Intinya Isinya Slebew

Sano boys x Takeomi Drakey Kakuiza Akashin

Cw // NSFW , incest , gangbang , sex party (?) , unprotected sex

Ini mereka ku timeskip biar gak minor. Dan ini murni cuman buat hiburan, jadi plot nya mungkin kurang. Tambahan, Izana anak angkat di sini


Ini libur, sabtu tepatnya. Kakak beradik Sano berkumpul di paviliun Mikey, membangunkan si adik laki-laki terkecil dengan penuh cumbuan manis dari Izana dan berjuta sentuhan sensual dari Shinichiro membuat si kecil melenguh dalam tidurnya merasa terganggu akan perbuatan kedua kakaknya.

“Jiro gak mau bangun?” bisik Izana di telinga Mikey “jangan pura-pura tidur deh” Izana meremas kejantanan Mikey yang mulai mengeras di bawah sana perlahan.

Mikey berteriak kecil dan membuka matanya tiba-tiba karena merasakan remasan Izana yang mulai menguat.

“Shh, gapapa dek, emang biasanya kamu suka kan” kali ini Shinichiro membuka celana Mikey dan menaikan bajunya menyuruh Mikey untuk menggigit ujungnya menampilkan perut mulus serta bagian bawahnya. “Izana, ikutin Mikey tiduran di sebelahnya” walau nadanya terdengan ramah namun penekanan dan intimidasi dapat di rasakan oleh kedua adiknya. Izana menuruti Shinichiro dan meniru Mikey di sebelahnya. Wajah kedua adiknya memerah menunjukkan rasa malu ketik mereka memperlihatkan kejantanan mereka yang ereksi dan lubang mereka yang berkedut meminta untuk di masuki.

“pinter pinter nahan ejakulasi. Yang keluar pertama di anggap kalah”

Masing masing satu jari masuk ke kedua lubang adiknya sebagai permulaan, mereka masih bisa menahannya dengan baik. Ketika bertambah 1 lagi jarinya, kedua adiknya saling bersahut-sahutan desahan. Terutama ketika Shinichiro melebarkan lubang milik mereka. Di lihat kedua adiknya masih kuat maka ia tambahkan satu jari lagi di dalam lubang mereka. Mikey meremas seprai di bawahnya menggigit bibir berusaha menahan ejakulasinya. Namum Izana benar-benar melepaskan desahannya dan berusaha menutup kakinya.

“Izana, siapa yang bolehin kamu nutup kaki?” Izana membuka kakinya dengan paksa berusaha menghindari amarah Shinichiro. Sedikit lagi Mikey dan Izana sudah tak kuat menahan. Namun seorang lelaki yang bertubuh lebih besar dari Shinichiro berdiri di belakangnya dan meremas kejantanannya.

“Oh mau sok-sok an nge-top nih ceritanya?” tangannya mencelos masuk ke dalam celana Shinichiro membuatnya menarik jari dari kedua lubang adiknya secara tiba-tiba. Jelas ia diberi tatapan kecewa oleh kedua adiknya yang gagal mancapai pelepasannya.

“Omi...heunghh~ kapan datenggmnh?” “Tadi, kamu gak denger? Keasikan ya? Sadar posisi Shin”

Takeomi membuka celana Shinichiro dan membalikan posisinya menungging mengulum penisnya.

“kalian, siapin lubang abang kalian”

Menuruti perintah Takeomi tak hanya menjilati, namun Mikey dan Izana memasukkan masing-masing 1 jari mereka dan memainkan lubang Shinichiro sesuka hati mereka. Tak lupa di lebarkannya lubang itu membuatnya terbiasa agar tak sakit ketika kejantanan Takeomi masuk nanti.

“kalian perhatiin ya, gimana having sexnya abang kalian”

Takeomi menggendong Shinichiro membelakanginya dan melebarkan pahanya, menunjukkan lubangnya dan kejantanan Shinichiro yang ereksi. Ia masukkan penisnya perlahan sedangkan Izana dan Mikey menonton hal itu tepat di depan wajah mereka.

Harga diri Shinichiro seolah langsung berbalik begitu Takeomi datang, desahannya tak berhenti, tubuhnya terus bergoyang memohon lebih, dan wajahnya bak lacur yang tengah ke-enakan. Tak tinggal diam Izana dan Mikey ikut menjilat penis Shinichiro yang terpampang jelas memberikan stimulasi lebih bagi kakak nya. Namun merasa tak puas, mereka menatap takeomi seolah meminta giliran mereka.

