Untung Atau Buntung

Mikey mengerutkan alisnya melihat pesan yang tertulis dari Emma di handphonenya. 'Untuk apa dia mencari pacar, bahkan tanpa pacar pun ia sudah mendapatkan semua yang ia butuhkan' batinnya tanpa merubah raut wajahnya.

Setelah tidak ada pesan yang masuk, ia melepaskan handphonenya dari genggamannya dan berguling di atas kasur menutupi dirinya dengan selimut yang tak bisa ia lepaskan sejak kecil. Tidak, ia tidak tidur, ia hanya ingin bermalas-malasan di atas kasurnya mengingat hari ini adalah hari libur dan seluruh tugas kuliahnya sudah selesai, sungguh hari yang jarang didapat oleh mahasiswa.

'Penasaran ih sama dating app yang dikasih tau Emma tadi. Coba aja kali ya?'

Ia mengambil handphonenya dan mendownload aplikasi yang di sebutkan oleh Emma tadi. Sambil menunggu ia mengecek kembali tugas-tugas kuliahnya dan duduk di sofa sambil memakan dorayaki yang dibawakan oleh Izana-kakaknya-tadi. Dalam sekejap kebosanan kembali menghampiri dirinya dan ia hanya menatap kosong ke arah televisi yang ada di depannya.

Tak lama setelah itu ia mendengar suara knalpot motor yang familiar di telinganya. “Baji” ucapnya kecil, lalu pintu paviliunnya terbuka menampilkan seorang laki-laki dengan rambut hitam panjang dan jaket denim beserta beberapa kalung yang melingkar di lehernya.

“Mikeyyy~” ucapnya yang hanya dibalas dengan lirikan oleh sang empunya nama. “Dih belom mandi ya lu”

“Bacot” katanya sambil kembali memakan dorayakinya

“Tugas udah?”

“Ambil di meja”

Baji duduk di depan meja belajar Mikey dan mulai menyalin tugas-tugasnya. Sedangkan Mikey sendiri masih sibuk menghabiskan dorayakinya dan masih menatap kosong ke arah televisi di depannya.

Sebenarnya aplikasi yang ia download sudah selesai dari tadi, namun ia belum berniat untuk kembali membuka handphonennya. Baji sesekali melirik ke arah handphone mikey yang tergeletak di kasur dan melirik ke arah mikey yang masih memakan dorayaki di atas sofa dengan rambut acak-acakan.

“Key, get a live please”

“What d'ya mean? i'm living breathing here”

“Gak gitu key, lu ngaca dah. kek orang gak ada tujuan hidup aja lu”

”...” “Kalo gue bilang bener gimana?”

”...” “Kok jadi serius si anjir. Yang bener aja lu”

“Iya iya etdah, gue cuman lagi bingung aja mau ngapain”

“Main tinder”

Mikey kaget mendengar perkataan Baji yang barusan keluar dari mulutnya “Lu tau?”

“Siapa yang gak tau itu jaman sekarang key?” “Gue aja ketemu Cipuy dari tinder”

“Gila lu gak cerita sama gue!? Ok fiks ternyata begini hubungan kita selama ini, kau hianati kepercayaanku. Ok fine kita udahan”

“Lah jangan lah key, nanti siapa yang ngasih gue contekan ulangan dan segala tugas ini”

“Tanya Cipuy aja”

“Beda jurusan keyyy, lagian dia kan otaknya sebelas dua belas sama gue”

“Oh sekarang lu ngatain Cipuy bego, ok fine gue kasih tau dia”

“Lah kan gw bilang otaknya sebelas dua belas sama gue, artinya sama kek gue. Bukannya gue ngatain dia bego”

“Otak lu bego gak?”

“Iya”

“Kalo lu bego dan lu bilang otak Cipuy sama kek lu berarti dia bego juga atau gak?”

“Iya, eh enggak” Mikey langsung menaruh piring dorayakinya dan mengambil handphonenya bersiap mengirim pesan kepada Chifuyu -pacar Baji-. “Key, jangan di kasih tau please. Gue beliin stok susu coklat satu liter tiga deh”

“Susu coklat satu liter dua, sama susu full cream satu liter satu?”

“Kemahalan key” namun melihat jari Mikey yang sudah siap menekan tombol send membuat Baji segera berubah pikiran. “Iya iya, sama adonan instan dorayaki lima”

“Deal”

Keheningan kembali memenuhi ruangan sebelum akhirnya Mikey memberanikan diri untuk bertanya pada Baji “Ji, main tinder tuh gimana?”

“Lu mau main?”

