write.as

If This Ain’t Love Part 1 — How It All Started 4th Naration thejoohyuncom

“Selamat pagi dunia!!”

Suara Krystal menyapa Joohyun dan Yeri yang sedang asyik menonton sambil memakan pizza mereka. Joohyun yang melihat tingkah aneh temannya itu hanya memutar kedua bola matanya sedangkan Krystal hanya tertawa dan duduk di lantai, tepat di samping Joohyun.

“Om Kyesang sama Tante Jihye kemana? Kok sepi banget?” Kali ini giliran Yeri yang mengangkat bahunya.

“Nge-date kali? Mama papa gak bilang apa-apa pas pergi tadi, kak.” Jawab Yeri sambil terus mengunyah potongan pizza yang dipegangnya sambil mengisyaratkan teman kakaknya itu untuk mengambil potongan pizza lain yang masih tersedia.

Tangan Krystal mengambil satu potongan pizza sebelum akhirnya ia kembali mengarahkan perhatiannya pada Joohyun. “Lo masih bete? Kenapa sih? Karyawan lo ngeyel apa gimana?”

Joohyun yang sedari tadi tidak berniat mengeluarkan suaranya kemudian menghela napas berat. Ia mengecilkan volume televisi dan menghadapkan dirinya ke arah Krystal.

“You have to promise me that everything i’m about to say should’ve just stayed between us, okay?”

Pertanyaan Joohyun membuat Krystal tanpa ragu menganggukkan kepalanya, “sure!”

Yeri yang memperhatikan percakapan antara kedua sahabat itu pun akhirnya menatap Joohyun dengan sedikit khawatir, membuat Joohyun menoleh ke arahnya dan menganggukkan kepala, meyakinkan Yeri bahwa dirinya baik-baik saja.

“Sebenernya kemaren gue gak yakin juga gue kenapa, cuma punya perasaan gak enak aja. But, something did happen on dinner time with my parents. Jadi kemaren gue, Yerim, sama nyokap bokap gue dinner sama keluarga Om Hyunbin, inget kan orangnya? Dinner went well till my dad finally announced something.”

“And that was…?”

“Nyokap-bokap gue mau ngejodohin gue sama anaknya Om Hyunbin.”

Jawaban Joohyun membuat Krystal menganga. Ia berhenti mengunyah pizza-nya dan menatap Joohyun dengan pandangan tak percaya.

“Lo serius?!”

Joohyun menganggukkan kepalanya untuk mengkonfirmasi pertanyaan Krystal, membuat sang sahabat menggelengkan kepalanya tak percaya.

“Kok bisa? Terus itu lo kenal gak sama anaknya? Orangnya gimana?”

“Ya gue juga baru ketemu sama anaknya kemaren. So far dari yang gue liat sih orangnya baik, tapi ya tetep aja….” Joohyun mengambil gelas berisi coke yang ada di hadapannya dan menengguk minuman itu pelan.

Krystal yang sedari tadi memperhatikan setiap perubahan ekspresi Joohyun pun akhirnya mengungkapkan pendapatnya. “Hyun, kalo menurut gue pribadi sebelum lo kasih keputusan, coba aja dulu lo jalan sama dia. Try to get to know that person better. Baru deh kalo memang lo beneran gak cocok ya lo jelasin ke om sama tante.”

“Tapi Krys….”

“Hyun, just try. Udah lama juga sejak terakhir lo deket sama orang romantically. Siapa tau kalian beneran cocok, kan? Kalo engga yaudah, lo bisa jelasin kayak yang gue bilang tadi.”

Joohyun menggelengkan kepalanya, “gue trauma, Krys. Gimana kalo gue nantinya beneran sayang sama dia? Gue gak siap buat jatuh cinta cuma untuk ditinggalin lagi.”

“Gak semua orang kayak gitu, Hyun. Lagian dari awal kan gue juga udah sempet bilang kalo itu orang bukan orang baik, Hyun. Tapi ya balik lagi, semua keputusan ada di tangan lo. Coba lo pikirin semuanya baik-baik dulu. Apapun keputusan lo, gue sama yang lain pasti dukung kok!”