“Sini kalian” Takeomi duduk di pinggir kasur dengan Shinichiro yang bergerk sendiri di pangkuannya berpegang pada pundaknya, dan di kedua sisinya ada Izana dan Mikey yang tengah dimainkan lubangnya oleh jari Takeomi yang jelas lebih besar dan kasar dari pada Shinichiro, mereka juga menggesek-gesekan penis mereka di sisi pinggang takeomi merasakan otot dari lelaki besar kekasih kakak mereka. Gerakannya di percepat menuju pelepasannya di dalam Shinichiro membuatnya lemas terkapar di kasur.

Tersisa Mikey dan Izana yang memohon Takeomi untuk digagahi lebih dulu. Izana menang, membuat mikey kesal. Izana berbaring ketika Takeomi langsung memompanya dengan cepat, Mikey? Ia berdiri di atas Izana dengan penisnya yang tengah di kulum oleh takeomi dan lubangnya di mainkan oleh jarinya, tentu saja tak ia biarkan keluar.

Satu korban lagi melayang siang itu ketika Takeomi menyemburkan spermanya di dalam tubuh Izana. Izana merangkak lemah ke arah Shinichiro dan Menciumnya, mereka menggesek penis satu sama lain dan memain kan jari di lubang satu sama lain.

“Mikey, karena kamu yang bertahan paling lama dari mereka, kamu yang dapet hadiah” Mikey melebarkan pahanya tanda ia siap. Namun sebelum Takeomi memasukkan penisnya, ia arahkan kedua kaki Mikey ke pundaknya dan memasukkan penisnya, dalam posisi ini penisnya masuk benar-benar dalam, hingga menyentuh titik prostat Mikey membuatnya melengkungkan pinggang tanda kenikmatan. Tak hanya itu, ia juga memainkan putingnya dan menekan perutnya merasakan seberapa dalam penisnya masuk. Izana iri, terutama Shinichiro, namun nanti ia akan meminta lebih pada Takeomi setelah ini. Takeomi mempercepat gerakannya menyemburkan spermanya ke dalam perut Mikey, namun memang karena Mikey sering tidur, ia kembali tertidur setelah itu.

Sedangkan sekarang Izana duduk di wajah Takeomi dan Shinichiro kembali menaik turunkan pinggangnya. Selagi Takeomi memainkan lidahnya di bawah sana, Izana dan Shinichiro bergulat lidah, bertukar saliva satu sama lain. Masih tak cukup dengan lidah Takeomi dan kakaknya, Izana menurunkan tubuhnya mengulum penis Shinichiro yang tengah bergerak naik turun. Takeomi pun menambah gerakkan jari di lubang Izana membuatnya semakin terangsang, sedangkan Shinichiro menggenggam rambut Izana membantunya bergerak di bawah sana. Ketika permainan Takeomi semakin cepat dan liar, tak hanya Shinichiro yang mengeratkan genggamannya pada rambut Izana, namun Izana juga menghisap penis Shinichiro lebih kuat lagi, membuat merka bertiga ejakulasi bersamaan. Sperma Izana membasahi dada Takeomi, sedangkan ia menelan habis seluruh sperma Shinichiro. Shinichiro sendiri akhirnya tumbang karena dua kenikmatan yang ia rasakan sekaligus. Izana menggulingkan tubuhnya ke samping Takeomi, sedangkan Mikey tidur di sisi yang berlawanan dengan dirinya. Shinichiro tak sanggup untuk bergerak lagi, jadi ia tumbang di atas tubuh Takeomi dengan kejantanannya yang masih tertancap di dalam lubangnya


Sekitar pukul 3 sore, merka terbangun dari tidur nyenyak mereka dengan keadaan tubuh lengket dan bau Takeomi serta spermanya masih melekat di tubuh mereka dan di paviliun Mikey. Sedikit membersihkan kamar kemudian mereka mandi bersama. Tidak, lebih tepatnya Shinichiro memandikan kedua adiknya yang terus bertengkar memperebutkan dirinya.

Setelah selesai, Mikey langsung kembali tidur di kasur nyamannya dengan kemeja kebesaran milik Draken yang ia pinjam-curi-beberpa hari yang lalu. Namun kedua kakak nya memiliki rencana lain.


Di sisi lainnya, Takeomi sedang berkumpul dengan Kakucho dan Draken, bukan membahas hal penting, hanya sekedar berkumpul.

Ia baru satu jam berada di sana, sebenarnya dapat ia tebak setelah kepergiannya pasti tiga kucing kecil itu akan bangun tak lama setelahnya. Namun ia menghiraukan pemikiran itu, 'toh mereka sudah ku puaskan terlebih dahulu' begitu pikirnya.


Membiarkan Mikey yang sedang tidur tenang, Izana dan Shinichiro mulai menyusun rencana mereka dan bersiap-siap menjalankannya.

