Bilang.

Yachi selalu gugup kalau ngehadepin sesuatu.

Awal jadi manajer aja, dia gugupnya sampe tangannya berkeringat. Tapi disana ada kak Kiyoko, jadi dia bisa.

Tapi... kali ini ngga ada siapa-siapa. Dia harus berjuang sendiri. Dia ngga boleh ngerepotin Hinata lagi.

Jadi, pas istirahat, Yachi ngehampirin Yamaguchi yang lagi minum. “Yamaguchi, abis ini bisa ngomong sebentar.”

Yamaguchi mengangguk. “Aku juga mau bilang gitu tadi. Abis latihan?”

“Abis latihan.”

Yachi langsung berlari menjauh, mengambil minuman untuk yang lainnya.

Detak jantungnya berdenyut kencang.

“Jadi...”

Mereka berdua didepan pintu gym. Yachi menatap kakinya, tidak berani menatap mata Yamaguchi langsung.

Tangannya berkeringat, gugup. Jantungnya berkeringat dengan kencang.

Yachi membuka mulutnya, bersamaan dengan Yamaguchi, lalu mereka berbicara secara bersamaan.

“Yachi aku suka kamu.” “Yamaguchi suka aku ya?”

Yachi mendongak. Terkejut.

Dia menatap Yamaguchi, pipi mereka berdua memerah secara bersamaan. Lalu, mereka tertawa.

“Kamu beneran suka sama aku?”

“Um, emang ada yang bilang aku suka sama kamu sebelum sekarang?”

“Kata Tsukki sih...”

”...... astaga.”

“Yamaguchi, aku juga suka kamu...”

Wajahnya Yamaguchi memerah. “Iya?”

“Iya!”

“Astaga kenapa aku ngga bilang dari dulu coba biar ngga ribet gini...”

“Haha jadi, gimana?”

Yamaguchi tersenyum, mengusap kepala Yachi, lalu menatapnya. “Trus kamu sama Hinata gimana?”

Yachi mengerjab. Wajahnya memerah, lalu dia menceritakan semuanya pada Yamaguchi.

Yamaguchi mengangguk-angguk.

Yachi tersenyum malu. “Maaf ya...”

“Kamu ngga salah. Aku aja yang cupu.”

“Jadi... gimana?”

“Mau gimana?”

“Eng.... maksudnya...”

Yamaguchi tiba-tiba memeluk Yachi dengan erat. Membuat Yachi terkejut, wajahnya tambah memerah, dan jantungnya berdetak dengan kencang seakan bisa keluar dari tubuhnya sendiri.

Yamaguchi berbisik di telinganya. “Kamu mau jadi pacar aku?”

Yachi mengangguk. Lalu, membalas pelukan Yamaguchi sama eratnya dengan senyuman. “Iya!”

“Oi bodoh, mau sampe kapan lo ngintip?”

“Ssssht berisik Kageyama! Gue cuma mastiin mereka ngga ngapa-ngapain malem malem.”

“Lo kata Yamaguchi orang jahat. Udah deh ayo pulang aja.”

“Sebentar.”

“Apalagi?”

“Pinjemin pundak lo, gue mau galau semaleman.”

“Yaudah sini. Cepet. Jangan nyusahin tapi lo.”

“Iya.”