghyun yang ngalah dan berkunjung ke rumahnya.

Sebenernya Jasmine tuh paling males ke rumah Jonghyun karena Nayoung—kakak iparnya, istri Jonghyun—yang mulutnya kadang suka gak di filter alias julid banget. Jasmine mewajarkan aja karena emang itu ya udah bawaannya begitu. Lagian Nayoung tuh baik banget terus cantik banget cuma minusnya mulutnya aja sih yang terlalu julid itu.

Sampe rumah Jonghyun, Jasmine dan Sunwoo di sambut sama Alec—anak pertama Jonghyun.

“Mamine! Nunu!”

“Hey boy.” Alec berlari menghampiri Jasmine dan Sunwoo.

Jasmine mengusap kepala Alec. Sunwoo langsung menggendong Alec dan membawa bocah 5 tahun itu masuk ke dalam rumah.

Di ruang keluarga udah ada Younghoon dan Minkyung—istri Younghoon—yang lagi ngobrol sama Jonghyun. Aletta yang sedang sakit itu sedang tertidur dipangkuan ayahnya.

“Adek dari tadi nangis terus.” Ujar Alec tiba-tiba.

Sunwoo yang menggendong Alec pun menanggapi keponakannya itu. “Adek kan lagi sakit makanya nangis terus. Alec jangan ikutan nangis ya biar Ayah sama Mama gak pusing.”

Jasmine, Younghoon, Jonghyun dan Minkyung yang mendengar percakapan Sunwoo dan Alec pun terkekeh. Jasmine bergabung dengan Minkyung. Sunwoo duduk dekat Younghoon.

“Berapa bulan deh, Kak? Kok kayaknya Kak Minkyung gak keliatan gemukan deh.” Jasmine mengusap perut Minkyung.

“Jalan 4 bulan. Ini udah naik 8 kg tau.”

“Tapi beneran gak keliatan gemukan.”

“Dia gak gemukan kan, Min? Ngeyel banget dibilanginnya. Masa gue bilang gak gemukan terus dia bilang gue boong katanya.” Sahut Younghoon.

Jasmine terkekeh. “Yaudah sih kan mananya juga bumil gak boleh kesel sama Kak Minkyung.”

“Yunho kenapa gak ngikut?” Tanya Jonghyun ke Jasmine.

“Dia baru pulang dinas semalem, Mas.”

“Laki lo suruh bikin firma aja sih sama gue.” Celetuk Younghoon. “Gue dari kemarin mau nyari partner buat bikin firma terus keinget si Yunho arsitek juga.”

“Ngikut dong. Bosen gue kerja sama orang mulu.” Sahut Sunwoo.

“Ya ngomonglah sama orangnya. Tapi jangan sekarang, masih tidur kayaknya dia.”

Younghoon mengerutkan dahinya. “Jam segini masih tidur tuh gimana ceritanya.”

“Biasa. Abis kangen-kangenan sama gue.”

Semuanya langsung paham sama apa yang Jasmine omongin pun ketawa. Gak lama, Nayoung dateng.

“Ayah, si Adek ditaro di kamar aja. Nanti jam 1 bangunin buat makan sama minum obat.” Nayoung menatap Alec. “Kakak makan siang yuk.”

“Aku mam sama Nunu boleh gak?”

“Boleh tapi makan sendiri ya gak boleh minta disuapin sama Nunu.”

Alec dan Sunwoo mengikuti Nayoung ke ruang makan. Jonghyun yang baru kembali meniduri Aletta di kamar pun ngajakin adik-adiknya untuk makan siang.

Jasmine tersenyum kecil saat melihat Younghoon membantu Minkyung untuk berdiri. Ada sedikit rasa tercubit hatinya saat melihat itu. 2 tahun usia pernikahannya dengan Yunho dan mereka belum juga diberi anak. Tapi Jasmine gak mau terlalu memusingkan hal tersebut. Anak mungkin belum rejekinya dan Yunho.