Shinichiro menggunakan crop top longgar berwarna hitam dengan celana senada. Sedangkan Izana menggunakan kaos oversized abu-abu dengan celana senada yang dapat menampilkan pahanya mungkin lebih. Tapi tak hanya mendandani diri mereka sendiri, mereka juga memakaikan Mikey sepasang stocking pink bening dan garter pink berenda.

“Mau di fotoin?”

“Foto Mikey aja dulu bang, mumpung dia belum ganti posisi”

“Ok ok. We'll gonna have sex party tonight~”

Selesai memotret Mikey, mereka saling memotret diri satu sama lain, memamerkan tubuh mereka yang sengaja meminta di jamah. Persiapan selesai, sekarang waktunya mempraktekkan rencana mereka. Shinichiro duduk di pinggir kasur dengan Izana di pangkuannya mencumbunya dengan manis, menunggu Takeomi untuk mengangkat telefon darinya.

“Nakal ya~, curi start dari Mikey”

“Salah dia sendiri tidur”


Ponsel Takeomi berdering di tengah pembicaraanya dengan Draken dan Kakucho, awalnya ia tak berniat untuk mengangkatnya namun setelah melihat nama Shinichiro ia segera berubah pikiran.

“Shin?” “Omi dimana? Lagi nongkrong ya?” “Iyoo, nih ada Draken sama si Kucho”

Suara erangan kecil Izana terdengar membuat baik Kakucho dan Takeomi kaget, karena setelah itu di susul dengan erangan Shinichiro yang tak kalah sensual.

“Shin, kamu ngapain?” “Pwahh~come home daddy, bring your friends too. let's have a sex party“ “Naughty boy“ “Heungh~...Iza, be patience. Come as soon as you can, we'll wait

Dan setelah telepon terputus, sebuah pesan berisi tiga buah foto masuk ke nomor Takeomi yang di kirim oleh Shinichiro.

“Mikey pasti tidur, gua skip du-”

“Liat nih” Takeomi langsung memberikan foto paha Mikey dengan balutan stocking pink bening dan garter putih berenda.

Wait holy shit, it's Iza?

“Gua berangkat sekarang, kalo gak mau gua ambil lagi pacarnya buruan”

Draken dan Kakucho langsung melesat mengikuti Takeomi menuju kediaman Sano dengan motor mereka masing-masing. Jika sudah terpojok nafsu, apapun mereka lakukan, termasuk kecepatan motor yang tak masuk akal dan menerobos segala hambatan.


Takeomi membuka pintu kamar Mikey dengan kasar menampilkan Shinichiro yang tengah memangku Izana sembari menjilati lehernya. Kakucho langsung bergerak menarik Izana turun dari pangkuan Shinichiro dan menciumnya. Salah satu tangannya memeluk pinggang Izana, mempersempit jarak di antara mereka, sedangkan yang satunya lagi mengangkat sebelah kaki Izana dan masuk memainkan pantat serta lubang nya dari sisi samping celana.

Begitu Izana turun dari pangkuan Shinichiro, Takeomi langsung mendorongnya terjatuh ke belakang menahan kedua tangannya di atas kepala dan langsung memainkan kejantanan Shinichiro.

Draken yang masuk paling terakhir di sambut oleh Mikey yang masih tertidur di dengan nyenyak di atas kasurnya. Namun salah satu yang menarik perhatiannya bukan hanya stocking serta garter yang sesuai dengan foto itu. Melainkan kemeja putihnya yang ia sempat cari beberapa waktu ini.

He didn't wear panties, go fuck him like crazy. Ahn!~Kaku-chan, what was that for?

Focus on me, baby

Mendengar ucapan Izana, Draken memutuskan untuk melihatnya sendiri dan benar saja.

“Jiro, bangun”

Draken mendudukkan Mikey dan membuatnya menghadap ke arahnya kemudian ia membuka celananya, menampilkan kejantanannya yang sudah menegang dan menyodorkannya ke depan wajah Mikey. Ia menggoncangkan tubuh Mikey sedikit berusaha membuatnya terbangun sempurna dari tidurnya.

Begitu terkejut Mikey ketika ia baru saja membuka mata dan ia langsung di sodorkan oleh kejantanan Draken di depan wajahnya. Setengah ragu, ia mencium kepala kejantanan kekasihnya sebelum mengulumnya dan mulai memasukkannya ke dalam mulutnya.

As always, babe. Your blow job never disapoint me

Bagian pemanasan selesai, sekarang Mikey berbaring di atas kasur dengan Izana di atasnya bertumpu dengan tangannya, mirip dengan posisi 69. Namun dengan tambahan Draken dan Kakucho bersiap memasukkan penis mereka ke dalam lubang Mikey dan Izana, sedangkan Mikey dan Izana saling megulum penis satu sama lain. Dan dimulailah terdengar suara-suara yang memberkati seluruh ruangan itu.

