write.as

Kesempatan ---- Ichiji nyamperin penjara tempat Katakuri ditahan bahkan sampe awalnya dia mau nabrak Zoro yang lagi lari "Belum" "Seharusnya belum terlambat" Ichiji sampe mau ngajak gelud sipir penjara cuman biar dia bisa bicara empat mata dengan Katakuri di ruang terpisah Tapi saat sipir nganterin Katakuri ke ruang khusus itu Ichiji kaku dia gak bisa ngomongin apa yang mau dia omongin tadi "Hai... Cherry" Sapa Katakuri lembut, runtuh semua pertahanan Ichiji, rasa sakit hatinya memudar ketika dia ngeliat Katakuri yang keliatan berantakan di depannya "Kenapa ? " "Karena saya sayang sama kamu" "Lo gila" "Saya selalu gila karena kamu Ichiji" Ichiji menghela nafas, dia milih nyoba ngontrol emosinya yang gampang meledak "Gue butuh penjelasan" "Saya sudah tau Judge masih hidup ketika kita awal pacaran, kesalahan saya adalah saya milih nyelesaikan masalah itu sendiri, saya memberikan Judge uang agar dia tidak mengusik kamu" "Tapi sebulan yang lalu tiba-tiba Judge memberikan saya pilihan untuk menaruh racun di makanan Sanji atau menceraikan kamu, saya kalut" Ichiji langsung ingat kejadian sebulan yang lalu saat Katakuri pulang dengan muka tertekan, awalnya Ichiji ya mikir mungkin Shield lagi ada kasus Ichiji nyoba ngehibur Katakuri tapi Katakuri cuman meluk dia dan Katakuri cuman bilang dia cuman pengen 'Ngerasain' Ichiji untuk terakhir kalinya Ichiji cuman nurutin dengan harapan Katakuri akan merasa tenang dan nyaman tapi sebaliknya Katakuri semakin menjauh, Ichiji mikir mungkin Katakuri nyelidikin kasus apalagi Sanji tersandung kasus biskuit beracun dengan Ace Tapi Ichiji salah, dia rasanya gak pernah merasakan Katakuri lagi sampai di titik Ichiji tidak mengenali suaminya itu lagi "Saya gagal membunuh Sanji, Judge meminta saya menceraikan kamu sebagai kesepakatan terakhir agar Judge tidak menyentuh kamu seinchipun, Saya menuruti Judge tapi sepertinya sebelum saya menceraikan kamu, kamu lebih dulu menceraikan saya" Katakuri ketawa hambar Ichiji gak bisa komentar apapun, rasanya dia pengen ngatain Katakuri bego rasanya dia pengen mukul dan ngehajar Katakuri sampe puas "Saya nemuin bunda setelah itu, saya nitipin kamu, bunda mikir mungkin saya mau pergi dan nitipin kamu tapi sebenarnya saya mengembalikan kamu ke bunda secara baik-baik" Hormon sialan, Ichiji rasanya pengen nyalahin dirinya sendiri yang udah mau nangis aja "Kalo kamu mau mukul ataupun ngehajar saya itu gak papa kok, Ichi" Ichiji sekarang menatap Katakuri dengan tajam Dan benar Ichiji benar-benar ngehajar Katakuri sampai dia puas, Katakuri cuman berdiri diem waktu Ichiji mukul dia Katakuri ngerasa ini termasuk pertanggungjawabannya kepada Ichiji, sampai di titik Ichiji menghentikan pukulannya dan berganti memeluknya "Lo bego banget Katakuri! Gue gak pernah tau orang paling bego selain lo" Ichiji mulai menangis, salahkan hormonnya yang berubah-ubah "Maaf" "Kita bisa ngebicarain ini, kita bisa lapor polisi biar Judge ditangkap, kita bisa perbaiki bersama" "Maaf" "Bahkan kalo lo mau bersabar dikit aja, lo bakal punya anak Katakuri, lo bakal jadi ayah" Katakuri membeku dia gak pernah mikir Ichiji bakal ngomong kayak gini "Anak ? " "Perbuatan lo sebulan yang lalu berhasil, bahkan saat kita nyoba setahun ini itu gak berhasil, tapi sebulan yang lalu berhasil" Katakuri semakin mengencangkan pelukannya pada Ichiji "Maaf, saya cuman bisa minta maaf, saya memang selalu ngerepotin kamu, Ichiji" Ichiji menggelengkan kepalanya di pelukan Katakuri "Lo inget kata terakhir gue dichat, 'You are a good husband, Katakuri' " Ichiji ngelepas pelukannya, tangannya mengusap air mata yang masih aja menetes, "Harus ada yang aku urus dulu" Ichiji keluar dari ruangan, Katakuri terduduk di sofa 10 tahun, dia dihukum 10 tahun, Katakuri gak bisa ngeliat anaknya tumbuh, dia gak bakal tau langkah pertamanya, kata pertamanya Di titik ini yang ada di pikiran Katakuri hanya penyesalan, dia ngorbanin segalanya, dia menanggung semuanya sendirian tanpa dia sadar Ichiji akan selalu ada untuk membantunya Ichiji kembali masuk ke ruangan itu, "Ayo kita pulang" Ichiji narik Katakuri keluar ruangan, waktu mereka di lorong Katakuri ketemu Law yang ada di lorong juga "Selamat bang, gue udah denger cerita Ichiji" Law ngelempar kaos putih polos buat Katakuri, "Kita bakal nungguin lo balik ke markas lagi" Law nepuk bahunya Katakuri lalu pergi Katakuri ngeliatin kaos yang dilempar Law, "Apa maksudnya ini Ichiji ? " "Pembebasan bersyarat" "Tapi saya gak layak untuk itu" "Udah, lo mending ganti baju item penjara itu dan kita pulang" Katakuri nurut aja dia ngelepas baju penjaranya dan ngeganti ke kaos putih yang Law kasih Ichiji ngalihin pandangan ngeliat Katakuri ganti baju, dia gimanapun kangen ngeliat Katakuri, apalagi terakhir dia ngeliat Katakuri shirtless itu sebulan yang lalu Saat mereka keluar dari penjara, suasana udah lumayan sepi karena peserta sidang udah pada pulang Ichiji sebenarnya pengen buru-buru masuk mobil dan pulang tapi Katakuri malah narik dia sudut penjara "Ngapa—" Belum sempet Ichiji melabuhkan ciuman di bibirnya "Permintaan maaf" Fakk Ichiji rasanya panas banget dia yakin pipinya memerah malu "Ehem, bagus banget yak cipokan di depan penjara" Ichiji berbalik dan ngeliat Sanji yang bersandar di pohon depan mereka "Sanji, saya minta maaf" "Udah ah gak usah dibahas bang, yang penting Judge udah jadi pakan babi, lo baik-baik dah sama Ichi, jagain beneran gak cuman nurutin obsesi lo" Katakuri ngangguk mantap, dia akan berusaha berubah, "Kamu juga layak bahagia, Sanji" "Gue udah bahagia, bang" "Perasaanmu kepada Roronoa selalu terlihat, sebelum terlambat " Sanji mikir bentar, perasaan apa yang dimaksud Katakuri, dia sama Zoro ya temen baik "Gue sama Zoro cuman—BANGSATT JANGAN CIPOKAN DEPAN GUE, AH JANCOK! " Sanji udah ngelepas sepatunya bersiap ngelempar ke kedua kakaknya itu Ichiji cuman ketawa dan beneran pergi, yah Sanji harus memberi kesempatan bagi Zoro