“Udah gua download”

“Sini-sini” Baji meninggalkan tugasnya dan duduk di sofa di samping Mikey dan mulai mengajarinya berbagai macam hal. “Lu masukin aja email lu” “Jangan langsung kasih tau nomor telepon, nanti gak seru” “Pake pp-nya yang biasa aja” “Ntar klik yang ini, terus scroll kesini”

“Wah Baji lu pro player ya?”

“Tentu saja, saya sudah berkecimpung di dunia tinder ini lebih dari satu tahun. Pengalaman saya sudah sangat banyak, dari mulai diincar tante-tante bohay hingga dighosting cogan. Dari dede-dede hingga om-om sudah saya coba semua” ucapnya sambil mengibaskan rambutnya bak duta sampo lain.

“Uwooo! Baji-senpai!” ucap Mikey dengan mata berbinar “Gak lah bego, mana mungkin gue manggil lu begitu. Lagian emang ada dede-dede mau ama muka serem lu itu? Kucing aja kabur ngeliat lu” raut wajahnya berubah datar seketika.

“Teganya dirimu padaku Mikey” ucapnya semakin dramatis sambil memegang dada dan belutut di tanah.

“Dah ah, drama mulu lu. Btw udah gitu doang?”

“Iya” Baji kembali duduk di samping Mikey dan memperhatikan Mikey yang sedang menscroll diantara perempuan dan laki-laki yang ada di sana.

“Eh ini kek kenal” ucap Mikey berhenti menscroll aplikasi tersebut.

“Bang Izana ya? Dia emang cukup terkenal di tinder. Banyak loh yang ngincar dia, lu liat aja statusnya taken kan? coba kalo dia bikin statusnya single, pasti langsung banyak ngedeketin. Ini aja walau statusnya Taken masih banyak yang ngedeketin dia”

“Lah bang Shin juga ada”

“Kalo dia dikenal sebagai php nya tinder. Banyak yang deket sama dia, tapi yaudah deket doang gak jadi apa-apa. Pernah ada yang nge gas nembak dia, tapi sama bang Shin langsung di tolak mentah-mentah. Akhirnya banyak yang gugur dalam perjuangan-ditolak-tapi ada juga yang milih berdamai-temenan aja-”

“Iya sih dia terlalu cinta sama motornya” “Eh ini ada yang chat gw gimana?”

“Ya bales aja”

“Mari kita liat satu-satu” “Chat pertama. Terlalu tua, skip” “Chat kedua. Bocil, skip” “Chat ketiga. Gak suka, skip” dan penilaian Mikey terus berlanjut hingga mungkin sudah sepuluh orang lebih yang ia lewati dengan berbagai alasan dari yang masuk akal hingga tidak masuk akal. Dan Baji mulai berpikir bahwa ternyata standar incaran temannya ini tinggi juga, mungkin lebih tinggi darinya.


Sudah hampir tiga bulan Mikey berkutat di dunia tinder, dan ia masih belum menemukan seorang pun yang menarik perhatiannya. Ia sempat menemukan beberapa orang yang membuatnya penasaran, namun masalahnya Mikey adalah orang yang mudah bosan, jadi hubungan paling lamanya hanya bertahan selama seminggu. Apakah saudaranya tau? Mereka tau, namun mereka hanya tutup mulut dan berpura-pura tidak tau.

“Oi key, udah liat statusnya bang Ija?” Tanya Baji merangkul pundak temannya.

“Belum liat gue”

“Liat sekarang” Mikey menuruti Baji dan membuka handphonenya.

Awalnya wajah Mikey masih datar, namun begitu mellihat status dari akun salah satu kakaknya yang menuliskan bahwa ia 'single', ia langsung mengerinyitkan alisnya dan membalikan tubuhnya melangkah ke kelas Kakucho-pacar Izana-.

Beruntung kelas Kakucho baru selesai, jadi Mikey dan Baji menunggu di depan kelasnya, dan Kakucho sudah mengerti arti dari kehadiran dua orang tersbut di depan kelasnya. Begitu selesai membereskan barang bawaannya Kakucho langsung menghampiri Mikey dan Baji.

“Izana kan?” Kakucho langsung menebak kehadiran mereka berdua di sana

“Ada masalah apa?” tanya Mikey serius

“Dia salah paham. Gue udah bilang sama dia gak perlu nganggep sampe seserius itu nyari kerja, cukup magang aja atau part time satu. Tapi dia ngganggepnya gue overprotektif lah, gue ngekang dia lah, gue gk mau usaha bareng dia lah, dan semacamnya” “Padahal maksud gue kalo dia mau kerja silahkan, tapi gak usah terlalu keras, cukup kerja yang dia suka aja. Biar gue aja yang kerja versi kerasnya”

“Lu udah bilang kek gitu ke dia?”