Jasmine duduk disebelah Sunwoo. Saat melihat Nayoung menyiapkan makanan, Jasmine langsung bergerak untuk membantu Nayoung. Minkyung yang mau ikut membantu langsung dicegah Nayoung.

“Ih Minkyung gak usah. Udah duduk aja sana.”

“Tapi mau bantuin, Mbak.”

“Lagi hamil gak boleh capek-capek. Udah duduk aja, ini udah dibantuin sama Jasmine kok.”

Jasmine meletakkan nasi diatas meja makan. “Iya, Kak Minkyung duduk manis aja. Biar aku aja yang bantuin.”

Minkyung kembali duduk di kursinya dan membiarkan Jasmine dan Nayoung menyelesaikan pekerjaan mereka. Suasana makan siang hari ini berjalan seperti biasanya. Mereka mengobrol banyak hal ini dan itu termasuk acara 4 bulanan Minkyung.

“4 bulanan jadi kapan, Kyung?” Tanya Nayoung.

“Minggu depan, Mbak. Aku bingung juga sih mau pengajian di rumah Mama apa di rumahku. Soalnya kalo di rumahku, Younghoon besok ada dinas ke Bali sampe Kamis.”

“Kan aku bilang dari kemarin buat di rumah aja. Nanti bisa minta bantuin Sunwoo sama Jasmine.”

Jasmine dan Sunwoo mengangguk. “Iya, Kak. Di rumah aja. Kalo di rumah Mama takutnya kejauhan nanti malah Kakak jadi kecapean.”

“Tuh udah ya jadi di rumah aja. Jasmine sama Sunwoo mau bantuin.” Ujar Younghoon yang disetujui Minkyung.

“Mine kapan mau nyusul? Kamu sama Yunho udah 2 tahun nikah masa gak hamil-hamil.” Celetuk Nayoung.

Semuanya mendadak canggung setelah perkataan yang dilontarkan Nayoung. Jasmine yang mendapatkan pertanyaan tersebut cuma bisa senyum kaku. Dia udah bakalan mengira pertanyaan itu akan dilontarkan oleh Nayoung setelah dia melihat Minkyung datang hari ini.

“Ini udah usaha kok, Mbak. Masih belom rejeki aja nih. Kayaknya masih disuruh pacaran dulu sama Yunho hehehe.”

“Udah ke dokter? Harusnya kemarin medical check up pranikah dulu biar gak kejadian kayak gini.”

“Belum sempet check up soalnya kita berdua masih sibuk kerja.”

Sunwoo yang ngeliat Jasmine lagi-lagi kena mulut julidnya Nayoung cuma bisa mengusap lengan Jasmine.

Jonghyun yang ngeliat Jasmine udah agak ngedown dan bete segera menghentikan istrinya sebelum lebih jauh. “Ma, emang belom rejekinya Jasmine sama Yunho aja kali.”

“Ya emang tapi masa udah 2 tahun belom dapet anak juga. Kalah sama Younghoon Minkyung yang bulan kedua nikah udah langsung hamil. Mending diperiksain deh takutnya kalian ada apa-apa.”

Jasmine yang tadinya gak mau kepikiran soal itu jadi kepikiran. Masalahnya gak cuma sekali dua kali aja nih Nayoung menyinggung soal anak.

”Iya, Mbak, nanti aku sama Yunho periksa. Doain aja, biar cepet dapet momongan.” Sahut Jasmine.

Mereka pun gak lagi membahas itu dan Jasmine segera menyelesaikan makannya. Setelah makan, dia menghubungi salah satu sahabatnya buat diajak keluar. Moodnya berubah jadi gak bagus setelah omongan Nayoung tadi. Jasmine memilih buat pergi daripada tetap di rumah Jonghyun dan berakhir berantem karena gak tahan.

“Cabut, Kak?” Sunwoo menghampiri gue yang berada di teras samping.

Jasmine menoleh. “Iya. Gue mau pergi sama Haknyeon dan Mark.”

“Ikut dong.”

“Gak usahlah. Lo disini aja nanti Alec nyariin.”

