write.as

🌼🌼🌼🌼 Abbiyu mendengar suara mobil memasuki pekarangan rumah mereka pertanda bahwa Jeffery sudah pulang. Abbiyu keluar dari kamarnya meninggalkan Tanaya yang tertidur lelap, menutup pintu kamarnya rapat lalu berjalan menjauh. Abbiyu berdiri di anak tangga paling atas dan melihat Jeffery yang baru saja memasuki rumah. Dia melompat turun dan meluncurkan badannya kearah Jeffery, dengan tangannya yang siap menghantam tubuh Jeffery. Jeffery yang tidak siap akan serangan tersebut pun tidak dapat mengelak, tubuhnya terpental dan menghantam pintu utama dengan sangat keras. Barra yang berada di ruang keluarga pun terkejut mendengar suara hantaman keras itu, lalu keluar untuk memeriksa dan melihat Abbiyu yang menyerang Jeffery dengan penuh emosi. Tubuh Jeffery beberapa kali menghantam sekitarnya, karena Abbiyu yang bergerak gesit dan terus menyerangnya tanpa jeda, beberapa bagian tubuhnya juga ada yang terluka serta mulutnya yang menyemburkan darah segar. Abbiyu tiba-tiba mengeluarkan kuku tajamnya dan melesat cepat kearah Jeffery, mengincar jantung nya untungnya Barra tepat waktu menangkap tubuhnya jika tidak, mungkin dia sudah membunuh Jeffery saat ini. "Abbiyu apa-apaan ini? Lo ngapain nyerang Jeff?" tanya Barra sambil mengunci tubuh Abbiyu dengan cara membekukan gerak tubuhnya. "Bangsat Barr lepasin gue anjing!" maki Abbiyu yang masih dikuasai emosi. "Jelasin dulu Bbi lo kenapa? Kenapa lo tiba-tiba nyerang Jeff?" tanya Barra lagi sedangkan Jeffery bersandar dengan lemas di tiang tak jauh dari Barra dan Abbiyu. "Brengsek! Lo tanya sama temen tolol lo itu! Abis ngapain dia!" Barra memandanga penuh tanya kepada Jeffery yang dijawab dengan gelengan olehnya. "Oke Abbi lo tenang dulu ya lo jelasin ada apa ini ya inget janji kita kan kita bakal bicarain apapun yang terjadi antara Jeffery sama Tanaya kan" bujuk Barra kepada Abbiyu dan membuat Abbiyu seketika melunakkan ekspresi wajah nya. "Hiks brengsek lo Jeff, lo janji bakal dengerin Tanaya dulu sebelum ambil tindakan, tapi apa ini Jeff? Omongan lo gak ada yang lo tepatin, hiks lo gila Jeff hiks kenapa gak lo bunuh aja sekalian dia kayak yang sebelumnya hiks" Abbiyu berkata sambil menangis dirinya masih bergidik atas apa yang dia lihat melalui ingatan Tanaya tadi. "Apa? Jeff lo ngapain anjing? Ini ada apa lagi? Lo bilang baik-baik aja Jeff" tuntut Barra kepada Jeffery yang masih menetralkan dirinya sambil bersandar. "Bbiy bisa lo jelasin ke gue Bbiy? Nalesha kenapa? Gue ngapain dia?" tanya Jeffery sambil mengingat apa yang dia lakukan. "Gue tanya lo ngapain di hari yang lo bilang lo bermasalah sama Tanaya karna cemburu?". "Gue udah bilang di grup waktu itu Bbiy". "Gak Jeff lo gak cuma sex sama dia lo brengsek Jeff lo gila lo orang paling bajingan lo tau!!" teriak Abbiyu dengan kondisi tubuhnya yang masih membeku di tempat nya berdiri. "Hiks dia berdarah dimana-mana Barr tapi Jeff gak peduli dia nahan sakit sekuat tenaga sampe trauma hiks dia manggil-manggil lo Jeff berharap lo sadar atas apa yang lo lakuin tapi lo malah tuli, dia udah berusaha bilang kalo lo salah paham tapi lo malah lebih mentingin emosi lo