Day four: No Longer

#30DaysGoyuuDrabble

Yuuji belum siap kehilangan Gojo. Tidak untuk malam ini, besok, lusa, maupun selamanya. Namun, kotak yang ada di genggaman Getou palsu menjadi tamparan keras. Setelah ini, katakan selamat tinggal kepada hari-hari baik untuknya.

Dia tidak sengaja menginjak beberapa pecahan kaca ketika menyusuri jalan bersama Choso. Kota Shibuya telah porak poranda, pastilah banyak reruntuhan bangunan. Dari pecahan tersebut, pantulan dirinya terlihat. Kini, bajunya berbeda. Hitam. Polos, tanpa tudung merah. Baju khusus dari Gojo sobek. Tak utuh lagi. Tak dapat pakai lagi.

Yuuji menunduk, mengambil satu keping kaca, dan memandangi dirinya. Cahaya semangat di mata madunya meredup. Sayu—seperti mengantuk. Jarinya meraba pelan bekas luka di wajah. Masih kasar, ada guratan, koreng, dan sedikit darah. Sakit? Tidak. Hanya saja, mengingatkan Yuuji pada beberapa waktu yang lalu.

Dari dahi, telunjuknya turun menyentuh ujung bibir. Sama seperti luka pertama, masih setengah segar. Yuuji menyadari jika ekspresinya lebih tajam.

Yuuji meremas kepingan kaca tadi. Darah segar pun mengalir dari telapak tangannya. Entah mengapa, dia tidak merasakan apa-apa. Sudah kebal, atau mungkin perasaannya sedang tumpul.

“Jangan begitu, kau akan menambah luka baru.” Choso dari belakang menegur Yuuji yang sedari tadi tenggelam dalam pikirannya. “Kutukan di sini kecil, sudah aku bereskan tadi.”

Yuuji mengusap darahnya di celana. “Benarkah?” Tanyanya, dengan suara dingin.

“Ya,” Choso menjawab. Kini dia di sebelah Yuuji. “Ayo jalan lagi. Sebaiknya kita bergegas.”

“Terima kasih sudah menemani.”

“Tidak perlu berterima kasih. Kau adalah saudara laki-lakiku. Maka tidak akan kubiarkan kau sendirian.”

Yuuji tertawa hambar. “Yah, lagipula aku tidak bisa lagi tinggal dengan semua orang.”

Mereka melangkah maju. Ucapan Yuuji barusan menandai bahwa dia bukan lagi bagian dari Jujutsu Sorcerer.

Sensei, bagaimana pun caranya, aku akan membebaskanmu.