Sunwoo mau maksa ikut tapi dia teringat kejadian makan siang tadi. Mungkin kakaknya butuh keluar setelah omongan Nayoung tadi. “Yaudah. Dijemput sama siapa?”

Jasmine menggeleng. “Kita ketemuan di tempat.”

Jasmine masuk ke dalam rumah. Dia mengambil tasnya yang tergeletak di sofa ruang keluarga. Jasmine mencari Jonghyun dan Younghoon buat pamitan. Setelah pamitan, dia langsung pergi ke mall tempat janjian dia dengan Haknyeon dan Dino.


Sudah hampir Maghrib tapi Jasmine belum pulang juga. Yunho yang sedang merakit legonya itu bergegas mencari hapenya untuk menelpon Jasmine. Tapi pas baru mau di telpon, Jasmine udah dateng dengan paperbag dari bermacam brand dan juga penampilan barunya.

“Baru mau ku telpon—lho kamu potong rambut?”

Jasmine mengganguk dengan antusias. “Iya! Gimana? Jelek gak?”

“Salah dong pertanyaannya harusnya tuh cantik gak.” Yunho mengamati rambut sebahu Jasmine. “Cantik. Kayak pas kuliah dulu.”

“Tuh aku tau kamu pasti suka. Kata Haknyeon aku potong kependekan.”

“Oh tadi ketemu Haknyeon?”

“Iya sama Mark juga.” Jasmine membawa paperbag belanjaannya. “Aku mandi dulu ya, nanti abis itu baru masak buat dinner.”

Mata Yunho mengikuti Jasmine yang berjalan menuju kamar. Melihat Jasmine yang potong rambut, berbelanja dan juga pergi dengan temannya itu, berarti ada yang salah saat di rumah Jonghyun. Yunho ikut masuk ke kamar.

Dia melihat Jasmine yang terduduk di depan meja riasnya dan sedang memandangi sebuah testpack. Yunho tau kalo Jasmine pasti kena omongan Nayoung saat melihat istrinya itu kini dengan mata berkaca-kaca memandangi testpack yang dua bulan lalu dicobanya tapi hasil negatif.

Yunho menghampiri Jasmine. “Hey... kamu kenapa?”

“Aku... gak bisa kasih kamu anak...”

“Belum.” Ralat Yunho.

“Kalo misalnya aku gak bisa kasih kamu anak gimana?”

“Kan kita udah bahas ini kemarin. Aku nikahin kamu buat nemenin aku ngabisin sisa hidupku. Anak cuma bonus.”

“Tapi kamu pengen banget punya anak...”

Yunho membalikkan tubuh Jasmine menjadi menghadapnya. Yunho berlutut di depan Jasmine. “Aku emang mau punya anak tapi aku lebih mau ngabisin waktu sama kamu. Aku lebih mau kamu bahagia. Jadi gak usah dipikirin ya. Aku beneran gak masalah kalo semisalnya kita gak punya anak, aku mau kamu seneng, bahagia tanpa beban. Nikah tuh ibadah, sayang. Anak itu rejeki. Kalo kita belum dikasih anak berarti belum dikasih rejeki aja.”

Jasmine memeluk Yunho. Matanya yang tadinya cuma berkaca-kaca kini sudah menangis. “Udah ya gak usah dipikirin lagi. Aku lebih suka kamu ngomel-ngomel soal klien atau belanja kayak tadi daripada nangis soal ini lagi. Lagian kita bisa coba tiap hari. Enak ini bikinnya.”

Jasmine tertawa dan mencubit Yunho. “Kesel ih kenapa sih kamu begini banget?!”

Yunho ikutan ketawa. Dia mengecup bibir Jasmine lalu mengusap airmata Jasmine. “Iya aku juga sayang kamu.”

Jasmine bersyukur karena pasangannya itu Yunho. Karena pasangan lain mungkin sudah meninggalkannya sejak ia gak bisa memberikan anak atau mungkin akan terjadi pertengkaran tapi dengan Yunho tidak. Jasmine beruntung punya Yunho.