itu!! Hiks Barr adek gue hiks dia gak mau gue peluk karena takut Jeff liat dan marah lagi sama dia hiks". Jeffery seperti dihantam sebuah batu besar di kepalanya ketika mendengar ucapan Abbiyu barusan, perlahan ingatan akan apa yang terjadi di malam itupun berdatangan menghantam Jeffery. "Dia takut ketemu lo Jeff dia ketakutan sampe mohon-mohon sama gue buat biarin dia tidur dikamar gue, kenapa lo cuma hancurin mentalnya? Kenapa gak lo bunuh aja sekalian Jeff". Jeffery merasa kepala nya sangat pening sekarang, dada nya sesak mengingat bagaimana dirinya lebih memilih memperbesar emosi bodoh nya dibanding mendengarkan Tanaya padahal dia sudah berjanji sebelumnya. "Bbiy gu- gue mau liat Nalesha" Jeffery bangkit dan hendak pergi dari sana tapi tubuhnya seketika ditahan oleh Barra. "Jangan sekarang Jeff, lo gak denger apa kata Abbi tadi?" cegah Barra. "Terus gimana Barr gue mau minta maaf gue salah gue brengsek Barr gue mau liat Nalesha Barr minggir!" Barra terus menahan tubuh Jeffery. "LO MAU NGAPAIN ANJING LO GAK DENGER APA KATA GUE?! DIA TAKUT KETEMU LO SIALAN! LO MAU MEMPERPARAH KEADAANNYA?!" teriak Abbiyu yang langsung membuat Jeffery terdiam. "Gu- gue gimana Bbiy? Gue mohon ampun banget kali ini Bbiy, gue mau Nalesha Bbiy gu- gue gimana? Gue gak mau pisah lagi sama dia Bbiy" melas Jeffery. "Itu ulah lo sendiri Jeff gak ada yang mau jauhin lo dari Tanaya tapi lo sendiri, diri lo sendiri yang ngebuat Tanaya menjauh! Lo bilang akan belajar dari kesalahan lo sebelumnya, tapi nyatanya gak sama sekali, dan lagi-lagi lo sendiri yang celakain dia" kali ini Barra yang berbicara membuat Jeffery terduduk lesu. "Naik sana lo kekamar lo, jangan temui Tana dulu kalo lo gak mau keadaanya makin kacau" ucap Barra memerintahkan Jeffery untuk naik menuju kamarnya. "Barr gue-". "LO NAIK KEKAMAR LO SIALAN!" teriak Barra dengan tidak sabar. Jeffery tidak ada pilihan lain, benar kata Barra dan Abbiyu dirinya hanya akan memperburuk keadaan Tanaya jika memaksa menemuinya sekarang. Barra melepaskan jeratan es nya pada tubuh Abbiyu dan Abbiyu dapat menggerakkan tubuhnya kembali. "Hiks gimana ini Barr hiks kita harusnya gak ninggalin mereka kemarin hiks" Abbiyu berjongkok dilantai sambil memeluk lututnya sambil menangis. Barra meraih bahu Abbiyu dan membawanya ke pelukan nya untuk menenangkan Abbiyu. "Mereka pasti baik-baik aja Bbi, Tana cuma butuh waktu, dia pasti bisa keluar dari ketakutannya yang penting lo temenin dia dulu ya". Abbiyu hanya mengangguk dan menyembunyikan wajahnya di lengan Barra yang memeluknya. "Pasti Barr dia adek gue dan gue bakal temenin dia terus, Barr ayo ke atas gue ninggalin dia sendirian nanti dia nyari gue Barr" Abbiyu bangkit dan berjalan menaiki tangga menuju lantai atas diikuti oleh Barra dibelakangnya. Abbiyu memasuki kamarnya dan melihat Tanaya yang masih tertidur pulas tanpa terganggu akan keributan tadi. "Maafin Jeff ya dek, dia emang bodoh tapi kamu adalah alasan dia bertahan hidup sampe sekarang dek, jangan takut ya kakak gak bakal biarin kamu kesakitan sendirian kok" ucap Abbiyu dengan pelan sambil menyingkirkan rambut Tanaya dari keningnya. 🌼🌼🌼🌼