“Dia gak mau denger. Gue chat dia diem, tadi malem pun gue nyusup ke paviliunnya dia, dia gak mau buka pintu kamarnya, jadi gue tidur di lantai depan pintu kamarnya”

“Bulol banget dah lu”

“Ngaca limbad” “Ok back to topic, Izana maunya kerja keras yang serius gitu. Yang kek orang kantoran sampe pulang malem, begadang ngerjain kerjaan”

“Ya udah biarin aja suka-suka dia”

“Ish lu mah gak ngerti key. Coba Ji, kan lu punya Cipuy. Sekarang lu bayangin. Lu kerja pulang malem kadang Cipuy bareng sama lu, dan kadang juga bahkan pas lu udah pulang di rumah dia masih rapat. Kalo malem lu udah tidur kadang dia masih kerja. Mau lu kek gitu?”

“Ya temenin dia kerja lah”

“Nih gue tanya, tega lu ngeliat dia kerja sekeras itu?”

”...Kayaknya enggak deh”

“Belom lagi quality time kalian berkurang”

”...”

“Terus kalo dia kecapean?”

“Udah cukup, gue gak tega kalo Cipuy kerja”

“Nah kan, sepikiran”

“Ok walaupun gue belum pacaran, tapi gue cukup ngerti gimana perasaan lu” “Mau lu yang usaha sendiri ngomong ke kak Ija atau gue bantu sampein?”

“Biar gue aja yang usaha, lu bantuin jaga-jaga dikit aja, takutnya dia mulai kelewat batas dan gue juga mulai nyerah”

“Ok” “Rencana mau mulai kapan? Saran gue lebih cepat lebih baik”

“Abis pulang ini aja, gue udah izin dari part time gue”

“Gila, sampe sebegitu berharganya kah Izana sampe part time yang biasanya lu nomor satuin jadi nomor dua”

“Ya iya lah, kerjaan masih banyak di dunia. Sedangkan pasangan hidup cuman satu seumur hidup, gila lu kalo ngeduluin uang dari nyawa”

“Keknya gak sampe nyawa dah”

“Kita gak tau orang itu kayak gimana ji, perubahan selalu datang cepat atau lambat”

Setelah pembicaraan itu Mikey dan Kakucho pergi ke kediaman Sano. Sedangkan Baji pergi ke rumah Chifuyu.

Sesampainya di kediaman Sano, Mikey segera masuk ke paviliunnya dan melakukan rutinitas pulang kuliahnya barulah ia membuka handphonenya kembali dan membuka tinder. Sedangkan Kakucho duduk menunggu Izana di depan paviliunnya.

Waktu makan malam telah tiba, semuanya berkumpul di rumah utama untuk makan malam. Kakucho memang sudah lama bercengkrama dengan keluarga ini sehingga ia tidak terlalu canggung berada di antara mereka. Sedangkan Izana yang baru pulang langsung duduk di kursi meja makan bersebrangan dengan Kakucho. Mereka makan malam seperti biasa, namun ada perasaan mengganjal yang tak bisa di abaikan di antara dua pasangan yang duduk bersebrangan ini, namun mereka memilih untuk mengabaikannya.

Setelah selesai makan malam Izana akhirnya mengajak Kakucho untuk ke paviliunnya dan berbicara empat mata dengannya. Sedangkan Shinichiro jelas kembali ke paviliunnya mengotak-atik motornya. Emma dan Mikey jelas kembali ke paviliun mereka masing-masing.

Jam menunjukkan pukul 11 malam dan Mikey yang mulai mengantuk, namun suara pesan masuk ke handphonenya sedikit mengusir kantuknya dan memutuskan untuk membuka pesan tersebut. Mikey membalas pesan tersebut seperti biasa, namun semakin lama ia bertukar kata semakin sirna pula rasa kantuknya oleh pemuda yang di sebut draken dengan tato naga di kepalanya yang terlihat di foto profilnya. 'Menarik' batinnya kemudian ia menyunggingkan senyumnya.

Pada pukul setengah satu pagi Mikey berlari ke paviliun Izana dan menggedor-gedor pintunya mengganggu kegiatan mesra kakaknya. Izana membuka pintu paviliunnya dengan wajah yang cukup suram, namun begitu melihat Mikey ia cukup yakin ada berita menarik yang ingin adiknya sampaikan. Akhirnya kedua saudara itu membahas tentang pertukaran pesan yang terjadi antara adiknya dan seorang pemuda bernama Draken ini.