write.as

If This Ain’t Love Part 1 — How It All Started 9th Naration thejoohyuncom

Setelah selesai dengan makan malam mereka, Seungwan dan Joohyun berjalan keluar dari restoran menuju tempat di mana mobil Seungwan terparkir. Keduanya berjalan beriringan sambil menikmati angin malam kota Seoul yang terus menerpa wajah mereka.

“Itu kamu beneran besok mau ajak Yerim makan?” Suara Joohyun memecah keheningan di antara mereka berdua, membuat Seungwan mengalihkan pandangannya pada Joohyun.

“Iya, sama Rojie juga. Kan kita juga belum pernah hang out berempat.” Seungwan kemudian memegang tangan Joohyun dan menarik perempuan itu untuk berjalan lebih dekat dengannya saat ia menyadari bahwa jalanan menjadi semakin ramai.

Joohyun bisa merasakan pipinya yang memerah akibat kontak yang diinisiasi oleh Seungwan itu. Ia pun dengan sengaja memalingkan wajah untuk menyembunyikan semburat merah yang menempel di kedua pipinya.

Seungwan sendiri menyadari Joohyun yang tersipu, namun ia memilih untuk tidak berkomentar akan hal itu. Yang ia lakukan hanya tersenyum dan mempererat genggaman tangannya, menikmati kehangatan tangan Joohyun.

Saat mereka sudah hampir sampai di tempat parkir, Seungwan bisa melihat seseorang yang sedang menjajakan bunga dagangannya. Tanpa pikir panjang, Seungwan berjalan ke arah orang tersebut, masih dengan Joohyun yang berjalan di sampingnya.

Ia melihat-lihat bunga yang ada sebelum akhirnya memilih salah satu bouquet bunga berwarna putih dan membayar bunga tersebut.

Joohyun yang sedari tadi hanya memperhatikan Seungwan dapat merasakan hatinya berdegup kencang saat orang yang akan dijodohkan dengannya itu mengalihkan perhatian padanya dengan senyum yang sangat mempesona.

“Nih, buat kamu…” Seungwan menyodorkan bouquet bunga yang baru saja dibelinya pada Joohyun, membuat Joohyun semakin tersipu dibuatnya.

Dengan perlahan, Joohyun mengambil bouquet bunga itu sambil menggumamkan kata terima kasih. Ia kemudian menatap Seungwan dan sedikit berjinjit untuk mencium pipi Seungwan, membuat kedua mata Seungwan terbelalak kaget dan mulutnya terbuka lebar.

Joohyun yang melihat wajah Seungwan yang sangat ekspresif itu hanya bisa terkekeh. Ia menutup mulut Seungwan dengan tangannya sebelum akhirnya benar-benar tertawa. “Ayo pulang, dork!”