Shinichiro di pojokkan ke dinding oleh Takeomi dan ia mengangkat tubuh Shinichiro barulah ia ikut memulai aksinya seperti yang lain. Setengah iri ia sebenarnya ingin merasakan juga bagaimana rasanya melakukan hal itu bersama-sama. Seolah dapat membaca pikiran Izana, Takeomi bertanya.

“Kau juga mau?” Shinichiro tidak langsung memberikan jawaban, namun Takeomi sudah hafal dengan gerak-gerik Shinichiro. “Woy, geseran”

Draken dan Kakucho mengubah posisi mereka menjadi doggy style dan Takeomi membaringkan Shinichiro di antra mereka. Kegiatan mereka tetap berlanjut, namun dengan tambahan Mikey dan Izana yang sekarang menjilat, menggigit, dan menghisap puting Shinichiro membuat sang empunya tubuh melontarkan suara sensualnya.

“Shin, kau seperti memilikki anak” canda Takeomi.

Shinichiro menyunggingkan senyumnya “anak mu” balasnya setelah bersusah payah mengatur desahannya.

“Ku keluarkan yang dalam ya, siapa tau hamil beneran”

Belum sempat Shinichiro memberi respon, Takeomi sudah langsung menaikan kecepatan gerakannya dan memperdalam tusukannya hingga menyentuh prostatnya, kedua adiknya yang masih memainkan putingnya juga membuatnya semakin terbuay oleh stimulasi-stimulasi yang ia dapat.

“Gilahh~Omi, terlalu dalam!~”

“Gakk suka?”

Noo~Harder!~

Di sisi sebelah, Mikey berganti posisi menjadi yang memimpin gerakkan di atas draken. Ya ia juga mahir jika di minta untuk menungangi pasangannya. Terasa kejantanan Draken yang memompa begitu dalam. Izana masih dalam posisi yang sama, namun tenaganya sudah mulai melemah, jadi ia menunggingkan pantatnya membiarkan Kakucho memopanya lebih kuat dan lebih dalam lagi.

Baby, do you want me to fill you inside?”

Do it, Kaku-chan. Fill me inside till i can't take it no more

Dan tanpa basa-basi ternyata Draken sudah ejakulasi lebih dulu di dalam lubang Mikey, dan langsung mengeluarkan but plug dari dalam meja nakas di samping tempat tidur.

“Tahan sampe makan malam selesai, nanti ku kasih hadiah” kemudian ia menggendong Mikey ke kamar mandi lebih dahulu membersihkan tubuhnya dan Mikey.

Sebuah ide terlintas di benak Kakucho, ia mengangkat Izana membelakanginya dan melebarkan pahanya memamerkannya pada Takeomi. Mengerti maksud dari apa yang Kakucho lakukan, ia melakukan hal yang sama pada Shinichiro dan mereka mendekat satu sama lain, membuat kejantanan Izana dan Shinichiro saling bergesekkan seraya Kakucho dan Takeomi memompa lubang mereka dari belakang.

Tak bisa menahannya lebih lama lagi, Kakucho mempercepat gerakannya membuat kejantanan Izana dan Shinichiro semakin bergesekkan lebih cepat dari yang sebelumnya, Shinichiro semakin tak bisa menahan ejakulasinya lagi.

“Shin, bareng. Tahan sedikit lagi” bisik Takeomi tepat di telinga Shinichiro. “Kucho, mau liat yang muncrat gak?”

Mengerti kode dari Takeomi, ia dan Takeomi mempercepat hentakan mereka hingga menyentuh prostatnya dan menyemburkan sperma mereka di dalam sana. Benar saja perkiraan Takeomi, tak hanya Shinichiro namun Izana juga muncrat bersamaan. Sperma mereka bercampur dan berantakan dimana-mana, sedangkan Izana dan Shinichiro masih bergetar karena ejakulasi yang baru saja mereka alami.

Draken dan Mikey keluar dari kamar mandi dan menatap mereka aneh.

“Ngapain?”

“Ya nungguin kalian selesai”

“Pake kamar mandinya bang Iza aja ata bang Shin sih”

“Ya terus kita gendong mereka yang telanjang bulet begini begitu?”

“Terus sekarang siapa yang mandi?”

“Yang tua ngalah”

Kakucho langsung menggendong Izana menuju kamar mandi. Hampir saja Takeomi marah dan hendak melempar bantal jika tidak di hentikan oleh tawa kecil Shinichiro yang mengalihkan dunianya.